Cerita Penyelamatan Turis yang Terjebak di Selokan Selama Berjam-jam

Aksi penyelamatan turis Amerika ini bermula saat seorang satpam kebingungan mendengar suara dari selokan air yang tertutup.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Mei 2023, 21:07 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2023, 21:06 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi turis AS terjebak di selokan Thailand selama berjam-jam. (dok. unsplash/Scott Rodgerson)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Amerika diselamatkan dari selokan bawah tanah Pattaya, Thailand, setelah terjebak dalam sistem pipa yang keruh dan berbau menyengat selama lebih dari empat jam, Selasa, 16 Mei 2023. Aksi penyelamatan ini bermula saat seorang satpam kebingungan mendengar suara dari saluran air yang tertutup di pintu masuk Soi 8 Thep Prasit.

Melansir The Thaiger, Kamis (18/5/2023), ia mengikuti suara tersebut dan segera meminta bantuan ketika melihat pria asing yang mengenakan celana pendek itu terendam air limbah bawah tanah Pattaya. Turis itu kemudian menarik kerumunan saat petugas penyelamat dari Yayasan Sawang Boriboon dipanggil ke tempat kejadian pukul 19.30, waktu setempat.

Petugas penyelamat mengangkat jeruji besi selokan dan berhasil menarik turis keluar dari lubang sedalam tiga meter. Orang Amerika itu dilaporkan kelelahan dan meminta air dari tim penyelamat. Polisi Turis dan petugas dari Kantor Polisi Mueang Pattaya menuju TKP untuk mencari tahu apa yang terjadi pada turis tersebut.

Si pelancong disebut memperkenalkan dirinya sebagai Jonathan dari Amerika. Pria berusia 36 tahun itu memberi tahu polisi bahwa ia tiba di Thailand pada Jumat, 12 Mei 2023, dan sedang bepergian dengan pacarnya, yang juga orang Amerika.

Pasangan itu tinggal di sebuah kondominium di sepanjang Jalan Thappraya, sekitar dua kilometer dari tempat Jonathan diselamatkan. Menurut Jonathan, ia sedang berjalan kembali ke kondominium sekitar sore hari ketika ia tiba-tiba jatuh ke selokan yang tidak tertutup ke saluran pembuangan. Betapapun kerasnya ia mencoba, ia tidak bisa memanjat keluar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengakuan Satpam yang Menemukan Turis di Dalam Selokan

Sepinya Pantai Pattaya di Tengah Pandemi Covid-19
Seorang pedagang menunggu wisatawan di Pantai Pattaya di Provinsi Chonburi, Thailand (15/9/2020). Dengan ditutupnya zona udara dan perbatasan, perekonomian Thailand menderita sejak Maret akibat kurangnya arus kas dari industri pariwisata. (Xinhua/Rachen Sageamsak)

Jonathan mengatakan, ia berteriak selama berjam-jam, tapi tidak ada yang bisa mendengar teriakan minta tolongnya. Jadi, Jonathan mengarungi lumpur dalam kegelapan mencari jalan keluar. Sampai, setelah empat jam yang panjang, ia ditemukan oleh satpam.

Petugas keamanan, Chalee (26), mengatakan, ia sedang mengendarai sepeda motornya ketika ia berhenti untuk membeli sebotol air di sebuah toko serba ada. Chalee bercerita, ia mendengar suara pria asing menangis. 

Ia mengikuti suara untuk menemukan Jonathan terjebak di bawah pipa tertutup. Chalee mengatakan, ia terkejut, tapi segera meminta bantuan. Polisi mengatakan bahwa Jonathan tampaknya tidak mengalami luka atau cedera karena kejadian tersebut.

Jadi, polisi mengantarnya kembali ke kondominium untuk mandi dan istirahat. Sanook melaporkan bahwa polisi mengatakan mereka akan menanyai turis itu lagi setelah ia pulih karena informasi yang diberikan "tidak terlalu berguna."

Polisi mengatakan bahwa ia tidak banyak bicara selain bahwa ia adalah seorang pelatih olahraga yang telah memasuki Thailand sebagai turis bersama pacarnya setelah bepergian di Kamboja. Polisi mengaku mereka masih belum yakin bagaimana ia berakhir di saluran pembuangan.


Peringatan untuk Turis di Thailand

Ilustrasi
Ilustrasi happy water yang bisanya dikemas dalam saset di Thailand. Otoritas negara itu telah memperingatkan turis untuk tidak mengonsumsinya. (dok. unsplash/Kier in Sight)

Sebelumnya, Departemen Obat Thailand memperingatkan pengunjung pesta, yang biasanya turis, untuk tidak mengonsumsi "Happy Water." Itu dijelaskan sebagai campuran berbahaya dari berbagai obat-obatan terlarang yang telah jadi "epidemi" di kancah kehidupan malam negara itu, lapor KhaoSod, dilansir dari The Thaiger, 12 Mei 2023.

Happy Water dibuat dengan mencampurkan berbagai obat ke dalam minuman manis, biasanya termasuk ketamin, ekstasi, metamfetamin, diazepam, kafein, dan tramadol, menurut Wakil Direktur Jenderal Departemen Layanan Medis Thailand, Dr Manat Phothaphon.

Dr Manat mengatakan bahwa ketika tertelan, Happy Water dapat menyebabkan semua jenis efek psikotropika, seperti merangsang, halusinogen, sedatif, dan depresi, tergantung pada zat utama yang dicampur. "(Happy Water) adalah epidemi yang menyebar cepat dan sangat mengkhawatirkan karena mencampurkan obat-obatan," sebutnya

"Atau mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah banyak, terutama jika dicampur dengan alkohol, dapat berbahaya bagi tubuh, bahkan menyebabkan kematian," ia memperingatkan.

Direktur Institut Nasional Perawatan Penyalahgunaan Narkoba Thailand (PMNIDAT), Dr Sarayut Boonchaipanichwatana, mengatakan, semakin populer bagi orang yang bersuka ria untuk mencampur beberapa obat sekaligus daripada menempel pada satu zat.


Pariwisata Thailand Dibayangi Epidemi Happy Water

Ilustrasi Thailand
Ilustrasi pariwisata Thailand dibayangi epidemi Happy Water. (unsplash.com/Geoff Greenwood)

Pengedar narkoba yang memproduksi Happy Water sering mengemas formula koktail ke dalam saset yang siap didistribusikan di sekitar klub malam dan dicampurkan ke dalam minuman. Dr Sarayut memperingatkan turis untuk tidak menerima minuman dari orang asing di tempat hiburan malam Thailand.

Dr Sarayut mengatakan, "Harus selalu diingat bahwa penggunaan narkoba dalam bentuk apapun berbahaya, dapat memengaruhi tubuh, menyebabkan kekerasan dan kejahatan, serta menyebabkan kematian. Jika Anda memiliki masalah terkait narkoba, silakan hubungi hotline 1165 untuk meminta saran."

Pada Oktober 2022, polisi menggerebek Jinling Pub, tempat hiburan malam ilegal di Bangkok. Polisi menemukan formula ketamine, nimetazepam, dan Happy Water di dalam bar. Ratusan pengunjung pesta di Jinling ditangkap selama penggerebekan.

104 di antaranya dinyatakan positif menggunakan narkoba. Sebanyak 99 yang dinyatakan positif merupakan warga negara China. Beberapa hari kemudian, dua pria Singapura di Bangkok ditangkap karena diduga memproduksi Happy Water dan menjualnya ke klub malam di ibu kota Thailand.

Di dalam apartemen mereka, petugas menemukan formula Happy Water dalam kemasan yang sama dengan Happy Water yang ditemukan di dalam Jinling Pub.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya