Liputan6.com, Jakarta - Euforia perburuan tiket konser Coldplay di Jakarta menginspirasi sebuah perusahaan rintisan untuk membuat program cicilan nol persen bagi karyawan mereka. Founder Hypefast, Ahmad Alkatiri, mengungkap alasannya memberi fasilitas tak biasa.
"Sebagai penggemar berat Coldplay dan pernah merasakan langsung euforia konser mereka, saya ingin membagikan pengalaman luar biasa ini pada tim Hypefast. Ketika mendengar kabar Coldplay akan konser di Indonesia, saya langsung berpikir memberikan kemudahan akses pada tim Hypefast untuk bisa ke sana," kata Ahmad lewat pesan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu, 17 Mei 2023.
Baca Juga
Ia menjelaskan program cicilan nol persen itu berlaku sampai enam bulan. Mereka yang mengambil promo itu akan langsung dipotong gaji setiap bulan, sesuai dengan tenor dan perhitungan bunga nol persen. Tidak ada pembatasan kuota, tetapi fasilitas itu hanya berlaku untuk pembelian tiket konser Coldplay.
Advertisement
"Ini sebenarnya baru pertama kali kita lakukan. Tapi melihat antusiasme yang tinggi dari tim Hypefast, kita tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan program serupa untuk konser-konser menarik lainnya di masa depan," ucap Ahmad.
Ia menampik fasilitas cicilan itu akan mendorong karyawannya untuk lebih boros. Menurut pria yang akrab disapa Mad itu, karyawannya merupakan individu yang memiliki tingkat kedewasan yang matang untuk mengambil keputusan, termasuk dalam hal finansial.
"Hypefast hanya ingin memberikan kemudahan untuk mereka yang memang sudah memutuskan untuk mengikuti konser ini. Dibandingkan mereka memaksakan diri untuk mengambil pinjaman online (pinjol) yang bisa berbahaya, kami fasilitasi dengan cara yang lebih aman dan mudah," ia menambahkan.
Ia meyakini banyak karyawannya yang masih berjuang mendapatkan tiket konser Coldplay yang akan digelar 15 November 2023 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) itu. Tapi, ia tak menyebutkan sudah berapa banyak karyawannya yang mengajukan pinjaman.
Korban Penipuan Jastip Tiket Konser Coldplay
Minat menonton konser Coldplay ternyata dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab. Seorang warganet mengaku menjadi korban penipuan jastip tiket konser hingga Rp12 juta. "Gua ketipu Rp12 juta gara-gara jastip tiket Coldplay," sebutnya di awal video unggahan akun TikTok bernama Nicho Saputro Nugraha, dikutip Kamis, 18 Mei 2023.
Ia mengaku sengaja mengunggah video penipuan itu agar tidak ada korban lagi. Dia juga berharap dengan kekuatan media sosial, kasus tersebut bisa terangkat ke publik. "Gua yakin bukan cuma gua korbannya," sambungnya.
Singkat cerita, pada hari war tiket konser Coldplay, Rabu, 17 Mei 2023, ia kebetulan sedang sibuk syuting dari subuh hingga malam sehingga tidak bisa membeli tiketnya sendiri. "Gua bilang, gua telepon manajer gua dan minta titip jastip deh tapi yang terpercaya," katanya lagi.
Karena itu, manajernya mencari jastip tiket hingga bertemu satu oknum. "Gua nggak bakal spill bukti-bukti lainnya, tapi bakal gua spill Instagramnya, biar kalian catat nih, Instagram-nya," lanjutnya.
Nicho memperlihatkan sebuah akun Instagram jastip yang menurutnya saat itu belum diganti. Kemudian, tertera gambar akun Instagram yang sudah diganti, tanpa menggunakan foto profil dan nomor telepon seperti sebelumnya.
Advertisement
Korban Penipuan Tak Yakin Uangnya Kembali
Pihak jastip mengaku sudah mendapatkan tiket konser Coldplay yang diinginkan, yaitu CAT 1. "Gua langsung seneng banget karena CAT 1 kan sesusah itu bisa dapat CAT 1," paparnya.
Ia langsung membeli dua buah tiket yang semuanya diurus oleh manajernya. Posisi Nicho tak memungkinkan mengurus semuanya sendiri lantaran sedang berada di tengah pulau yang tidak ada sinyal, tempat lokasi syutingnya. "Manajer gua bakal lapor ke polisi langsung dan memberi bukti-bukti yang sah," kata Nicho yang mengaku akan melaporkannya ke Polda Sumatra Selatan.
Meski menempuh jalur hukum, Nicho mengaku tak berharap banyak uangnya akan kembali. "Gua kayak udah ikhlas. Tapi gua pengen semoga orang ini ketangkep, biar jadi efek jera," tambahnya.
Ia pun mengajak orang yang menonton video tersebut lebih berhati-hati memakai layanan jastip. "Karena siapa sih yang nggak mau nonton Coldplay, apalagi kalau kalian udah menunggu nunggu lama," katanya. "Semoga bisa cepat kelarin kasusnya," kata Nicho yang mengungkapkan akan memperbarui informasi jika pelaku penipuan jastip tersebut telah ditemukan.
Ia mengaku bersyukur karena masih sempat mencari tiket cadangan. "Gua harus tetap nonton Coldplay, tapi dapatnya CAT 2. Mungkin rejeki gue di sana," ucap dia.
Upaya Wujudkan Konser Ramah Lingkungan
"Music of the Spheres" adalah tur pertama Coldplay sejak 2016. Dilansir dari NPR, setelah merilis album "Everyday Life" pada 2019, Coldplay memutuskan untuk berhenti melakukan tur dengan alasan kekhawatiran lingkungan.
Namun kini, band asal Inggris itu telah kembali dan berjanji untuk membuat tur saat ini 'berkelanjutan dan dengan karbon serendah mungkin'. Dalam wawancara jarak jauh bersama Najwa Shihab yang diunggah di YouTube Narasi pada 17 Mei 2023, vokalis Coldplay Chris Martin membagikan alasan membuat konser yang ramah lingkungan adalah hal penting bagi Coldplay.
"Ketika kami memutuskan untuk melakukan tur, kami berpikir, ‘Ya, kami tentu ingin tur, namun kami perlu mengubah cara mengonsumsi energi, dan bagaimana kita harus berhenti mengambil dan mulai memberi, dalam aspek lingkungan’," ujar Chris.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Chris merekrut beberapa orang yang bertanggung jawab memastikan tur kali ini 'hijau' secara keseluruhan terutama dalam aspek tenaga listrik dan transportasi. Coldplay berusaha membuat konser ramah lingkungan secara berkelanjutan dan terus memperbaikinya dari waktu ke waktu.
Chris menyampaikan, "Saat ini kami sudah sekitar 45 persen lebih bersih dibandingkan dengan konser kami sebelumnya. Tapi kami baru melakukan tur ini selama satu tahun. Jadi pada akhirnya, kami akan semakin dan semakin bersih."
Menurutnya, kini konser Coldplay menjadikan konsep ramah lingkungan sama pentingnya dengan musik itu sendiri. "Karena tentu tanpa bumi, tidak akan ada musik," ujarnya.
Advertisement