Liputan6.com, Jakarta - Ketiak kerap kali jadi bagian tubuh yang paling membuat tidak percaya diri. Hal ini lantaran perempuan terlalu sering terpapar dengan versi ideal dari ketiak di media sosial, yang akhirnya mempengaruhi persepsi perempuan akan kondisi ketiak yang sempurna. Namun, apakah ada bentuk ketiak ideal?
"Pakem ketek yang ideal itu berbeda-beda mengikuti standar kecantikan di suatu tempat. Di Indonesia, ketiak yang mulus, tidak ada noda, tidak berbulu, menjadi standar ideal. Itulah yang menjadi pressure untuk banyak perempuan Indonesia," ujar Mahnessa Siregar, Head of Deodorant and Baby Care Unilever Indonesia dalam Intimate Gathering bersama awak media di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023.
Baca Juga
Berangkat dari kegelisahan perempuan Indonesia akan persepsi tentang ketiak yang dianggap 'ideal' oleh masyarakat, Dove Deodorant dari Unilever Indonesia meluncurkan kampanye #KetiakmuBerarti untuk mengajak perempuan Indonesia menjadikan ketiak yang sehat terawat sebagai sumber kekuatan perempuan dalam momen-momen penting di kehidupannya.
Advertisement
Kampanye ini didukung oleh Yura Yunita, pelantun lagu Tutur Batin yang baru saja diangkat sebagai Brand Ambassador Dove Deodorant. Yura dipilih sebagai duta lantaran pengalaman nyatanya sebagai perempuan yang pernah sangat tidak percaya diri dengan bentuk ketiaknya.
Baru-baru ini, salah satu video yang menunjukkan Yura Yunita tengah berlatih tari untuk persiapan konsernya mengundang banyak komentar miring dari warganet. Kolom komentar di video yang diunggahnya di Instagram pada 22 Mei 2023 itu dipenuhi kritik warganet terhadap ketiak Yura yang dinilai tidak mulus.
"Kok pede sih angkat2 ketek padahal ga mulus," tulis salah satu warganet. "Artis juga manusia ternyata ya, item kaya kita2," timpal yang lain.
Tanggapan Yura Yunita yang Komentari Ketiaknya
Membaca komentar miring tersebut, penyanyi berusia 31 tahun itu mengaku sempat merasa sedih. "Aku sempat ngedrop karena sebagai perempuan, aku masih dilihat dari penampilannya bukan dari karyanya. Padahal kayak allahu akbar, kita lagi latihan dance loh," ujar Yura.
Menurut Yura, tidak ada manusia di dunia yang memiliki ketiak yang sempurna. Hampir seluruh potret yang menampilkan kesempurnaan fisik di media sosial merupakan hasil foto yang diedit. Sayangnya, kesempurnaan itu yang dijadikan standar kecantikan. "Kok masih ada aja orang yang membandingkan dengan beauty standard yang semu itu? Lagi pula menurutku nggak apa-apa juga kalau nggak mulus, yang penting dirawat dan sehat," ucapnya.
Perasaan tidak percaya diri terhadap penampilan ketiak itu tidak hanya dirasakan oleh Yura Yunita. Studi “The Underarm Confidence Survey” yang Dove lakukan di tujuh negara, termasuk Indonesia, menemukan sejumlah fakta menarik.
Bahwa tujuh dari 10 perempuan merasakan tekanan dari masyarakat untuk berpenampilan dengan standar tertentu, dengan ketiak adalah bagian dari ketidakpuasan terhadap penampilan mereka. Selain itu, 9 dari 10 perempuan merasa bahwa masyarakat, khususnya di media sosial, terlalu membesar-besarkan tentang versi 'ideal' dari ketiak perempuan, yang akhirnya memengaruhi persepsi perempuan akan kondisi ketiak yang sempurna, yaitu bebas bulu, bebas bau, dan mulus.
Mahnessa Siregar mengatakan, "Akibatnya, banyak perempuan merasa penampilan ketiaknya menjadi sebuah halangan dan membuat mereka tidak percaya diri."
Advertisement
Tips Menerima Penampilan Diri Sendiri
Belakangan, kepercayaan diri Yura akan tubuhnya kembali meningkat. Ia mengaku mengalami proses panjang untuk akhirnya menerima penampilan dirinya. "Untuk aku pribadi, ketika aku menutup-nutupi ketiak, itu jadi beban dan membuat aku gloomy. Tapi setelah aku punya keberanian untuk menunjukannya, bebannya terangkat dan membuatku jadi percaya diri."
Yura berkata, "Aku akhirnya menyadari bahwa mengejar kesempurnaan tidak akan pernah ada habisnya. Yang terpenting bukanlah seberapa "sempurna" kita, tetapi seberapa kita mengenal dan menerima diri sendiri, dan dengan bangga merayakan segala kelebihan ataupun kekurangan yang kita miliki."
Dia telah mengalami momen yang mengganggu pemikirannya saat melihat standar kecantikan yang ditampilkan di media massa, dengan ketiak harus bebas dari pori-pori dan noda. Seiring berjalannya waktu, Yura belajar untuk mengenal dirinya dengan lebih dalam.
Penyanyi berdarah Sunda itu juga mengingatkan, "Jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Aku hanya membandingkan diriku dengan diri aku yang kemarin."
Lakukan Perawatan Ketiak yang Sederhana
Perawatan ketiak yang Yura lakukan ternyata cukup sederhana. "Setiap hari aku sudah pasti pakai deodoran. Aku pakai Dove yang Complete Care warna biru. Terus kalau mandi, ketiaknya nggak perlu di-scrubing, hanya digosok halus saja. Kemudian kalau udah muncul bulu, aku waxing sendiri di rumah," ucapnya kepada awak media.
Walaupun perawatannya sederhana, penggunaan deodoan Dove sudah cukup sebagai perawatan menyeluruh. Seluruh deodoran Dove memiliki formula 1/4 moisturizing cream yang dapat menutrisi dan melembutkan kulit ketiak. Seluruh rangkaian produk perawatan ketiak Dove juga memberikan perlindungan selama 48 jam dari keringat dan bau badan.
Dengan peluncuran kampanye #KetiakmuBerarti, Dove bersama Yura Yunita berusaha memberikan perspektif baru akan makna dan kecantikan ketiak yang sesungguhnya. Nessa menerangkan, "Kampanye ini berangkat dari fakta bahwa ketiak adalah bagian tubuh yang sering kita abaikan bahkan sembunyikan karena ketidaksempurnaannya."
Kampanye ini akan disebarluaskan mulai dari konser tunggal ‘Tutur Batin’ Yura Yunita yang akan diselenggarakan di Surabaya dan Jakarta pada 9 dan 16 Juni 2023. Rencananya, akan ditampilkan kompilasi video-video penggemar Yura tentang perjalanannya mencintai ketiaknya masing-masing.
Advertisement