Liputan6.com, Jakarta - Pulau Man yang juga dieja Mann, Manx-Gaelic Ellan Vannin atau Mannin, Latin Mona atau Monapia, merupakan salah satu Kepulauan Inggris yang terletak di Laut Irlandia, lepas pantai barat laut Inggris. Pulau Man terletak kira-kira berjarak sama antara Inggris, Irlandia, Skotlandia, dan Wales.
Mengutip dari laman Britannica, Minggu, 6 Agustus 2023, meski merupakan salah satu Kepulauan Inggris, namun Pulau Man bukan bagian dari Britania Raya melainkan milik mahkota (sejak 1828). Penduduknya mengatur urusan internalnya sendiri di bawah pengawasan Kantor Dalam Negeri Inggris.
Baca Juga
Pulau Man tidaklah besar, luasnya hanya 572 km persegi namun sebanyak 40 persen wilayahnya tanah kosong sehingga tampak luas. Per November 2021, populasi Pulau Man mencapai 85.656 jiwa.Â
Advertisement
Bentang alam pulau ini tidak berpohon kecuali di tempat-tempat terlindung. Di sebelah barat daya terdapat sebuah pulau kecil, Calf of Man, dengan tebing terjal, yang dikelola oleh Warisan Nasional Manx sebagai suaka burung.
Masih banyak hal tentang Pulau Man selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Pulau Man yang dirangkum Liputan6.com pada Minggu, 6 Agustsu 2023.
1. Dihuni manusia sejak Zaman Mesolitikum
Pulau Man telah menjadi rumah bagi banyak misionaris Irlandia selama berabad-abad setelah ajaran St. Patrick (abad ke-5 M). Di antara penduduknya yang paling awal adalah Celtic, dan bahasa mereka, Manx, yang terkait erat dengan bahasa Gaelik, tetap menjadi bahasa sehari-hari masyarakat hingga paruh pertama abad ke-19.
Namun, jumlah Manx sekarang dapat diabaikan. Invasi Norse (Viking) dimulai sekitar 800 M, dan pulau itu menjadi ketergantungan bagi Norwegia hingga 1266. Selama periode ini Pulau Man berada di bawah sistem pemerintahan Skandinavia yang praktis tidak berubah sejak saat itu.
2. Raja Norwegia Menjual Pulau Man ke Skotlandia
Pada 1266 raja Norwegia menjual kekuasaannya atas Man ke Skotlandia, dan pulau itu berada di bawah kendali Inggris pada 1341. Sejak saat itu, penguasa feodal berturut-turut di pulau itu, yang menyebut diri mereka sendiri "raja-raja Mann", semuanya adalah orang Inggris.
Pada 1406 mahkota Inggris memberikan pulau itu kepada Sir John Stanley. Keluarganya memerintah hampir tanpa henti hingga tahun 1736. Saat itu Keluarga Stanley menolak disebut "raja" dan malah mengadopsi gelar "penguasa Pulau Man," yang masih berlaku.
3. Pernah Jadi Pusat Barang Selundupan
Setelah kekuasaan keluarga Sir John Stanley, Pulau Man diteruskan ke adipati Atholl pada 1736 hingga beberapa dekade. Pulau Man sempat menjadi pusat utama perdagangan barang selundupan. Hal ini memberi pengaruh besar pada pendapatan bea cukai yang berharga dari pemerintah Inggris.
Sebagai tanggapan, Parlemen Inggris membeli kedaulatan atas pulau itu pada 1765 dan memperoleh hak prerogatif keluarga Atholl yang tersisa di pulau itu pada 1828.
Advertisement
4. Punya Warisan Jalur Kereta Kuno
Mengutip laman Everything Everywhere, Pulau Man memiliki jalur kereta warisan yang masih beroperasi antara lain Kereta Api Uap, Kereta Api Gunung Snaefell, dan Kereta Listrik Manx. Jaringan kereta api ini dapat membawa Anda ke tujuan mana pun di negara ini.
Faktanya, bepergian dengan jaringan kereta api adalah metode yang direkomendasikan untuk berkeliling negara. Bagian terbaiknya adalah sebagian besar perhentian kereta api terletak di dekat situs warisan dan tempat wisata terkenal.
5. Tempat Balap Motor Terganas di Dunia
Balapan sepeda motor Tourist Trophy tahunan di pulau itu menarik banyak pengunjung. Mengutip dari laman Start Inggris, Minggu, 6 Agustus 2023, Pulau Man sering disebut sebagai ajang balap motor terhebat di Dunia, sebuah gelar yang sangat pantas disematkan pada ajang balap ini.
Pada bulan Juni setiap tahunnya para pembalap berkompetisi di dua jalur pedesaan yang tertutup. Mereka memacu kecepatan motor melebihi 320 km/jam, hal inilah yang menjadikan Pulau Man sebagai ajang balap motor paling berbahaya di dunia.
6. Kuliner di Pulau Man
Mengutip laman TasteAtlas, Minggu, 6 Agustus 2023, Kipper adalah hidangan sarapan tradisional Inggris yang terdiri dari ikan haring utuh yang dibelah dua, lalu dibumbui dengan garam, dan diasap dingin di atas serpihan kayu. Proses yang panjang menghasilkan hidangan yang sangat beraroma dan bergizi tinggi yang dibuat pada 1843 oleh John Woodger, seorang pengolah ikan.
Garam yang digunakan dalam masakan menjaga ikan agar tidak busuk, sedangkan asap menyebabkannya menyusut dan menekan rasa. Secara tradisional, kipper dimakan dengan roti panggang dengan mentega untuk sarapan, tetapi ikan juga bisa ditambahkan ke saus, quiches, dan telur dadar.
Jika baunya terlalu menyengat, disarankan untuk memanggang ikan agar lebih menggugah selera. Kippers sangat populer sehingga hidangan beraroma dan berminyak ini bahkan hadir di meja Victoria dan Edwardian, serta di menu sarapan hotel Savoy sejak 1889.
Saat ini, sebagian besar pembuat kipper berlokasi di Isle od Man, tempat keluarga penyembuh telah menjadi bagian dari industri ini sejak abad ke-19.
Advertisement