Bukit Pandang Menara Senja di Batang Jateng Penuh Sampah Usai Viral di Media Sosial

Bukit Pandang Menara Senja mendadak banyak dikunjungi warga karena menawarkan pemandangan indah Laut Jawa dari ketinggian. Namun, kedatangan mereka membuat sampah di mana-mana.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 15 Sep 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2023, 08:00 WIB
Aksi Komunitas Pecinta Kereta Api Bersihkan Bukit Pandang Menara Senja
Aksi Komunitas Pecinta Kereta Api Bersihkan Bukit Pandang Menara Senja (Dok. Instagram@Kai121_https://www.instagram.com/p/CxE9zEkJJnb/Winda Syifa Sahira)

Liputan6.com, Jakarta - Selalu ada dua sisi dari viralnya suatu tempat, tak terkecuali dengan Bukit Pandang Menara Senja yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah. Lokasi itu mendadak jadi tempat wisata setelah viral di media sosial karena menawarkan pemandangan indah Laut Jawa saat dilewati kereta api dari ketinggian.

Kehadiran banyak pengunjung nyatanya tidak dibarengi dengan sikap terpuji. Banyak sampah, terutama kemasan plastik, bertebaran di sekitar lokasi akibat ulah turis yang didominasi warga lokal, yang tidak bertanggung jawab.

Tergerak atas situasi tersebut, sejumlah orang yang tergabung dalam komunitas pecinta kereta api (rail fans) asal Batang, Jawa Tengah, menggelar aksi bersih-bersih sampah di Bukit Pandang Menara Senja. Aksi tersebut dilakukan bekerja sama dengan PT. Kereta Api Indonesia.  

"Kebanyakan sampah-sampah yang ditemuin ini, gelas minuman sekali pakai, sama plastik kresek kayak gini. Sayang banget ya," ujar salah satu perwakilan dari komunitas tersebut dalam video yang diunggah di akun Instagram @Kai121_ pada Selasa, 12 September 2023.

Ia meminta para pengunjung agar menjaga kebersihan dengan mengumpulkan sampah di kantung plastik yang sudah disediakan, yang juga dititipkan oleh penjual di lokasi tersebut. "Boleh nongkrong di sini tapi jangan nyampah. Sampahnya diangkut lagi ke atas dititipin lagi ke yang jualan," jelasnya.

Keterangan unggahan tersebut menjelaskan bahwa setelah lokasi viral, warga yang berkunjung kurang menyadari kebersihan, dan mengakibatkan sampah berserakan pada lokasi tersebut.

"Setelah viral di media sosial, lokasi tersebut jadi ramai dikunjungi warga sekitar, apalagi sejak akses menuju bukit sekarang jadi lebih mudah. Tapi sayangnya, kunjungan warga di sana tidak disertai kesadaran untuk menjaga kebersihan. 🥺," tulisnya pada keterangan video tersebut.

Kurangnya Kesadaran Warga

Aksi Komunitas Pecinta Kereta Api Bersihkan Bukit Pandang Menara Senja
Aksi Komunitas Pecinta Kereta Api Bersihkan Bukit Pandang Menara Senja (Dok. Instagram@Kai121_https://www.instagram.com/p/CxE9zEkJJnb/Winda Syifa Sahira)

 

Anggota komunitas tersebut juga mengajak warganet untuk menjaga kebersihan. "Sayang banget kan, kalau tempat seindah dan seestetik ini jadi kotor dan kumuh. Yuk bisa yuk, sama-sama kita jaga kebersihan, di Bukit Pandang Menara Senja ini 🤗," tulisnya pada keterangan video. 

Unggahan tersebut menuai komentar dari warganet. Kebanyakan komentar menyayangkan kelakuan warga yang berkunjung, karena memiliki kurang memiliki  kesadaran dalam menjaga kebersihan.

"FYP, Tiktok, dan kelakuan SDM rendah adalah hal yang saling berhubungan 😂," tulis salah satu warganet.

"Manusia manusia dengan SDM rendah, udah dikasih tempat bagus indah plus gratis malah di rusak dengan kelakuannya sendiri (buang sampah sembarangan)...," timpal warganet lainnya.

"Sayang sekali spot yang indah disuguhi pemandangan yang tidak mengenakan karena ulah membuang sampah sembarangan 😢," ungkap lainnya.

Bukan sekali ini tempat wisata yang mendadak viral akhirnya jadi kotor karena ulah pengunjung. Peristiwa serupa terjadi di Jembatan Gladak Perak, Lumajang, yang banyak didatangi warga setelah populer di media sosial.

Sampah Tanggung Jawab Semua

Kedutaan Besar Uni Eropa gandeng World Cleanup Day Indonesia, Membangun Generasi Peduli Lingkungan melalui Green Diplomacy Weeks
Kedutaan Besar Uni Eropa gandeng World Cleanup Day Indonesia, membangun generasi peduli lingkungan melalui Green Diplomacy Weeks di SMP Negeri 195 Jakarta. (Liputan6/ Therresia Maria Magdalena Morais)

Mengutip kanal Regional Liputan6.com, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati sampai meminta warga tidak meninggalkan sampah di Jembatan Gladak Perak. "Saya mengimbau seluruh masyarakat mau selfie boleh, tempat ini dijadikan tempat wisata juga boleh, tapi jangan buang sampah sembarangan," ujar dia, Jumat, 28 April 2023.

Indah menyampaikan, sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga masyarakat, baik pembeli maupun pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Jembatan Gladak Perak tersebut. Ia juga mengatakan akan mengatur keberadaan pedagang kaki lima agar lebih tertata dan tidak mengganggu lalu lalang kendaraan yang melintas di jembatan yang menjadi objek wisata dadakan tersebut.

"Yang mau jualan boleh tapi nanti diatur jangan sampai mengganggu ketertiban jalan," katanya.

Sebelumnya, aksi peduli lingkungan juga digelar Kedutaan Uni Eropa bersama dengan World Clean Up Day Indonesia. Dilansir dari kanal Global Liputan 6.com, Rabu, 13 September 2023, kedua pihak berkolaborasi menyelenggarakan acara City Clean-up di SMP Negeri 195 Jakarta pada 9 September 2023. Acara ini mengawali serangkaian program European Union Green Diplomacy Weeks Indonesia 2023 yang akan berlangsung hingga November 2023.

 

Diplomasi Hijau

Menanti Jamur dan Bakteri Potensial Pengurai Sampah Plastik
Ilustrasi botol plastik. (dok. Tanvi Sharma/Unsplash.com)

European Union Green Diplomacy Weeks atau Pekan Diplomasi Hijau Uni Eropa adalah kampanye global tahunan yang diluncurkan oleh Uni Eropa dan negara anggotanya, untuk mendorong kerja sama dalam perubahan iklim dan menginspirasi tindakan nyata dalam menghambat efek perubahan iklim.

Menurut informasi yang Liputan6.com terima, acara City Clean-up di SMP Negeri 195 Jakarta dihadiri oleh ratusan siswa dari SMP Negeri 195 Jakarta serta sekolah-sekolah di sekitar area tersebut. Para peserta, dibantu oleh para relawan, dengan semangat membersihkan area sekitar dari berbagai jenis sampah.

Tak hanya para siswa, masyarakat umum juga ikut aktif dengan mendaftarkan diri mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semangat bersama untuk menciptakan kota yang bersih dan hijau begitu terasa dalam acara ini.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Anggiat Pardosi, menyambut baik program kolaborasi tersebut. Ia mengatakan, "Ada rantai yang menyambungkan para siswa dan keadaan lingkungan ini, yang diharapkan mampu menjaga keberlangsungan hidup Bumi."

Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat
Infografis Indonesia Sumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua Sejagat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya