Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kapal pesiar mewah asal Norwegia yang membawa 206 orang karam di barat laut Greenland, kata pihak berwenang pada Selasa. kapal pesiar Dengan kapal Pertahanan Denmark terdekat yang berjarak lebih dari 2 ribu km, bantuan diperkirakan baru akan tiba pada Jumat, 15 September 2023 waktu setempat.
Menurut pihak berwenang, semua penumpang dalam keadaan aman dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan. Ketika kandas, kapal angkatan laut Denmark terdekat berada sekitar lebih dari 1,2 mil jauhnya, menurut Jensen.
Baca Juga
"Unit kami berada jauh, dan cuacanya bisa sangat tidak mendukung," kata Cmdr Brian Jensen dari Komando Gabungan Arktik, dikutip dari Euronews, Kamis (14/9/2023).
Advertisement
Kapal tersebut sedang menuju ke lokasi dan diperkirakan akan mendarat di kapal paling cepat pada hari Jumat. Komando Gabungan Arktik adalah komando teritorial operasional gabungan Pertahanan Denmark yang beroperasi di Greenland dan Kepulauan Faroe.
Selain melindungi kedaulatan Kerajaan Denmark di Kawasan Arktik, ia juga menjalankan misi pencarian dan penyelamatan, penelitian, dan tugas pencegahan polusi di wilayah tersebut. Jensen mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak ada bahaya langsung terhadap kehidupan manusia atau lingkungan, namun para pejabat "menanggapi insiden ini dengan sangat serius".
Ocean Explorer dengan panjang 104,4 meter dan lebar 18 meter karam pada hari Senin, 12 September 2023 di Alpefjord di Taman Nasional Greenland Timur Laut. Ini adalah taman nasional terbesar dan paling utara di dunia dan terkenal dengan gunung es dan musk oxen yang berkeliaran di pantai.
Kapal Pesiar Terjebak
Kapal itu milik Ulstein Group di Ulsteinvik, Norwegia selatan.Pihak berwenang telah melakukan kontak dengan kapal pesiar lain di daerah tersebut dan telah diminta untuk tetap berada di dekatnya untuk membantu jika situasi berkembang. Kapal pesiar lainnya tidak teridentifikasi.
Kapal pesiar yang dilarang berlayar mungkin juga bisa bebas dengan sendirinya ketika air pasang sedang tinggi, lapor televisi Greenland, KNR. "Bagaimanapun, hal terpenting bagi kami adalah semua orang mendapatkan keselamatan," kata Jensen.
Pada Selasa, 12 September 2023, Komando Gabungan Arktik mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa kapal tersebut masih terjebak meskipun air pasang. "Masih belum ada laporan bahwa kehidupan manusia atau lingkungan berada dalam bahaya akut," kata Komando Gabungan Arktik.
Dalam pembaruan lebih lanjut pada 13 September 2023, pihaknya menambahkan bahwa pihaknya telah mengirim personel dari Patroli Kereta Luncur Anjing Sirius ke kapal pesiar yang dilarang terbang tersebut. Kapal juga memberikan jaminan bahwa awak dan penumpang Ocean Explorer berada dalam kondisi baik.
Advertisement
Kapal Karam tapi Tidak Rusak
Jika diperlukan, personel Sirius bisa mencapai lokasi kecelakaan dalam waktu satu setengah jam. "Awak kapal dan penumpang berada dalam situasi yang sulit," tambah mereka.
"Tetapi setelah kejadian tersebut, suasana di kapal baik-baik saja dan semua orang di dalamnya baik-baik saja. "Tidak ada indikasi kapal mengalami kerusakan parah pada bagian pondasinya."
Kapal inspeksi masih menuju kapal pesiar tersebut. Misi utama Komando Gabungan Arktik adalah memastikan kedaulatan Denmark dengan memantau wilayah sekitar Kepulauan Faeroe dan Greenland, dua wilayah semi-independen yang merupakan bagian dari wilayah Denmark.
Kejadian di kapal pesiar memang bermacam rupa, termasuk saat seorang penumpang Australia dilaporkan hilang secara misterius dari kapal pesiar yang berlayar dari Brisbane Australia menuju Hawaii Amerika Serikat. Ia diyakini telah jatuh ke laut. Meski demikian penjaga pantai AS tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di laut lepas tersebut.
Penumpang Kapal Pesiar Hilang Misterius
Mengutip kanal Global Liputan6.com, Kamis (14/9/2023), menurut laporan yang diterima penjaga pantai pada Selasa 25 April 2023 malam, kapal pesiar Quantum of the Seas melapor tentang pria diduga jatuh ke laut sekitar 500 mil (805 kilometer) selatan Kailua Kona, Big Island.
Kapal pesiar tersebut sempat siap siaga di lokasi selama sekitar dua jam dan memasang enam cincin penyelamat dalam upaya menyelamatkan penumpang. Namun karena tidak ada jejak yang ditemukan, mereka akhirnya melanjutkan perjalanan.
Upaya penyelamatan dilanjutkan oleh Penjaga Pantai AS menggunakan Helikopter Hercules. Berlangsung selama enam jam pada Rabu 26 April, hasil pencarian nihil. Dikabarkan bahwa mereka akan mulai melanjutkan pencarian lagi pada Kamis 27 April pagi.
Pihak Royal Caribbean yang mengoperasikan kapal pesiar Quantum of the Seas, mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi seorang penumpang hilang.
"Saat dalam pelayaran trans-pasifik, seorang tamu di Quantum of the Seas jatuh ke laut," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, mengutip dari media CNN.
"Awak kapal segera meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan, sembari bekerja sama dengan pihak berwenang setempat," tambah perusahaan tersebut.
Advertisement