Kawasan Gunung Bromo Jadi Padang Hitam Abu-Abu Setelah Kebakaran, Warganet: Rumah Kami Gagal Kami Jaga

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terjadi sejak Rabu, 6 September 2023, akibat foto prewedding pengunjung yang menggunakan flare.

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Sep 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2023, 13:00 WIB
Kebakaran Bromo
Penampakan terkini kawasan Gunung Bromo setelah dilanda kebakaran hutan dan lahan pada September 2023. (dok. tangkapan layar Instagram @explorebromo.tour/https://www.instagram.com/reel/CxOG2Wxvx3q/)

Liputan6.com, Jakarta - "Sakit hati terbesar kami selama bekerja di Gunung Bromo adalah saat melihat kebakaran yang telah menyisakan sebuah kehancuran yang sangat parah. Tempat bekerja dan rumah kami telah gagal kami jaga," begitu agen perjalanan Explore Bromo Tour membubuhkan keterangan di unggahan terbarunya, akhir pekan kemarin.

Bersama ungkapan pilu itu, mereka berbagi penampakan terkini dampak kebakaran Bromo. Lewat video, yang tampaknya diambil dengan drone, sejauh mata memandang, tanah berbukit di taman nasional itu tampak menghitam. Abu sisa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pun masih tampak beterbangan tertiup hembusan angin.

Klip itu juga memperlihatkan Bukit Teletubbies Bromo, lokasi foto prewedding dengan flare yang telah menyebabkan karhutla, tampak sama gosongnya dengan area lain di sana. Unggahan ini pun mengundang berbagai komentar, termasuk dari akun Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Kebakaran Bromo
Penampakan terkini kawasan Gunung Bromo setelah dilanda kebakaran hutan dan lahan pada September 2023. (dok. tangkapan layar Instagram @explorebromo.tour/https://www.instagram.com/reel/CxOG2Wxvx3q/)

Pihaknya menulis, "Jika nanti kawasan TN BTS dibuka kembali, baik petugas maupun pengunjung dan pelaku jasa wisata, harus ada kesiapan dan kesadaran bahwa menjaga kawasan konservasi adalah tanggung jawab bersama."

Pengguna lain berkomentar, "Tolong foto pengantin dicetak banyak dan dipasang di semua posko gunung Indonesia agar manusia itu tidak lagi masuk gunung." "Nyesek banget gara-gara ulah sekelompok orang enggak bertanggung jawab, semuanya jadi lautan abu," sahut seorang warganet.

Ia menyambung, "Mana yang (terduga) bersalah enggak mengaku bersalah malah nuntut pihak-pihak tertentu (termasuk pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru)."

Tuntut Tanggung Jawab Calon Pengantin

Kebakaran Bromo
Penampakan terkini kawasan Gunung Bromo setelah dilanda kebakaran hutan dan lahan pada September 2023. (dok. tangkapan layar Instagram @explorebromo.tour/https://www.instagram.com/reel/CxOG2Wxvx3q/)

Warganet lain menulis, "Semoga cepet pulih Bromoku tercinta. Tidak bisa saling tuduh-menuduh, saling introspeksi diri saja dan jadi pengalaman yang paling sangat berharga, khususnya untuk crew fotografer dan calon pengantin tersebut, untuk crew TNBTS, jangan sampai lengah lagi ya, kalian luar biasa."

Ada juga yang mengaku memaafkan tersangka, tapi menuntut kasus hukum tetap berjalan. "Jangan cuma tim fotografer, calon pengantinnya juga harus diminta tanggung jawab. Mereka punya kuasa nolak (foto pakai flare yang berpotensi menyebabkan kebakaran), kan mereka yang bayar jasanya," sebut seorang pengguna Instagram.

"Sakit hati banget lihatnya, apalagi warga lokal sama yang kerja di sana," warganet lain berkomentar, sementara ada juga yang menulis, "Debu yang menghitam sekarang akan menghijau lebih indah pada waktunya."

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) saat ini tengah mengevaluasi terkait rencana pembukaan kembali kawasan wisata Gunung Bromo, di Jawa Timur, lapor kanal Regional Liputan6.com per 17 September 2023. Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, berdasarkan arahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pengelola kawasan diminta mengevaluasi kondisi sebelum membuka akses wisata ke publik.

Rencana Pembukaan Kembali Bromo

Kebakaran di Gunung Bromo
Kebakaran di Gunung Bromo. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

"Kemungkinan dalam waktu dekat (pembukaan kawasan wisata Bromo)," kata Septi, dikutip dari Antara. Ia menjelaskan, proses evaluasi juga dilakukan untuk memastikan kawasan taman nasional tersebut sudah dalam kondisi aman dan tidak ada lagi titik api. Saat ini, dilaporkan seluruh area terbakar sudah padam dan dilakukan pendinginan.

Menurut dia, proses pendinginan masih dilakukan tim gabungan untuk memastikan tidak ada bara api yang tersembunyi dan berpotensi memicu kebakaran ketika tertiup angin. Saat kondisi benar-benar aman, wisata Bromo akan kembali dibuka.

Ia menambahkan, personel Balai Besar TNBTS bersama paguyuban jip dan sejumlah komunitas pecinta alam juga telah melakukan pembersihan akses jalan terdampak kebakaran hutan dan lahan.

"Mitra-mitra kami, sudah melakukan kerja bakti dengan membersihkan bekas atau sisa kebakaran yang menghalangi jalan. Kemudian, jika ada lubang yang cukup dalam, itu ditutup. Itu salah satu persiapan yang kami lakukan," kata dia.

Setelah akses wisata kembali dibuka, BB TNBTS berharap para pelaku jasa wisata dan wisatawan bisa menggunakan jalur-jalur yang sudah ada dan sesuai ketentuan. Area savana yang sebelumnya tidak boleh dilewati kendaraan, harus tetap dijaga, sebutnya.

504 hektare Rusak karena Kebakaran

Penyebab Puluhan Hektar Hutan di Gunung Bromo Terbakar
Petugas dan relawan berupaya memadamkan kebakaran di kawasan Gunung Bromo (BB TNBTS)

Septi berkata, "Jadi nanti setelah dibuka kami berharap, di savana itu banyak jalur, jangan sampai jalur yang tadinya tidak dipakai untuk jip, kemudian dilintasi. Itu akan mengganggu pertumbuhan rumput yang sedang akan tumbuh saat ini."

Kebakaran di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terjadi sejak Rabu, 6 September 2023, akibat ulah pengunjung yang menggunakan flare untuk kepentingan pengambilan gambar. Sejak saat itu, akses wisata kawasan Bromo ditutup untuk wisatawan.

Akibat sejumlah rangkaian peristiwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut, areal seluas 504 hektare dilaporkan mengalami kerusakan. Mayoritas area yang rusak merupakan kawasan savana.

Kawasan Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur. Pada 2022, kawasan ini mencatat kunjungan 318.919 wisatawan, yang terbagi dari 310.418 wisatawan nusantara dan wisatawan asing sebanyak 8.501 orang. Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, yang meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak Rp4,85 miliar.

Infografis Infografis Karhutla dan Kabut Asap Kepung Indonesia
Infografis Infografis Karhutla dan Kabut Asap Kepung Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya