Liputan6.com, Jakarta - Gunung Batur merupakan sebuah gunung berapi aktif di Kintamani, Bali. Gunung dengan tinggi 1.717 mdpl letusan pertamanya terdokumentasi pada 1804 dan yang terbaru tahun 2000.
Gunung Batur terletak di barat laut Gunung Agung. Gunung Batur terdiri atas tiga kerucut gunung api dengan masing-masing kawahnya, Batur I, Batur II dan Batur III.Â
Baca Juga
Gunung Batur sudah berkali-kali meletus. Aktivitas letusan Gunung Batur yang tercatat dalam sejarah sejak 1804 hingga 2005 telah meletus sebanyak 26 kali dan paling dahsyat terjadi pada 2 Agustus 1926.
Advertisement
Mengutip dari laman Gunung Bagging, Senin, 18 September 2023, kawasan pegunungan di sekitar Kintamani yang berpusat di sekitar kaldera vulkanik Gunung Batur begitu spektakuler dengan danau kawahnya yang dalam. Gunung ini juga memiliki sumber air panas yang sering dipakai untuk berendam.
Udara pegunungan yang bersih segar dan pemandangan menakjubkan ke segala penjuru menjadikan Kintamani sebagai salah satu tempat pemberhentian wisata di Bali yang paling banyak dikunjungi. Masih banyak hal tentang Gunung Batur selain letak dan ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Batur yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Seninm 18 September 2023.Â
1. Memiliki Kaldera Ganda
Batur adalah gunung berapi yang benar-benar menakjubkan, terdiri dari 'kaldera ganda', satu kawah di dalam kawah lainnya. Mendekati Kintamani, menuju cakrawala yang hampir tak terlihat.
Di dalam kawah terdapat kerucut Gunung Batur yang menghitam, di sebelah kanan dikelilingi oleh air Danau Batur di sebelah kiri terdapat ladang lava yang tercipta dari letusan gunung berapi yang relatif baru dan perkebunan sayuran yang sangat subur.
2. Legenda Gunung Batur
Kawasan Gunung Batur terkenal sebagai objek wisata andalan Kabupaten Bangli di Bali. Konon menurut cerita masyarakat yang ditulis dalam Lontar Susana Bali, Gunung Batur adalah puncak dari Gunung Mahameru yang dipindahkan Batara Pasupati untuik dijadikan istana Dewi Danu.
Di waktu tertentu, seluruh umat Hindu dari berbagai daerah di Bali datang ke Gunung Batur menghaturkan Suwinih untuk mengusir bencana hama yang menimpa ladang mereka. Dengan menghantarkan suminih ini, kawasan gunung Batur menjadi daerah yang subur.
3. Mata Airnya Mengalir ke Danau Batur
Di Gunung Batur terdapat aliran air dalam tanah yang mengalirkan air ke Danau Batur. yang muncul menjadi mata air di beberapa tempat di Bali dan dianggap sebagai "Tirta Suci". Danau Batur merupakan danau terbesar di Bali, mengaliri jaringan mata air bawah tanah di sepanjang sisi tengah selatan gunung.
Selain Danau Batur, terdapat sumber air panas tempat berendam di sini. Namun kebanyakan wisatawan yang datang ke Gunung Batur tentu ingin trekking ke atas sambil melihat pemandangan di Gunung Agung dan Gunung Abang.Â
Advertisement
4. Diperkirakan Dulunya Sebesar Gunung Agung
Besarnya ukuran kawah menunjukkan bahwa Gunung Batur dulunya merupakan gunung yang jauh lebih besar. Kemungkinan sebesar Gunung Agung di dekatnya yang puncaknya meletus ribuan tahun yang lalu.
Gunung berapi ini masih aktif, letusan serius terakhir terjadi pada 1965, 1974 dan 1994. Meletus dari sisi barat bawah gunung dan meninggalkan hamparan batu lava tajam berbentuk jarum hitam yang luas yang kini dipanen oleh nada sebagai bahan bangunan.Â
5. Wisata Budaya Trunyan
Tak hanya naik ke atas untuk trekking, wisata budaya yang terdapat di kawasan Gunung Batur yakni Trunyan cukup menarik. Meskipun seluruh penduduk Trunyan beragama Hindu seperti umumnya masyarakat Bali, mereka menyatakan bahwa Hindu Trunyan merupakan Hindu asli warisan kerajaan Majapahit.
Di sebelah utara Trunyan terdapat kuban, sebuah tempat makam desa di mana jenazah tidak dikuburkan atau dibakar, melainkan diletakkan di bawah pohon setelah dilakukan upacara kematian yang rumit. Tempat pemakamanan ini dipenuhi oleh tulang-tulang, dan bisa jadi kita menemukan mayat yang masih baru.
6. Sebaiknya Gunakan Jasa Pemandu
Untuk menikmati Batur dalam kondisi terbaiknya, rencanakan pendakian fajar sehingga Anda mencapai puncak saat matahari terbit. Untuk menempuh jarak 80 km dari Nusa Dua atau sekitar 70 km dari Kuta akan memakan waktu 3 jam berkendara dengan mobil.
Cukup cari jalan utama menuju bandara lalu ikuti rambu menuju Kintamani. Setelah Anda mencapai tepi kawah, carilah belokan ke Toyabungkah di mana Anda akan menemukan sumber air panas dan beberapa akomodasi.
Kemudian pergilah ke Pelayanan Pendakian di mana Anda akan menemukan kantor asosiasi pemandu Batur, serta pemandu yang bersifat wajib. Kini Anda juga bisa memesan jasa pendakian secara online yang biasanya ditawarkan melalui platform media sosial seperti Instagram.
Sebenarnya ada ujung jalan setapak, satu di desa Toyabungkah itu sendiri (1.050m) atau jalur wisata yang jauh lebih populer dari tempat parkir Batur (1.065m) yang terletak 1 kilometer barat daya desa. Rata-rata harga jasa pendakian Rp100.000 per orang, namun tergantung jumlah yang ikut dan fasilitas yang dipilih.Â
Advertisement