JMFW 2024 Sarana Penguatan Ekosistem Modest Fashion Lokal Menuju Global

Gelaran Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2024 resmi dibuka pada Kamis (19/10/2023). Ajang tahunan untuk memajukan industri modest fesyen Indonesi kali ini mengusung tema "Discover Indonesia Modest Fashion Excellence"

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Okt 2023, 13:27 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 20:02 WIB
Opening ceremony Jakarta Modest Fashion Weekn (JMFW) 2024 yang berlangsung di Ice BSD, Tangerang Banten, Kamis (19/10/2023).
Opening ceremony Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2024 yang berlangsung di Ice BSD, Tangerang Banten, Kamis (19/10/2023). (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta Gelaran Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2024 resmi dibuka Kamis siang, (19/10/2023). Ajang tahunan yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai barometer dan trendsetter modest fesyen dunia ini mengusung tema "Discover Indonesia Modest Fashion Excellence".

Penyelenggaraan JMFW 2024 juga dibarengi dengan Trade Expo Indonesia 2023, lebih dari 200 brand lokal terlibat di JMFW 2024, dengan 150 di antaranya merupakan desainer modest fashion. JMFW 2024 berlangsung di Ice BSD, Tangerang, Banten selama tiga hari yaitu sejak 19--21 Oktober 2023. 

Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Jerry Sambuaga mengatakan penyelenggaraan JMFW akan menjembatani cita-cita Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia, trensetter untuk standar di dunia internasional yang kegiatannya menggandeng para stakeholder. Tujuannya, tentu untuk memberikan pesan kepada pelaku fesyen muslim bahwa industri ini bisa memainkan peran strategis.

"Apa yang selama ini kita lakukan selalu mendorong dan mempromosikan, dan saya yakin dengan gelaran ini akan memberikan pesan positif kepada pelaku industri kreatif agar terus semangat dan memberikan karya terbaik," sebut Jerry saat opening ceremony 

Ia menyambung, bahwa kolaborasi dengan para stakeholder ikut menjadi upaya berkelanjutan terhadap produk lokal bangsa. "Kita harus konsisten, mempromosikan produk-produk lokal, dan berupaya untuk mendukung produk lokal," cetusnya.

WKU Bidang Perdagangan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Juan Permata Adoe, mengatakan fesyen muslim menjadi flagship atau produk unggulan yang penting. Karena itu, ia menekankan untuk memproteksi para pelaku industri ini agar bisa mendukung apa yang telah dibuat oleh para insan kreatif.

"Kita harus bikin kebijakan agar industri ini terus bertumbuh karena melibatkan UMKM," sambungnya. 

 

Desainer yang Tampil Saat Pembukaan JMFW 2024

Karya modest fesyen dari Najua Yanti saat pembukaan Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2024.
Karya modest fesyen dari Najua Yanti saat pembukaan Jakarta Modest Fashion Week (JMFW) 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Usai opening ceremony, JMFW 2024 langsung berlanjut dengan peragaan busana dari para desainer. Pertama yang tampil adalah label Bellabaric by Najua Yanti yang mengemas deretan busana modest dengan sentuhan warna ceria.

Aneka potongan gaun panjang yang loose dikombinasikan dengan berbagai bahan dan pola geometris. Sebuah jaket musim dingin ikut dipakaikan ke model sebagai outer multifungsi.

Penerapan pola serta warna yang cenderung terang pada biru, ungu, pink shocking, serta kuning dan oranye membuat busana modest yang biasanya cenderung mengambil warna kalem terlihat lebih nyentrik. Selain itu bentuk celana lebar, serta efek kerut dan pemakaian bahan seperti parasut ikut menarik perhatian. 

Desainer lainnya yang mempresentasikan karyanya adalah label Zeta Prive yang kali ini banyak menempatkan elemen kristal serta ornamen aksesori di kepala yang terinspirasi dari kebudayaan Minang. Sebentuk hiasan kepala silver mirip rumah gadang, tampak dipasangkan pada jilbab yang senada dengan gaun terusan yang bertakhtakan permata. 

Irna La Perle hingga Buttonscarves Tampilkan Warna Segar

Buttonscarves menampilkan koleksi saat opening ceremony di JMFW 2024
Buttonscarves menampilkan koleksi saat opening ceremony di JMFW 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Desainer Irna Mutiara lewat brand Irna La Perle kali ini juga ikut serta di JMFW 2024. Rancangannya mengambil kain sasirangan asal Kalimantan Selatan yang didominasi warna biru.

Tampilan biru langit pada deretan busananya dihiasi dengan beragam siluet menarik yang ikut memberikan pola kain yang unik. Serta untuk memberikan kesan sopan, Irna melapisi busananya dengan outer dan menambahkannya lagi dengan rok tulle sehingga sasirangan yang terkesan tradisional itu menjadi tampak modern.

Dapat dikatakan konsep layering tak lepas dari kreasi Irna. Untuk potongan jilbabnya juga unik, karena tersampir di kepala dengan para model sudah mengenakan inner jilbab. Namun inner jilbab hitam tersebut mungkin warnanya jadi agak kontras dari dominasi biru. 

Sementara itu menjelang akhir pegelaran, deretan busana dari Buttonscarves begitu memanjakan mata. Brand yang sempat berpartisipasi di New York Fashion Week beberapa waktu lalu ini menambahkan banyak warna-warna terang seperti pink shocking hingga hijau neon yang menyegarkan. Konsep atasan blazer, lengan puff, outer yang memainkan tekstur serta pola grafis yang mewah sebagai andalannya kali ini juga berhasil memikat hati pecinta fesyen.

 

JMFW 2024 Terhubung dengan Trade Expo

JMFW Optimis Indonesia Mendominasi Modest Fashion Dunia
Kick-off JMFW 2024 (foto: JMFW.dok)

Pelaksanaan pekan mode JMFW 2024 kali ini terhubung dengan trade expo, sehingga output-nya tidak semata presentasi koleksi busana modest. "JMFW jadi ikon kolaborasi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan, seperti pelaku bisnis, akademisi, asosiasi, dan media,' ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, di acara kick-off JMFW 2024 di kantornya di bilangan Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2023. 

"Saya bahagia sekaligus bangga dengan kolaborasi lintas sektoral yang dapat terwujud dari sisi hulu hingga hilir," tuturnya.

Penyelenggaraan JMFW tahun ini sekaligus jadi langkah perwujudan asa deklarasi Indonesia jadi kibat modest fashion dunia tahun depan. "Semoga semua berjalan lancar, dan deklarasi ini nantinya jadi langkah pendorong bagi para desainer modest fashion," kata Didi.

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan, Miftah Farid, menambahkan bahwa sejak awal, pihaknya memang punya semangat mendorong Indonesia jadi kiblat modest fashion dunia. Tetapi dalam perwujudannya, mereka "tidak ujuk-ujuk membawa pelaku bisnis ke pasar."

"Ekosistemnya harus dikuatkan," kata Miftah lagi saat ditemui usai acara, Kamis. "Indikator kita bisa jadi kiblat (modest fashion dunia) itu ekosistem dalam negeri harus siap, industri harus support, juga dengan SDM, industri penopang lain, pemerintah, dan media."

 

Infografis Desainer Indonesia di Pentas Fesyen Dunia
Infografis desainer Indonesia di pentas fesyen dunia (Liputan6.com/Trie Yasni))
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya