Uniknya Koleksi Jam Tangan Lokal Berbahan Bioresin dari Getah Pohon, Sasar Gen Z

Semangat bersinergi kian lantang digencarkan berbagai pihak di dunia kreatif. Begitu pula dengan brand jam tangan lokal, Pala Nusantara yang menjalin kolaborasi bareng perusahaan broadcasting network, Cretivox, dengan merilis jam tangan seri "Polar".

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Okt 2023, 15:29 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2023, 15:28 WIB
Uniknya Koleksi Jam Tangan Lokal Berbahan Bioresin dari Getah Pohon, Sasar Gen Z
Pala Nusantara x Cretivox berkolaborasi merilis jam tangan berbahan bioresin dari getah pohon, yakni seri Polar, terdiri atas dua opsi, Hiling dan Hasel. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Semangat bersinergi kian lantang digencarkan berbagai pihak di dunia kreatif. Begitu pula dengan brand jam tangan lokal, Pala Nusantara yang menjalin kolaborasi bareng perusahaan broadcasting network, Cretivox, dengan merilis jam tangan "Polar".

Koleksi kolaborasi ini menawarkan dua opsi jam tangan, yakni Hiling dan Hasel. Nama itu diambil dari ejaan bahasa Inggris, yaitu "healing" dan "hustle" yang dilebur menjadi penyebutan lokal yang menyasar pasar Generasi Z (Gen Z).

"Ini kontradiktif, mencoba memasukkan warna dan konsep healing dan hustle yang representatif dari warna dan story," kata Ilham Pinastiko selaku CEO Pala Nusantara saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 20 Oktober 2023.

Ilham menjelaskan bahwa jam tangan adalah industri paling tua di dunia. Ia percaya jam tangan tidak akan pernah selesai industrinya.

"Tapi sekarang ada smart watch, jam tangan ada value lebih bukan hanya penunjuk waktu, buka pesan, berapa langkah berjalan. Kalau jam tangan Pala masih analog dan manual, ada value itu yang kita berikan," terangnya.

Ia menyebut, "Kolaborasi ini kultur Nusantara banget, jauh sama Gen Z. Kita coba dekatkan itu."

CEO Cretivox Lukman Benjamin Mulia mengungkapkan seri Polar ini adalah dua dunia yang saling berlawanan. Hal itu tergambar dari warna jam tangan yang sangat terang benderang dan satunya bernuansa kalem. "Jamnya Gen Z banget, karena Gen Z suka jadi center of attention," ungkap Ben.

Pakai Bioresin dari Getah Pohon

Uniknya Koleksi Jam Tangan Lokal Berbahan Bioresin dari Getah Pohon, Sasar Gen Z
Pala Nusantara x Cretivox berkolaborasi merilis jam tangan berbahan bioresin dari getah pohon, yakni seri Polar, terdiri atas dua opsi, Hiling dan Hasel. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Pembuatan jam tangan kolaborasi Pala Nusantara x Cretivox ini menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan. Ilham menerangkan bahwa pihaknya telah mengikuti pergerakan tren terkini dari sisi produk dan desain.

"Pala sudah switch ke arah situ (keberlanjutan), baik dari materialnya atau experiencenya. Yang kita pakai untuk Hasel dan Hiling ini adalah bioresin jadi terbuat dari getah pohon," katanya.

Brand jam tangan lokal asal Bandung, Jawa Barat ini beberapa tahun lalu telah terjun dengan memanfaatkan material keberlanjutan. "Kita sudah menggunakan dari puntung rokok, ampas kopi, jamur, sampai karbon," tambahnya.

"Switch ke material yang bukan material alam tujuannya sesimpel supaya alam kita lebih terlindungi," katanya lagi.

Terlepas dari itu, dikatakan Ilham, bila bicara jalur produksi jam tangan khusus di Pala Nusantara, sangat pendek. "Jadi memang limbah atau karbon yang kita keluarkan itu sedikit banget, secara produksi pun kita sudah gunakan dengan materi lingkungan kita," ungkapnya.

Detail Bahan

Uniknya Koleksi Jam Tangan Lokal Berbahan Bioresin dari Getah Pohon, Sasar Gen Z
Pala Nusantara x Cretivox berkolaborasi merilis jam tangan berbahan bioresin dari getah pohon, yakni seri Polar, terdiri atas dua opsi, Hiling dan Hasel. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Seri Polar ini menggunakan material berkelanjutan di beberapa bagiannya. "Semua badan jam ini bioresin, strap kita awalnya di RnD (Research and Development) namanya Tencel itu sangat ramah lingkungan, tapi mahal sangat enggak affordable untuk dijual," katanya.

Ilham menambahkan, "Akhirnya kita pindah pakai (material) puma, yang tadinya material kulit kita ubah pakai kanvas puma."

Dikatakannya, produksi satu jam menggunakan resin per harinya dapat menghasilkan 6--7 badan jam tangan. "Tapi kalau dirakit itu seminggu kita bisa produksi sekitar 40--50 jam tangan," jelasnya.

Koleksi ini disebut Ilham, bukanlah edisi terbatas. Namun, MoU pihaknya dan Cretivox berjalan selama satu tahun dan untuk kelanjutannya akan melihat animo dari pasar.

"Kolaborasi ini tujuan ini melebarkan pasar untuk Pala Nusantara tadinya dari pelanggan usia 28--40 tahun, sekarang menyasar usia 18--25 tahun," tambahnya.

Dari sisi perawatan jam tangan ini, Ilham menjelaskan, "Karena masih pakai quartz enggak boleh dicelup ke air atau tenggelam ke air, cuma cipratan air saja masih aman."

Harga dan Promo

Uniknya Koleksi Jam Tangan Lokal Berbahan Bioresin dari Getah Pohon, Sasar Gen Z
Pala Nusantara x Cretivox berkolaborasi merilis jam tangan berbahan bioresin dari getah pohon, yakni seri Polar, terdiri atas dua opsi, Hiling dan Hasel. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Dari sisi warna jam tangan, Ben mengungkapkan bahwa keduanya memilih warna yang pop-up dengan tali jam warna biru. "Ini adalah proses dengan effort paling banyak untuk menemukan warna se-pop-up itu," katanya.

Ilham menimpali bahwa mengunci palet warna adalah hal yang jadi tantangan tersendiri. "Warna ini pakai pewarna makanan, jadi warnanya sudah aman," katanya.

Head of Branch Blibli Jawa Barat Rissa Ria Maryani menjelaskan pihaknya mendukung Pala Nusantara karena brand ini awalnya adalah The Big Start Indonesia Season 4 di 2019 yang dilaksanakan pihaknya. "Blibli salah satu platform yang mendukung sustainability produk lokal," katanya.

"Kami mendukung Pala Nusantara menciptakan ide kreatif dan memperluas pasar sampai nasional melalui Blibli," tambahnya.

Jam tangan Polar sendiri telah diluncurkan secara eksklusif hanya di Blibli pada Jumat, 20 Oktober 2023 dengan harga Rp399 ribu. Pelanggan dapat memperoleh koleksi ini di Blibli mulai dari 20 Oktober--11 November 2023 dengan kemudahan seperti gratis ongkir, click & collect dan ekstra cashback hingga 7 persen.

 

Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air.
Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya