Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi dan kali ini menimpa Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat pada Minggu, 22 Oktober 2023. Per hari ini, Selasa (24/10/2023), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa karhutla berhasil dilokalisir oleh tim pemadam agar tidak meluas ke areal lain.
"Kami mengirimkan beberapa perlengkapan dan peralatan untuk membantu pemadaman," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Thomas Nifinluri, dikutip Antara.
Area yang dilalap si jago merah masuk pada Blok Tegal Alun kawasan Gunung Papandayan wilayah Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut masuk kawasan BBKSDA Jawa Barat. Kawasan yang terbakar tersebut kerap digunakan untuk wisata pendakian dipenuhi rumput, ilalang, dan tanaman jenis paku kering yang membuatnya sangat mudah tersulut api.
Advertisement
Imbas kebakaran hutan itu, polisi menutup sementara jalur pendakian untuk umum ke Gunung Papandayan. Hal tersebut dikarenakan masih terjadi kebakaran hutan yang dapat membahayakan keselamatan jiwa pendaki.
"Pendakian sementara masih ditutup karena pertimbangan keamanan," kata Kepala Polsek Cisurupan Iptu Asep Saepudin di Garut, Selasa (24/10/2023).
Sesaat setelah kebakaran emudian dilakukan pemadaman, hingga Selasa siang tadi, kebakaran masih terjadi. Kobaran api masih terjadi di lahan hutan.
Maka dari itu, jalur pendakian baik bagi masyarakat umum maupun pendaki ditutup sementara. Sedangkan kawasan wisata yang lokasinya jauh dari kebakaran masih tetap dibuka untuk wisatawan. "Wisata masih dibuka," katanya.
Â
Alasan Penutupan
Asep mengungkapkan alasan jalur pendakian ditutup untuk memudahkan upaya pemadaman dan juga mencegah meluasnya kobaran api yang bisa membahayakan pengunjung. "Antisipasi saja khawatir api melebar," kata Asep.
Ia mengatakan lokasi kebakaran hutan berada cukup jauh dari gerbang masuk Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, yakni sekitar tiga jam waktu tempuh dengan jalan kaki. Dikatakannya, petugas gabungan masih siap siaga memadamkan api yang masih terjadi di dua titik di kawasan hutan secara manual seperti penyekatan agar api tidak terus meluas.
"Titik api sudah mengecil tinggal dua titik lagi, sekarang akan dilakukan kembali pemadaman oleh tim gabungan," katanya.
Terkait penyebab kebakaran, kata dia, belum dapat diketahui karena saat ini masih fokus proses pemadaman api, sedangkan luas lahan yang terbakar diperkirakan kurang lebih 100 hektare.
"Sementara belum sampai ke situ, kita masih selidiki dan fokus dulu ke pemadaman," kata Asep. Kebakaran hutan di kawasan konservasi itu, sebelumnya pernah terjadi juga di Blok Tegal Alun pada 2015.
Advertisement
Wisata di Kawasan Gunung Papandayan
Kawah Papandayan, merupakan kawasan gunung berapi yang masih aktif dengan luas mencapai 10 hektare. Terdapat lubang-lubang magma yang mengeluarkan asap/uap air yang menimbulkan berbagai macam suara unik. Terdapat tempat terkenal yang wajib dikunjungi di Gunung Papandayan yaitu Hutan Mati.
Mengutip dari laman Indonesia Kaya, Hutan Mati merupakan salah satu bagian eksotis dari Gunung Papandayan. Sebuah padang yang menyajikan pemandangan pohon-pohon kering dan memberikan pesona keindahan eksotis. Inilah Kawasan Hutan Mati, kawasan yang biasa dilewati para pendaki Gunung Papandayan sebelum sampai ke puncak Tegal Alun yang penuh dengan bunga edelweis.
Lokasi tempat perhentian bagi pendaki adalah Pondok Saladah, merupakan kawasan padang rumput dengan luas mencapai 8 Ha dan memiliki ketinggian 2.288 m di atas permukaan laut. Di dekat sini terdapat Sungai Cisaladah yang airnya mengalir sepanjang tahun.
Di Pondok Saladah, pendaki bisa berkemah. Sementara, sumber air panas letaknya di perbatasan Cigenah, sumber air panas ini mengandung belerang dan berkhasiat dalam penyembuhan penyakit kulit terutama gatal-gatal.Â
Cara ke Gunung Papandayan
Secara keseluruhan, kawasan Gunung Papandayang masih sangat alami serta memiliki panorama yang indah dan udara sejuk. Kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain menikmati keindahan dan keunikan alam, lintas alam, berkemah, memotret, mandi air yang mengandung belerang untuk pengobatan penyakit kulit.
Pengunjung yang menggunakan transportasi umum baik dari Jakarta, Bogor, maupun Bandung dan sekitarnya, Anda terlebih dahulu berangkat menuju Terminal Guntur Garut dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung. Jika Anda tiba di Terminal Guntur Garut pada dini hari, gunakan angkot minibus menuju pertigaan Pasar Cisurupan.
Lanjutkan dengan menumpangi mobil pickup yang mengetem menunggu pendaki hingga penuh, barulah angkutan pikap tersebut berangkat. Apabila pengunjung menumpang kendaraan pribadi, langsung saja menuju kaki gunung karena tempat parkirnya cukup luas.
Biaya masuk ke Gunung Papandayang sangatlah terjangkau yakni Rp65.000 per orang, untuk biaya parkir Rp60.000 per mobil dan sewa mobil pickup sekitar Rp20.000--Rp30.000 per orang.
Â
Advertisement