Sekelompok Turis China Terjungkal dari Gondola ke Kanal Venesia Gara-Gara Asyik Selfie

Sekelompok turis China itu sudah diperingatkan untuk tetap diam saat gondola mencoba melewati bawah jembatan di kanal Venesia.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Des 2023, 18:02 WIB
Diterbitkan 07 Des 2023, 18:02 WIB
Sekelompok Turis China Terjungkal dari Gondola ke Kanal Venesia Gara-Gara Selfie
Sekelompok turis China mencoba menyelamatkan diri dari gondola yang terbalik di Venesia. (dok. TikTok @ienaridens69/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Sekelompok turis China terjungkal dari gondola yang membawa mereka menyusuri kanal-kanal di Venesia. Gondola itu terbalik setelah mereka diperingatkan untuk tidak mengambil selfie dan berdiri di atas kapal.

Dalam sebuah video yang viral di TikTok, gondola itu baru saja melewati sebuah jembatan dekat Lapangan St. Mark saat terbalik. Seluruh penumpang di dalamnya sontak tercebur ke dalam air yang dingin.

Pendayung gondola sebelumnya mencoba bermanuver untuk melewati bawah jembatan saat para turis itu terus bergerak di sekitar perahu. Guardian melaporkan mereka sibuk mengambil foto diri berlatar pemandangan kota yang terkenal di Italia itu. 

Si pendayung sempat memperingatkan kelima penumpangnya untuk duduk diam hingga berada di bawah jembatan agar tidak mengganggu pusat gravitasi perahu. Namun, peringatannya tidak dihiraukan. Penumpang itu terus sibuk selfie, bahkan nekat berdiri untuk mengambil foto, yang menyebabkan perahu terbalik.

Mengutip NY Post, Kamis (7/12/2023), dalam video yang dibagikan pemilik akun TikTok @ienaridens69, terlihat para wisatawan mencoba menyelamatkan diri dengan berpegangan pada perahu yang terbalik. Mereka berteriak, 'Ya Tuhan', sambil mati-matian berusaha menarik diri ke kapal terdekat.

Pendayung gondola juga melompat ke perairan kanal yang membeku, membantu penumpang menyelamatkan diri dengan gondola penyelamat. Mereka kemudian diberikan 'keramahan dan kehangatan' di dalam teater La Fenice, lapor Guardian. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Asosiasi Pendayung Gondola Venesia mengurangi kapasitas maksimal kapal pada 2020, dari enam orang menjadi lima orang di kapal yang lebih kecil, dan 14 menjadi 12 orang di kapal yang lebih besar. Perubahan itu dilakukan untuk mencegah kelebihan muatan.

Maut di Rinjani Gara-Gara Selfie

Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Konservasi Alam Naik 2 Kali Lipat pada 2022
Landskap keindahan Taman Nasional Gunung Rinjani saat pagi hari. (dok. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani)

Kelima turis China di atas masih beruntung karena kecelakaan yang mereka alami tidak fatal. Lain halnya dengan pendaki asal Israel berpaspor ganda, Boar Bar Anan, yang mengalami kecelakaan setelah berswafoto di tepi jurang Puncak Rinjani.

Mengutip kanal Global Liputan6.com, pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani menerangkan mendapat laporan kecelakaan pertama kali dari Trekking Organize (TO) atas nama Rudy Trekker pada Jumat, 19 Agustus 2023, pukul 07.18 WITA. Ia menginformasukan salah satu kliennya terjatuh di Puncak Rinjani pada pukul 05.30 WITA. Saat insiden nahas terjadi, pemandu juga membawa dua tamu lain yang akhirnya dibawa turun oleh pemandu bernama Bullah.

"Posisi korban jatuh berada pada lereng bagian barat laut atau arah danau Segara Anak. Jarak korban jatuh sekitar 150 meter dan korban diperkirakan meninggal dunia," bunyi siaran pers yang juga diunggah melalui akun Instagram resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Korban teregistrasi mendaki melalui pintu masuk Sembalun pada Kamis, 18 Agustus 2022. Keterangan juga menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari TO dan pemandu bahwa korban pada saat sebelum jatuh berswafoto di tepi jurang puncak Rinjani.

 

Menyita Perhatian

Gunung Rinjani
Meski tidak sepopuler jalur pendakian Senaru dan Senalun, Torean oleh masyarakat lokal kerap digunakan “jalan singkat” untuk langsung sampai ke Danau Segara Anak di Gunung Rinjani. Foto: Andi Jatmiko/ Liputan6.com.

Meninggalnya pendaki asal Israel yang jatuh di kawah Puncak Rinjani menjadi sorotan warga Indonesia. Pasalnya, korban bernama Boaz Bar Anan bisa masuk ke Tanah Air, padahal RI-Israel tak ada hubungan diplomatik.

Menanggapi hal  tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah merespons bahwa korban ini bisa masuk ke Indonesia lantaran menggunakan paspor Portugal. "Almarhum masuk ke Indonesia menggunakan paspor Portugal," ujar Teuku Faizasyah saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 2 September 2022.

Faizasyah menambahkan, "WN Israel memang banyak yg memiliki kewarganegaraan ganda." Status dwi kewarganegaraan itu yang membuatnya bisa masuk ke Indonesia.

Jenazah pendaki asing itu berhasil dievakuasi pada Senin, 22 Agustus 2022. Sebelumnya, Tim SAR Gunung Rinjani sempat kesulitan mengevakuasi jenazah Boaz Bar Anan, baik karena faktor cuaca dan medan bebatuan.

Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani secara berkala merilis perkembangan penanganan kecelakaan pendaki berdarah Israel itu sejak terjatuh pada Jumat, 19 Agustus 2022. Sebelumnya berdasarkan siaran pers, pada Minggu, 21 Agustus 2022, tim evakuasi kembali menjalankan proses evakuasi ke Puncak Gunung Rinjani.

"Dalam proses evakuasi tim mengalami kendala cuaca seperti angin kencang di puncak dan medan bebatuan yang mudah jatuh," bunyi keterangan yang dirilis.

Terjatuh di Tebing Broken Heart Nusa Penida

Nusa Penida, Bali
Nusa Penida, Bali/ Foto dok RedDoorz Indonesia-Unsplash.

Kecelakaan saat berlibur akibat selfie juga menimpa seorang turs bernama Alvalindo Kesanda yang tengah berlibur di Nusa Penida, Bali. Ia terjatuh dari tebing dengan ketinggian kurang lebih 40 meter di Broken Beach, Nusa Penida, pada Senin siang, 21 November 2022.

"Dari laporan pemandu wisatanya, ketika itu korban sedang foto, korban justru terjatuh," kata Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara.

Mengutip kanal Regional Liputan6.com, usai mendapat laporan warga tentang kejadian wisatawan terjatuh di tebing tersebut, Tim SAR kemudian menerjunkan tim untuk mencari dan mengevakuasi korban. Proses pencarian dan evakuasi keberadaan Alviando terkendala dengan lokasi yang curam dan kondisi ombak yang saat itu sangat besar.

Meskipun korban sudah diketahui keberadaannya, tim penyelamat mengalami kesulitan evakuasi karena kondisi medan atau tebing Broken Beach sedang ada ombak besar. Sementara, personel yang diturunkan melalui darat kesulitan karena adanya semak-semak di antara tebing. Awalnya, satu personel diturunkan dan selanjutnya menyusul seorang personel dengan membawa tandu.

Setelah mendapatkan penanganan awal untuk mengurangi pendarahan pada cedera kaki dan tangan, korban ditarik ke atas menggunakan tandu. "Sesampainya di atas, korban segera dievakuasi ke Klinik Nusa Medika dengan menggunakan ambulans untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut," kata Cakra.

infografis teuteup selfie meski gerhana
cara aman selfie saat gerhana
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya