Sosok Kristen McMenamy, Model Iklan Zara yang Diduga Meledek Palestina Ikut Kena Hujat

Warganet membanjiri kolom komentar Instagram Kristen McMenamy, menuntut penjelasan mengapa ia mau jadi bagian "pemotretan bertema genosida" oleh Zara.

oleh Asnida Riani diperbarui 13 Des 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2023, 04:00 WIB
Koleksi terbaru Zara "The Jacket" yang mendapatkan seruan boikot
Koleksi terbaru Zara "The Jacket" yang mendapatkan seruan boikot. (Dok. Instagram/@zara)

Liputan6.com, Jakarta - Jenama fast fashion Zara dirujak warganet setelah kampanye terbaru mereka untuk "The Jacket" dituduh mengejek warga Palestina yang tengah jadi korban serangan Israel. Hal ini terjadi setelah model Kristen McMenamy berpose dengan manekin yang dilapisi kain putih dan plastik.

Zara baru-baru ini merilis koleksi busana yang diklaim "menonjolkan keserbagunaan pakaian tersebut." Item-nya merupakan bagian dari seri Atelier merek tersebut yang dideskripsikan sebagai "koleksi edisi terbatas yang merayakan komitmen kami terhadap keahlian dan hasrat terhadap ekspresi artistik."

Di gambar yang jadi viral, tampak boneka-boneka yang ditutupi pakaian putih dan plastik, yang disamakan dengan orang-orang berbalut kain kafan yang tewas dalam pemboman di Gaza. Hindustan Times juga melaporkan bahwa publik dapat melihat peta Palestina yang terbalik di latar belakang iklan tersebut.

Kristen McMenamy berpose di tengah-tengah kampanye, membuat sang model ikut dihujat di dunia maya. Warganet membanjiri kolom komentar Instagram-nya, menuntut penjelasan mengapa ia mau jadi bagian "pemotretan bertema genosida." Beberapa juga menyayangkan, mengatakan "padahal Anda bukan model kemarin sore."

Mengutip Sportskeeda, Selasa (12/12/2023), McMenamy memang telah jadi bagian dari industri modeling selama lebih dari tiga dekade. Ia memulai debut modelnya di peragaan busana Jil Sander tahun 1985 saat berusia 18 tahun. Sejak itu, ia telah bekerja dengan banyak rumah mode, termasuk Chanel, Versace, Valentino, dan Marc Jacobs.

Di kehidupan pribadinya, ia menikah dengan fotografer Miles Aldridge. Pasangan ini bertemu di pemotretan majalah W dan menikah pada 1997. Mendiang desainer Karl Lagerfeld tercatat mengantar McMenamy berjalan menuju altar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kehidupan Pribadi McMenamy

Kristen McMenamy
Kristen McMenamy, model di iklan Zara yang dinilai meledek warga Palestina yang jadi korban pengeboman militer Israel. (dok. Instagram @kristen_mcmenamy/https://www.instagram.com/p/Ctpi0NSN5kf/)

Aldridge dan McMenamy kemudian jadi orangtua dari dua anak. Sayangnya, pernikahan tersebut berakhir dengan perceraian setelah suaminya mengaku berselingkuh. Berbicara pada outlet berita Inggris, ia berkata, "Kami memiliki hubungan yang baik, seperti yang Anda harapkan setelah semua yang terjadi."

Model kelahiran Easton, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) ini telah mengumpulkan hampir 200 ribu pengikut di Instagram. Ia jarang berbagi kehidupan pribadinya di situs jejaring sosial.

Terkait kontroversi terbaru, Zara akhirnya buka suara. Setelah jadi viral di media sosial dan seruan boikot menggema, Inditex, perusahaan pemilik Zara, menurunkan sebagian materi iklan tersebut dan meninggalkan sisanya yang masih dibombardir komentar pedas.

Pihaknya mengatakan pada Al Jazeera, Senin, 11 Desember 2023, bahwa penghapusan iklan untuk koleksi "Atelier" perusahaan tersebut adalah bagian dari proses penyegaran konten yang normal. Mereka juga berdalih bahwa foto tersebut diambil pada September 2023, sebelum perang Israel-Hamas dimulai 7 Oktober 2023.

Zara juga mengatakan bahwa kampanye iklan tersebut mulai digagas pada Juli 2023 yang terinspirasi penjahitan pria dari abad yang lalu. Inditex tidak menanggapi permintaan komentar dari laman TIME.


Bukan Kali Pertama

Reaksi Zara Usai Ancaman Boikot Bergema Buntut Iklan yang Dituding Ejek Korban Genosida di Palestina
Salah satu materi kampanye iklan Zara yang menuai kecaman karena dianggap mengolok-olok korban genosida di Gaza, Palestina. (dok. Instagram @zara/https://www.instagram.com/p/C0i1m5rtNtu/?img_index=5/Dinny Mutiah)

Ini bukan pertama kalinya Zara mendapat reaksi keras dari aktivis pro-Palestina. Pada 2022, para aktivis menyerukan masyarakat berhenti berbelanja produk merek tersebut setelah pemilik waralaba toko Zara di Israel mengadakan acara kampanye untuk politisi sayap kanan Israel Itamar Ben-Gvir di rumahnya.

Insiden lain juga tercatat 2021 setelah kepala desainer merek tersebut, Vanessa Perilman, menuliskan pesan bernada kebencian di Instagram pada model berdarah Palestina, Qaher Harhash. Harhash diketahui aktif menyampaikan dukungan untuk tanah airnya melalui unggahan media sosial.

Pada 9 Juni 2021, Perilman menanggapi salah satu unggahan Harhash dengan sentimen yang tendensius. "Mungkin jika masyarakat Anda berpendidikan, mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang didanai Israel di Gaza," tulis Perilman. 

Ia juga mengkritik profesi yang dijalani Harhash. "Saya pikir lucu bahwa Anda memilih jadi model karena pada kenyataannya hal itu bertentangan dengan apa yang diyakini agama Islam dan jika Anda ada di negara Muslim mana pun, Anda akan dilempari batu sampai mati," sebut dia.


Komentar Zara

Dahulu Dihina, Kini Anak Pembantu Ini Punya 7000 Toko
Namanya Amancio Ortega, dialah orang yang berada dibelakang suksesnya brand fashion terkenal, Zara, dan inilah kisah hidupnya. (Foto: ekapija.com)

Saat itu, Zara mengecam komentar Perilman. "Zara tidak menerima segala bentuk kurangnya rasa hormat terhadap budaya, agama, negara, ras, atau kepercayaan apapun. Zara adalah perusahaan yang inklusif dan kami tidak akan pernah menoleransi diskriminasi dalam bentuk apapun," kata perusahaan itu.

"Kami mengutuk komentar-komentar yang tidak mencerminkan nilai-nilai inti kami, yaitu saling menghormati satu sama lain, dan kami menyesali pelanggaran yang ditimbulkannya. Sebagai perusahaan multikultural, kami berkomitmen memastikan lingkungan yang adil dan inklusif sebagai bagian dari nilai-nilai perusahaan kami."

Tapi di kampanye terbaru, beberapa aktivis menganggap bahwa foto iklan merek itu meremehkan konflik yang terjadi di Gaza, Palestina. "Mereka mengolok-olok kami dan mengolok-olok anak-anak yang terbunuh dan rumah kami yang hancur," kata seorang aktivis dalam sebuah unggahan, dikutip dari TIME, Selasa (12/12/2023).

Pengguna telah berbagi foto kampanye yang dimaksud bersama adegan perang untuk menunjukkan ketidakpekaan merek fesyen itu. Tagar #BoycottZara jadi trending di X, sebelumnya Twitter, pada Senin, 11 Desember 2023, sementara akun Instagram perusahaan tersebut dibanjiri komentar memuat emoji bendera Palestina.

Infografis Militer Israel Perluas Serangan ke Gaza Selatan
Infografis Militer Israel Perluas Serangan ke Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya