Roller Coaster Universal Studio Jepang Mendadak Macet, 32 Pengunjung Terbalik di Ketinggian 40 Meter

Perjalanan roller coaster di Universal Studio Jepang yang disebut "The Flying Dinosaur," berhenti di tengah jalan di salah satu titik tertinggi.

oleh Asnida Riani diperbarui 15 Des 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 19:00 WIB
Universal Studio Jepang
Orang-orang menikmati perjalanan roller coaster baru "Hollywood Dream the Ride" yang melintasi taman hiburan Hollywood Universal Studios Jepang di Osaka, Jepang bagian barat selama pratinjau pers 8 Maret 2007.  (Yoshikazu TSUNO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Roller coaster Universal Studio Jepang di Osaka dilaporkan tiba-tiba terhenti di udara pada Kamis, 14 Desember 2023. Kondisi ini membuat setidaknya 32 pengunjung terjebak dalam posisi terbalik di ketinggian 40 meter.

Perjalanan roller coaster yang disebut "The Flying Dinosaur" berhenti di tengah jalan di salah satu titik tertinggi, menurut NHK, dikutip dari Mothership, Jumat (15/12/2023). Awalnya, beberapa media, seperti The Straits Times dan Saipan Tribune, memberitakan bahwa para pengunjung dibiarkan "terbalik" atau "digantung terbalik."

Asahi Shimbun mengklarifikasi bahwa penumpang memang berada dalam posisi "tengkurap" sepanjang perjalanan wahana tersebut. Penumpang menaiki wahana yang terinspirasi dari Jurassic Park ini dengan wajah dan tubuh menghadap ke bawah untuk meniru gerakan dinosaurus terbang bernama Pteranodon, menurut situs resmi Universal Studios Jepang (USJ).

Namun, perjalanannya mencakup putaran 360 derajat. Operator taman hiburan USJ mengatakan pada NHK bahwa wahana tersebut membawa 32 orang dengan kapasitas penuh saat kejadian. Pihaknya juga mengatakan pada TBS News bahwa wahana tersebut berhenti darurat "dekat puncak."

Penumpang terdampak berhasil diselamatkan ketika staf mengevakuasi mereka satu per satu dari roller coaster. Petugas mengarahkan mereka ke rute darurat yang terletak di sebelah rel roller coaster, TBS News melaporkan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Wahana tersebut dilaporkan kembali beroperasi sekitar 90 menit setelah pemberhentian darurat. USJ mengatakan bahwa roller coaster berhenti secara otomatis ketika "beberapa kelainan terdeteksi" oleh sensor dalam perjalanan. Namun, penyebab pasti insiden tersebut masih belum diketahui.


Kejadian Serupa

Roller Coaster
Pengunjung terjebak di roller coaster Genting Skyworlds Theme Park, Malaysia, selama hujan deras. (dok. tangkapan layar TikTok @thesandaily/https://www.tiktok.com/@thesandaily/video/7275250088585235719)

Pada September 2023, sebuah video yang diunggah ke TikTok memperlihatkan Epic Voyage to Moonhaven, sebuah wahana roller coaster air di Genting Skyworlds Theme Park, Malaysia, berhenti secara tiba-tiba. Di video tersebut, salah satu pengunjung yang disebut Chua mengatakan perjalanan dimulai dengan "pemandangan indah."

Awalnya, ia sangat bersemangat untuk itu, dikutip dari AsiaOne, 19 September 2023,. Sayangnya, segalanya dengan cepat berubah jadi mimpi buruk ketika roller coaster mendadak macet, dan menyebabkan kelompok terdiri dari 10 orang itu "terdampar."

Lebih buruk lagi, hujan mulai turun. "Kami benar-benar terjebak di puncak selama 15 menit di bawah hujan deras, cuaca sangat dingin dan kami bahkan tidak bisa membuka mata. Kami terus berteriak minta tolong tanpa henti," tulis Chua yang terlihat menggigil dalam video itu.

Berbicara pada AsiaOne tentang insiden di taman hiburan tersebut, Chua berkata, "Kami cukup khawatir karena tidak ada instruksi yang diberikan, dan kami tidak tahu apa yang sedang terjadi." Ia juga mengaku mendengar staf menyebutkan bahwa kejadian serupa terjadi dua bulan lalu, namun tidak ada tindakan yang diambil untuk memperbaiki masalah tersebut.


Kondisi Pengunjung

Genting Skyworlds Theme Park
Pengunjung terjebak di roller coaster Genting Skyworlds Theme Park, Malaysia, selama hujan deras. (dok. tangkapan layar TikTok @gentingskyworlds/https://www.instagram.com/p/CNbsejnqHj9/)

Di video tersebut, staf taman hiburan terlihat membantu pengunjung yang basah kuyup keluar dari wahana. Air hujan juga menggenang di kursi roller coaster.

"Mereka bisa saja segera mengirim orang untuk memberi kami payung ketika melihat ada masalah teknis, tapi tidak terjadi apa-apa selama 15 menit, kami kedinginan dan tidak mengerti apa-apa," tambah Chua.

Mengulas pengalamannya di taman hiburan, ia menulis, "Sangat mengecewakan dan membuat trauma." Ia menyatakan bahwa dua temannya "menggigil parah dan jadi pucat" akibat terdampar di perjalanan. Chua berkata, ia juga mengalami demam keesokan harinya.

"Salah satu dari mereka bahkan menangis, kami khawatir sehingga kami meminta agar mereka melakukan pemeriksaan kesehatan. Namun, mereka hanya membawa teman saya ke ruang P3K dan memberi mereka selimut dan bantalan pemanas agar tetap hangat," sebutnya.

"Setelah beberapa saat, mereka meminta kami berganti pakaian dan pindah ke tempat lain karena mereka menutup taman hiburan tersebut," kata Chua. Ia menambahkan, pengelola taman hiburan tidak memberi kompensasi dalam bentuk apapun.


Insiden Sebelumnya

Roller Coaster Pemecah Rekor Tertinggi di Dunia Mendadak Mati di Tengah Jalan, Penumpang Terpaksa Turun Jalan Kaki
Roller coaster di Cedar Point. (dok. Instagram @cedarpoint/https://www.instagram.com/p/CsgoHbku-8k/?hl=en/Dinny Mutiah)

Sebelumnya, dalam insiden yang terekam sebuah kamera amatir, tampak roller coaster Magnum XL-200 di Cedar Point, Sandusky, Ohio, Amerika Serikat, mendadak mati di tengah jalan. Kereta berhenti saat hampir menuju puncak, membuat para penumpang terpaksa berjalan perlahan meniti tangga dengan berpegangan pada pegangan logam tipis.

Mengutip Daily Mail, 3 Agustus 2023, Tony Clark, juru bicara taman hiburan itu mengatakan bahwa insiden terjadi karena masalah teknis. Ia menyebut "sistem penghentian perjalanan standar" tidak berfungsi sehingga para penumpang dievakuasi secara manual, menurut laporan Fox News.

Magnum XL-200, yang memiliki ketinggian hampir 61 meter, pertama kali dibuka pada 1989. Saat debut, roller coaster itu disebut wahana tercepat dan tercuram di dunia dengan kecepatan mencapai 116 kilometer per jam. Satu keliling roller coaster berlangsung sekitar 2 menit 45 detik. Para penumpang, bila mampu, bisa menikmati pemandangan garis pantai Kanada.

Insiden tersebut membuat Cedar Point kembali jadi berita setelah seorang pengunjung mengajukan gugatan. Pada 2021, Rachel Hawes (46) asal Michigan menggugat taman hiburan itu karena kelalaian. Ia terluka parah karena terkena braket logam yang memantul saat menunggu antrean di luar wahana roller coaster berbeda, Top Thrill Dragster. 

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya