Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan pecah di dalam pesawat AirAsia Thailand dengan nomor penerbangan Flight FD3015 saat seekor ular hidup tak sengaja ditemukan penumpang di kabin pesawat. Insiden itu terjadi dalam penerbangan domestik dari Bangkok menuju Phuket pada 13 Januari 2024.
Kepala Keamanan Perusahaan AirAsia Thailand Phol Poompuang menyatakan bahwa penampakan ular di kabin pesawat merupakan 'insiden yang sangat langka'.
Baca Juga
"Pramugari diberitahu sebelum mendarat di Phuket setelah seorang penumpang melihat seekor ular kecil di kompartemen bagasi atas," katanya dalam pernyataan kepada CNN, dikutip Rabu (17/1/2024).
Advertisement
"Awak AirAsia telah terlatih dengan baik untuk menangani kejadian seperti ini dan merelokasi penumpang dari area tersebut sebagai tindakan pencegahan."
Pesawat tersebut mendarat tanpa insiden, kata pernyataan perusahaan, dan segera diperiksa oleh tim teknik dan keselamatan terkait di darat. "Sesuai prosedur standar untuk insiden seperti ini, pesawat menjalani pembersihan menyeluruh dan pengasapan sebelum melanjutkan operasinya," kata Phol.
"Keselamatan dan kesejahteraan para tamu dan kru kami selalu menjadi prioritas utama kami dan keselamatan tamu atau kru kami tidak pernah berada dalam risiko apa pun." Belum diketahui jenis ular apa yang dimaksud.
Pihak maskapai tidak menyebutkan apa yang terjadi pada ular tersebut setelah pesawat mendarat di Phuket. Namun sebuah video yang menjadi viral di TikTok, dilaporkan diambil oleh seorang penumpang di dalamnya, menunjukkan seorang pramugari laki-laki sigap bertindak setelah ular ditemukan.
Kejadian Kedua dalam 2 Tahun Terakhir
Setelah mengambil botol plastik, dia dengan tenang meraih ke atas tempat sampah untuk mencoba mengambilnya. Gagal di percobaan pertama, ia lalu menggunakan bagian belakang botol untuk memasukkan reptil kecil itu ke dalam kantong plastik.
Dalam video tersebut, para penumpang yang duduk di dekat tempat sampah tempat ular itu terlihat berdiri, menjauh dari tempat duduk mereka. Yang lain mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam situasi tersebut. Staf keamanan darat bandara kemudian terlihat berada di dalam pesawat, menyelidiki area kabin tempat ular itu ditangkap.
Ini adalah kejadian kedua yang dilaporkan terkait penemuan ular hidup di dalam pesawat AirAsia. Pada Februari 2022, seekor ular piton tutul ditemukan di dalam salah satu penerbangan domestiknya di Malaysia yang melakukan perjalanan dari ibu kota Kuala Lumpur ke Sabah.
Pesawat tersebut akhirnya dialihkan ke Bandara Internasional Kuching di negara bagian Sarawak karena insiden tersebut. Video dan foto kejadian pada 2022 menjadi viral di media sosial dan menunjukkan reptil itu merayap melalui lampu pesawat.
"Ini adalah insiden yang sangat langka yang dapat terjadi pada pesawat mana pun dari waktu ke waktu," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan saat itu.
Advertisement
Tabrakan 2 Pesawat di Jepang
Dua pesawat penumpang maskapai Korean Air dan Cathay Pacific bertabrakan di bandara Jepang, tepatnya di Hokkaido. Insiden tersebut terjadi di Bandara New Chitose, sekitar 177 km sebelah timur kota Sapporo, di bagian utara negara itu, pada Selasa, 16 Januari 2024, sekitar pukul 17.30, waktu setempat, menurut NHK, dikutip dari ABC News, Rabu (17/1/2024).
Menurut pejabat bandara, ada "kontak" antara pesawat Korean Air dan pesawat Cathay Pacific, namun belum diungkap detail seberapa parah tabrakan antara keduanya. Pesawat Korean Air membawa 276 penumpang dan 13 awak di dalamnya ketika, menurut pemadam kebakaran, menabrak pesawat Cathay Pacific yang diparkir.
Beruntung, tidak ada penumpang di dalam pesawat maskapai Hong Kong tersebut. Kedua pesawat berada di darat saat kecelakaan terjadi dan tidak ada korban luka yang dilaporkan. Laporan cuaca menunjukkan bahwa jarak pandang di bagian utara Jepang sangat buruk saat kecelakaan terjadi.
Salju lebat dilaporkan di beberapa daerah dan suhu di bawah titik beku tercatat di Bandara New Chitose ketika kecelakaan pesawat pada Selasa sore. Banyak penerbangan dibatalkan di bandara di Hokkaido dan gangguan perjalanan diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa waktu, kata para pejabat.
Pesawat JAL Terbakar
Kecelakaan di atas terjadi dua minggu usai pesawat Japan Airlines terbakar setelah bertabrakan dengan jet penjaga pantai di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo. Seluruh penumpang dan awak penerbangan komersial itu berhasil selamat, namun lima penumpang pesawat Coast Guard, De Havilland Canada DHC-8, meninggal dunia, menurut Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito.
Menurut laporan Tim Global per 10 Januari 2024, Jepang telah memperketat protokol kontrol lalu lintas udara imbas insiden pesawat Japan Airlines (JAL) terbakar akibat tabrakan dengan pesawat penjaga pantai pada 2 Januari 2024.
Berdasarkan persyaratan baru yang berlaku secara nasional, seorang anggota staf harus terus-menerus mengawasi sistem pemantauan yang memberi peringatan pada menara pengawas ketika terjadi pelanggaran di landasan pacu. Guna mencegah kesalahpahaman, pengawas tidak boleh memberi tahu pesawat nomor antrean untuk lepas landas.
"Salah satu misi terbesar kami adalah memulihkan kepercayaan terhadap penerbangan sebagai transportasi umum," kata Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito, seperti dikutip CNA, 10 Januari 2024. Kementerian Transportasi negara itu dilaporkan akan membentuk panel ahli untuk menyelidiki cara lebih lanjut dalam meningkatkan keselamatan.
Advertisement