Penjualan Tiket Coachella 2024 Seret, Lana Del Rey dan Doja Cat Tak Cukup Mendokrak Minat Penonton?

Coachella dilaporkan menghadapi kemerosotan, dengan penjualan tiket paling lambat dalam 10 tahun terakhir. Tiket festival musik itu mulai dipasarkan sejak 19 Januari 2024.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 25 Jan 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2024, 15:00 WIB
FOTO: Suasana Coachella 2022 Tempat Niki Zefanya dan Rich Brian Tampil
Pengunjung menghadiri Coachella Music and Arts Festival di Empire Polo Club, Indio, California, Amerika Serikat, 15 April 2022. Niki Zefanya dan Rich Brian menjadi musisi Indonesia pertama yang tampil di Coachella. (Photo by Amy Harris/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Coachella dilaporkan menghadapi kemerosotan, dengan penjualan tiket paling lambat dalam 10 tahun terakhir. Tiket festival musik itu mulai dipasarkan sejak 19 Januari 2024.

Mengutip KBIZoom, Kamis (25/1/2024), tiket masuk untuk akhir pekan pertama festival tersebut masih belum bisa diklaim. Hal ini juga jadi fenomena yang tidak pernah terjadi dalam satu dekade terakhir.

Coachella 2024 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang mana tiketnya biasanya laris manis. Tahun ini, tidak ada tiket terjual habis secara cepat dibandingkan 2014 hingga 2022, yang berkisar hanya 40 menit pada 2015 hingga lebih dari empat jam pada 2022.

Penggemar lokal Amerika menyalahkan harga tiket Coachella yang mahal dan daftar pengisi acara yang tidak sesuai dengan biayanya, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi yang memengaruhi kebiasaan belanja publik.

Untuk Coachella 2024, penyelenggara mengandalkan nama-nama besar, seperti Lana Del Rey, Tyler, the Creator, dan Doja Cat untuk menarik perhatian penonton. Di sisi lain, beberapa artis K-pop juga akan ikut serta di Coachella 2024, yaitu LE SSERAFIM, ATEEZ, dan The Rose. 

Baru-baru ini, terungkap line-up penampil Coachella 2024 yang digelar pada 12--14 April 2024 dan 19-21 April 2024. Secara khusus, ATEEZ akan menghadiri festival musik pada 12 dan 19 April 2024, sementara LE SSERAFIM akan tampil pada 13 dan 20 April 2024.

Sementara itu, band The Rose akan tampil pada 14 dan 21 April 2024. Diketahui bahwa tampil di Coachella jadi impian Kazuha LE SSERAFIM setelah melihat penampilan BLACKPINK di festival musik itu pada 2019 dan 2023.

Impian Kazuha LE SSERAFIM Tampil di Coachella

Kazuha Le Sserafim. (Instagram/ k_a_z_u_h_a__)
Kazuha Le Sserafim. (Instagram/ k_a_z_u_h_a__)

Kazuha berkata, "Saya menambahkan, 'berada di atas panggung di Coachella' ke dalam daftar impian saya, beberapa waktu lalu setelah melihat penampilan BLACKPINK yang luar biasa dan cemerlang di sana. Kita harus bermimpi besar."

Sementara itu, band lama di era 1990-an dan awal 2000-an juga akan tampil di Coachella 2024. Salah satunya No Doubt, yang hampir 10 tahun vakum, bakal reuni dan kembali menyapa para penggemar di panggung Coachella 2024.

Mengutip Tim Regional Liputan6.com,  hal ini terungkap usai Coachella mengumumkan deretan line-up resminya tahun ini. Belum diketahui pasti formasi reuni yang akan ditampilkan No Doubt nantinya.

Tapi, grup tersebut sebelumnya telah memberi bocoran tentang reuni mereka di media sosial. Video yang diunggah di akun Instagram @nodoubt dimulai dengan ungkapan nostalgia sang vokalis, Gwen Stefani.

Ia berbagi memori dan karya seni dari album The Beacon Street Collection yang dirilis pada 1995.

No Doubt Reuni di Coachella 2024

No Doubt
No Doubt dalam Kennedy Center Honors gala performance di Kennedy Center, Washington (5/12/2010). (AFP/Nicholas Kamm)

Gwen Stefai pun mengirim pesan pada bassis, Tony Kanal, memintanya menghubungi personel No Doubt lainnya.

Dengan kuartet lengkap, termasuk gitaris Tom Dumont dan drummer Adrian Young, mereka melakukan obrolan video. Di sana, masing-masing anggota sepakat bahwa mereka harus reuni.

Selain No Doubt, Blur dan Sublime juga bakal tampil di Coachella 2024. Acara ini akan mencakup pertunjukan pertama Blur di AS dalam sembilan tahun. Sementara itu, Sublime bakal bersatu kembali dengan anak mendiang Bradley Nowell, Jakob James Nowell, sebagai vokalis.

Lalu, sebelum Lana Del Rey diumumkan akan tampil di Coachella 2024, ia sempat mengatakan akan kembali ke Coachella lewat akun Instagram-nya. Pelantun lagu Cinnamon Girl ini mengunggah potret dari penampilannya pada 2014, lengkap dengan audio lagu Coachella, Woodstock in My Mind.

"Ini agak gila, tapi kami akan kembali ke Coachella! Saya pikir Anda harus datang. Ini akan menyenangkan," kata Lana di keterangan unggahan saat mengumumkan akan tampil di festival tersebut.

Sisi Gelap Festival Musik Coachella

FOTO: Suasana Coachella 2022 Tempat Niki Zefanya dan Rich Brian Tampil
Pengunjung menghadiri Coachella Music and Arts Festival di Empire Polo Club, Indio, California, Amerika Serikat, 16 April 2022. Niki Zefanya dan Rich Brian menjadi musisi Indonesia pertama yang tampil di Coachella. (Photo by Amy Harris/Invision/AP)

Bersama gemerlap pesona bintang di atas panggung, narasi "penting agar diingat bahwa Coachella adalah sebuah tempat, bukan sekadar festival" menyeruak di jagat maya, tahun lalu.

Tidak sedikit juga yang berbagi "sisi gelap" festival musik dan seni tersebut. Coachella mampu menghasilkan pendapatan jutaan dolar AS untuk penyelenggara dan para artis yang terlibat. Fakta itu membuat ironi, lantaran festival musik berlangsung di wilayah yang kesejahteraan warga lokalnya masih harus diperjuangkan.

Pagelaran Coachella 2023 bukan jadi kali pertama fakta nahas itu beredar. Pada 2022, bahasan ini sudah diulas Julio Ricardo Varela, kolumnis MSNBC, melansir situs web publikasi tersebut, 23 April 2023.

Ia menulis, "Selalu ada dua Coachella, yang berarti unggahan Instagram viral dari The Farmworker Project yang menarik perhatian pada "marginalisasi berkelanjutan dan historis" dari para pekerja pertanian lembah."

"Valley of Contrasts", istilah yang muncul, bahkan sudah menyeruak sebelum debut Festival Musik dan Seni Coachella Valley pada 1999. "Meski The Farmworker Project meminta warganet menandai artis musik favorit mereka, perbedaan antara kemewahan dan kemiskinan tak berubah kecuali semua orang melihat melewati gemerlap panggung dan melihat orang-orang yang membantu mewujudkan festival tersebut," ungkapnya.

Kontras terlihat antara pergelaran festival musik dan kehidupan warga lokal dinilai semakin mencolok. Varela memaparkan, "Pada 2019, misalnya, Desert Sun menggambarkan bagaimana para pekerja pertanian, usai berjam-jam memetik anggur di tengah panas yang menyengat, mengambil shift malam 11 dolar AS per jam sebagai anggota kru sampah di festival musik, yang pada tahun 2017 saja meraup keuntungan 114 juta dolar AS."

Infografis Macam-Macam Alat Musik Tradisional
Infografis Macam-Macam Alat Musik Tradisional. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya