Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Camillia Laetitia Azzahra alias Zara melepas hijab telah membuat namanya jadi trending topic di X, dulunya Twitter, hingga Sabtu sore, 6 April 2024. Pendapat warganet terkait penampilan baru anak Ridwan Kamil ini beragam.
Beberapa mengaku "tidak peduli," karena itu merupakan keputusan pribadi dara berusia 19 tahun tersebut. Ada juga yang menyayangkan sikap akhirnya, kendati di pesan panjang Zara di Instagram, ia menyebut sudah melalui pertimbangan mendalam. Sementara itu, sebagian lain sepenuhnya menghargai keputusan Zara.
Kendati menghormati keputusan mahasiswi Newcastle University itu, di antaranya menyoroti buku bacaan Zara. "Enggak masalah sih sebetulnya kalau soal hijab, itu kan keputusan personal, tapi bacaan buku tuh cerminan gak sih?" kata seorang pengguna X.
Advertisement
Komentar ini mengarah pada salah satu foto yang dibagikan Zara di akun Instagram-nya pada 6 Maret 2024. Sebagai keterangan unggahan, ia menulis, "Sedang belajar mencintai buku non fiksi 😮💨👍🏻," seraya memperlihatkan dirinya bersama buku Sapiens and Homo Deus karya Yuval Noah Harari, penulis yang dituduh zionis.
Sejak diunggah, sejumlah pengguna Instagram sudah "menegur" Zara. "Penulisnya zionis," kata beberapa warganet, sementara pengguna lain berkomentar, "Hi, info aja buku ini ditulis oleh zionist Israel yang tentunya sangat vokal dan support genosida di Palestina."
"Yes bukunya bagus (aku udah baca dului banget), but in case you don't know, YUVAL NOAH adalah pendukung genosida yang sekarang terjadi di Palestina. if u have heart n common sense u wouldnt post this. STOP PROMOTING N NGASIH PANGGUNG KE PENDUKUNG GENOSIDA!!!" komentar seorang warganet.
Mengingatkan Zara
Tidak hanya sejumlah tulisan lama, ada juga komentar baru yang menyuarakan hal yang sama. "Ga abis pikir, bulan ini Israel lagi gencar gencarnya melakukan genosida terhadap gaza, tapi saudari muslim yang satu ini malah mempromosikan buku ZIONIST," tulis seorang pengguna," tulis seorang pengguna.
Narasi pengguna ini mengarah pada pernyataan Harari di awal serangan militer Israel ke Gaza. Penulis, yang semula dikenal luas sebagai pendukung protes anti-Netanyahu di Israel pada awal 2023, mempertimbangkan klaim bahwa kelompok sayap kiri di Eropa dan AS mengabaikan kebrutalan serangan Hamas terhadap Israel yang memicu perang saat ini, lapor Middle East Eye, dikutip, Sabtu, 6 April 2024.
Harari mencuit di akun X-nya saat itu, "Sangat prihatin dengan tanggapan tidak memadai terhadap penargetan warga sipil Israel oleh Hamas, sebuah tren yang mengganggu dalam budaya politik sayap kiri global."
Ia juga mengkritik pernyataan sekelompok mahasiswa Harvard yang mengatakan bahwa kekerasan yang dimulai pada 7 Oktober 2023 sepenuhnya merupakan kesalahan pendudukan Israel. Harari mempermasalahkan pernyataan dari Partai Sosialis Demokrat Amerika pada hari terjadinya serangan yang mengatakan, "Kejadian hari ini adalah akibat langsung dari rezim apartheid Israel."
Advertisement
Penyataan Penulis Buku yang Dibaca Zara
Merujuk pada sejarah dukungan sayap kiri terhadap diktator Soviet Joseph Stalin, Harari menulis, "Ini bukan pertama kalinya kaum kiri radikal, dalam mengejar visi keadilan yang tetap, mendapati diri mereka bersekutu dengan beberapa gerakan dan rezim yang sangat brutal."
Ia kemudian mengklaim bahwa Israel tidak berkampanye untuk melenyapkan warga Palestina di Gaza. "Kami tidak melihat kampanye melenyapkan Gaza begitu saja," tulis Harari. "Situasi penduduk Palestina sangat mengerikan, tapi setidaknya jelas bahwa Israel tidak berniat membunuh warga sipil sebanyak mungkin. Ini bukanlah apa yang dilakukan rezim Assad di Homs dan Aleppo."
Pernyataannya yang paling kontroversial di awal serangan Israel ke Palestina, lapor MEE, berbunyi, "Jadi sekarang Israel berada dalam bahaya terbesar dibandingkan yang kami alami selama bertahun-tahun. Sebenarnya, seluruh wilayah berada dalam bahaya terbesar yang kita alami selama bertahun-tahun."
"Secara teori, perang nuklir hanya tinggal 24 jam lagi karena ada perkiraan yang masuk akal bahwa Hezbollah dan sekutu Iran lain akan menyerang Israel dengan putuhan ribu rudal. Dalam hal ini, Isreal dapat membela diri dengan seluruh senjata yang dimilikinya, termasuk nuklir. Jadi ini adalah momen yang sangat berbahaya."
Pengakuan Putri Ridwan Kamil
Sementara itu, di tulisan panjangnya, Zara mengaku sudah berdiskusi dengan keluarga sebelum mantap memutuskan melepas hijabnya. Ia mengaku hal itu adalah perjalanannya dalam mencari keyakinan.
"Jikapun aku berkerudung lagi, itu harus datang dari pencarian keyakinan oleh diriku sendiri, bukan permintaan lingkungan atau orang lain. Ijinkan aku memulai perjalanan pencarian ini dengan caraku sendiri," tulisnya pada Jumat, 5 April 2024.
Secara personal, Zara mengungkap bahwa seorang Muslim yang baik adalah mereka yang menjalankan syariat ajaran agama dari hati. Ia menegaskan lagi bahwa itu bukan tentang penampilan, melainkan hati yang bersih.
Zara mengaku, penyataan tersebut adalah caranya untuk jujur, karena ia tidak suka berbohong dan dibohongi. Tahu ada kemungkinan orangtuanya akan disalahkan, Zara mengungkap bahwa ayah dan ibunya mendidik ia untuk jadi perempuan yang cerdas, berkarakter, dan beragama.
Tapi menurutnya, semua ini adalah pilihannya sendiri. Di akhir slide, Zara berharap Ramadan tahun ini jadi babak baru yang segar baginya dan para pengikutnya di media sosial.
Advertisement