Liputan6.com, Jakarta - Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur Lebaran tahun ini berdampak besar terhadap industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Dampak tersebut ikut dirasakan pelaku UMKM juga desa wisata yang mendorong peningkatan ekonomi, hingga peluang usaha dan lapangan kerja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan mudik dan libur Lebaran tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena telah memasuki pascapandemi tanpa ada pembatasan kegiatan masyarakat.
Baca Juga
"Berdasarkan hasil survei, ada tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangan rilis yang diterima Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 12 April 2024.
Advertisement
Pergerakan masyarakat di libur lebaran tahun ini diperkirakan mencapai 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibandingkan pada masa Lebaran tahun lalu sebesar 123,8 juta orang.
Peningkatan pergerakan masyarakat untuk berwisata di momen Lebaran 2024 juga ditopang oleh sejumlah faktor lainnya, yakni libur cuti bersama yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya serta kebijakan izin pengambilan cuti tahunan bagi ASN untuk libur Lebaran 2024. Kemenparekraf telah mengkaji dan memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan mencapai Rp276,11 triliun.
"Tapi ini naiknya hampir 50 persen (proyeksi pergerakan masyarakat) dibandingkan tahun lalu, jadi saya memprediksi angka (perputaran ekonomi) yang lebih tinggi lagi yaitu sekitar Rp350 triliun sampai Rp400 triliun," kata Sandiaga.
Okupansi Hotel Naik
Sandi memastikan angka yang besar tersebut akan mengalir ke pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif secara langsung di berbagai daerah. Ini menjadi berkah yang akan mendorong peningkatan ekonomi serta terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat.
"Limpahannya akan ke destinasi-destinasi wisata, juga ke sentra ekonomi kreatif. Termasuk ke pelaku UMKM serta desa wisata. Jadi, mari kita sama-sama menyiapkan agar pariwisata yang aman dan nyaman serta menyenangkan ini bisa kita wujudkan saat lebaran," sambung Sandiaga.
Berdasarkan monitoring yang dilakukan Kemenparekraf, terpantau kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di libur lebaran terus meningkat. Salah satunya jumlah kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang mencapai 12 ribu pada satu hari setelah Lebaran. Jumlahnya diperkirakan terus meningkat di hari-hari berikutnya.
Tidak hanya di destinasi wisata, tingkat okupansi hotel dan restoran di sejumlah daerah juga diprediksi naik antara 80 bahkan hingga mencapai 100 persen. Rata-rata lama tinggal antara 1--2 malam, sedangkan wisatawan dari luar provinsi dapat mencapai empat malam.
Advertisement
Mobil Pribadi Masih Jadi Alternatif Mudik
Menparekraf mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mempersiapkan fasilitas dan layanan dengan baik untuk menyambut wisatawan. Sebelumnya, Sandi telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Penyelenggaraan Kegiatan Wisata yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan pada Saat Libur Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H kepada seluruh Pemerintah Daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota) dan seluruh pelaku usaha pariwisata.
"Dari kunjungan saya di beberapa tempat di Jawa Barat dan dari kunjungan lapangan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, semua dalam kondisi siap. Tinggal kita pastikan lagi nanti dengan pemantauan dari sistem pariwisata nasional kita," ujar Sandiaga.
Dari jumlah pergerakan masyarakat di momen mudik dan libur lebaran tahun ini, penggunaan mobil pribadi masih menjadi salah satu favorit yang jumlahnya diperkirakan sekitar 18,3 persen. Dari 28,4 juta pemudik dari Jabodetabek, sebanyak 31,37 persen atau 11,10 juta pemudik bakal melintasi Tol Transjawa ke arah Jawa Tengah.
Istrirahat di Perjalanan Mudik
Tidak hanya di Tol Transjawa, jalan Tol Trans Sumatra juga dipadati kendaraan yang melintas dimana jumlahnya meningkat 50 persen dibanding hari biasa. Menparekraf Sandiaga mengimbau agar masyarakat dapat melakukan manajemen waktu dengan baik terutama saat memilih waktu untuk beristirahat.
"Pemudik bisa berhenti terlebih dahulu dengan beristirahat baik di rest area tol, tempat peristirahatan di luar jalan tol, atau digantikan oleh pengemudi cadangan," kata Sandi.
Masyarakat, kata Sandiaga, juga dapat berkunjung ke berbagai tempat wisata di sekitar jalan tol sebagai destinasi alternatif. Destinasi itu seperti Waduk Cengklik yang jarak tempuhnya hanya sekitar sembilan menit dari Gerbang Tol Adi Soemarmo atau Wana Wisata Penggaron yang hanya sekitar 10 menit dari pintu keluar Tol Ungaran.
"Sebelum sampai di tujuan utama, wisatawan bisa beristirahat sambil menikmati destinasi," kata Menparekraf Sandiaga sambil mengatakan, telah berkolaborasi dengan Jasa Marga, pihaknya menghadirkan banner yang ditempatkan di rest area jalan tol yang memuat informasi destinasi wisata serta paket wisata nusantara (PakWisnu).
Advertisement