Anies Baswedan Poca Date Saat Terima Kerajinan Perca Batik Bali Sarat Makna Karya Seniman Lokal

Seniman lokal bernama Nandia N. Khae bercerita bahwa kerajinan perca terinspirasi Anies Baswedan itu merupakan momentumnya untuk turut andil dalam Pemilihan Umum (Pemilu).

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Apr 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2024, 20:00 WIB
Seniman Lokal
Senimal lokal Nandia N. Khae (tengah) berpose memegang kerajinan percanya bersama Anies Baswedan (kiri) dan Fery Farhati (kanan). (dok. X @fakenandi_an/https://twitter.com/fakenandi_an/status/1780558823067197794/photo/4)

Liputan6.com, Jakarta - "BISA DILIHAT SAYA LEMAS?" begitulah Nandia N. Khae mengawali utas di akun X-nya, dulunya Twitter, Rabu, 17 April 2024, yang sekarang jadi viral. Ungkapan ini merujuk pada kegugupannya bertemu langsung dengan Anies Baswedan.

Bukan tanpa maksud, kunjungan ke rumah mantan Gubernur DKI Jakarta itu dilakukan untuk menyerahkan kerajinan perca berbahan batik Bali karyanya. Ini bermula ketika seniman lokal itu pamer karya terinspirasi Anies di media sosial pada 10 April 2024.

Bertajuk "Beyond the Quilt," Nandia menjelaskan karyanya dengan menulis, "Jika bicara tentang keterlibatan saya dalam 'Gerakan Perubahan' saat pertama kali jadi pemilih, menurut saya itu penuh warna. Beliaulah angin segar yang diberikan pada kita di tengah segala kekacauan yang terjadi."

"Ia mendorong perubahan ketika setiap orang menemukan kenyamanan dan normalitas dalam lingkungan mereka sendiri tanpa memedulikan mereka yang kurang beruntung," imbuhnya. "Setiap warna dalam selimut ini mewakili orang-orang yang ia wakili, para pendukungnya, ide-ide cemerlangnya selama kampanye, serta bagaimana ia dan timnya menerobos siklus yang belum pernah terpikirkan oleh siapa pun: memiliki gerakan organik dari generasi muda."

"Nilai-nilai yang kami junjung dengan selaras, dan selama keyakinan saya sejalan dengan apa yang beliau promosikan, saya akan selalu jadi bagian dari 'Gerakan Perubahan,'" tandasnya.

Pada Lifestyle Liputan6.com, dara berusia 21 tahun ini bercerita bahwa kerajinan perca itu merupakan momentumnya untuk turut andil dalam Pemilihan Umum (Pemilu). "Tapi, hasil karya ini lebih dari hanya politik," kata pemilik akun Instagram @nandi_an itu melalui DM, Kamis (18/4/2024). "Kebetulan saya merasa Pak Anies sebagai seorang akademisi yang sangat inspiratif."


Bereksperimen dengan Kain Batik Bali

Seniman Lokal
Senimal lokal Nandia N. Khae menemui Anies Baswedan di kediamannya untuk menyerahkan kerajinan perca batik Bali. (dok. X @fakenandi_an/https://twitter.com/fakenandi_an/status/1780558823067197794)

Nandia menyambung, "Beliau (Anies Baswedan) juga menghargai karya seniman lokal, dan membuat karya untuk beliau itu semacam dorongan dari diri sendiri untuk terus berada di jalan perubahan, juga untuk tetap berada di dunia seni."

Ia menjelaskan, karya itu dibuat menggunakan teknik pixel yang motifnya dibuat sendiri. "Lalu, saya bereksperimen dengan kain yang saya gunakan. Finishing dengan teknik boro, semantara proses jahitnya full jahit tangan. Kurang lebih membutuhkan waktu 30 hari, dengan pengerjaan dua jam sehari, jadi total 60 jam," bebernya.

"Sebagai seniman lokal, saya sangat suka warna-warna dari perca batik yang terang, bahkan kadang sulit untuk dikombinasikan. Warna dan motifnya jadi tantangan buat saya, karena saya sangat senang dengan tantangan untuk membuat suatu karya yang enak dan bagus untuk dilihat," seniman lokal berbasis di Jakarta ini menambahkan.

Soal berkarya dengan material daur ulang, Nandia menyebut itu tergantung setiap proyek yang dikerjakan. "Jadi untuk penggunaan bahan dilihat lagi warnanya, tekniknya, apakah akan luntur, motifnya, sehingga untuk penggunaan bahan daur ulang maupun tidak, cukup fleksibel," ucap dia.


Mengapa Pilih Bahan Daur Ulang?

Seniman Lokal
Senimal lokal Nandia N. Khae (kiri) menemui Anies Baswedan (kanan) di kediamannya untuk menyerahkan kerajinan perca batik Bali. (dok. X @fakenandi_an/https://twitter.com/fakenandi_an/status/1780558022206689436)

Penggunaan bahan daur ulang di kerajinan perca untuk Anies Baswedan dipilih karena Nandia ingin mengimplementasikan komunitas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu yang dinilainya cukup luas, dengan "menonjolkan warna-warni yang cerah, motif yang berbeda satu sama lain," sebutnya.

Nandia mengaku, saat mengunggah karyanya di X, ia tidak berekspektasi responsnya seramai itu. "Ketika saya dihubungi via DM oleh admin Pak Anies, saya pertama kali lihatnya (justru) dari email, tapi karena saya kaget, yang membaca pesannya kakak saya yang kebetulan ada di samping saya."

"Ketika kakak saya baca, tiba-tiba dia bilang, 'Dek, di QRT Pak Anies,' dan di situ saya panik dan bingung mau jawab apa. Selanjutnya, saya dihubungi sehari sebelumnya untuk diajak bertamu di kediaman beliau."

Pertemuan mereka pun terjadi pada Rabu, 17 April 2024, dan ada satu pemandangan tidak biasa: Anies foto memegang photocard idol K-pop. "Saya penggemar berat EXO, TXT (TOMORROW X TOGETHER), dan SEVENTEEN. Jadi, (saya) mengambil apa yang sudah terpasang buat poca date Lebaran kemarin saja."

"Fun fact, tadinya saya hanya (minta) foto dengan (photocard) Hueningkai (TXT), tapi beliau saranin untuk dibalik dan difoto dengan kedua sisi cahol-nya (yang memperlihatkan kelima personel TXT)," katanya, menambahkan bahwa ia sendiri memegang photocard Sehun EXO.


Poca Date

Seniman Lokal
Senimal lokal Nandia N. Khae (kiri) poca date bersama Anies Baswedan (kanan) dengan memegang photocard Sehun EXO dan Hueningkai TXT. (dok. X @fakenandi_an/https://twitter.com/fakenandi_an/status/1780546603243524117)

Di utas X, Nandia sempat membahas lebih jauh tentang ini. Ia menulis, "Behind poca date 💓 Pas sesi foto, aku nanya beliau dulu, 'pak boleh foto sama pc saya? Nanti konsumsi pribadi kok, ga saya post,' terus dijawab beliau, 'post aja gapapa, mana-mana yang saya pegang yang mana,' terus jadilah foto ini."

Berlanjut, lulusan SMA Homeschooling Kak Seto ini menyebut punya banyak kesan setelah bertemu Anies, yang saat itu juga didampingi istrinya, Fery Farhati. "Salah satunya beliau penuh perhatian, ketika saya jabat tangan beliau dengan gemetar, tangan yang satunya menepuk-nepuk tangan saya supaya tidak tambah gugup," kata Nandia.

"Beliau dan Bu Fery juga menceritakan tentang sebuah quilt yang pernah mereka jumpai di Colombia. Durasi pertemuan kemarin cukup lama, sekitar satu jam kalau saya tidak salah ingat. Saya tidak menyangka beliau begitu ramah, santai, juga pendengar yang baik dan memberi masukan yang membangun untuk karya-karya saya ke depan," ujarnya.

"(Anies) tadinya mau membayar commission (kerajinan perca), tapi karena karya ini masuk di portfolio saya, saya hanya meminta untuk hak cipta karya ini tetap milik saya seutuhnya dan karya ini jadi hadiah di kediaman beliau," tandas Nandia.

Di akun X-nya, Anies juga berbagi momen pertemuan tersebut. Ia menulis, "Akhirnya ketemu dengan Nandia, terima kasih untuk hadiah karya kerajinan percanya. Karya ini dipersembahkan untuk semua yang ikut berjuang di Gerakan Perubahan. Tandai setiap karya kita dengan kecemerlangan, sebagaimana telah Nandia kerjakan selama ini. Teruslah berkarya, teruslah memesona, teruslah membanggakan!"

Infografis galeri seni yang jangan sampai dilewatkan
Infografis galeri seni yang jangan sampai dilewatkan. (Dok: Liputan6/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya