Geger Kasus Pembunuhan Turis Korea di Thailand, Mayatnya Ditemukan Tersemen di Dalam Tong

Dua dari tiga tersangka kasus dugaan pembunuhan turis Korea di Thailand berhasil diamankan pihak kepolisian.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Mei 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri. (Freepik)
Ilustrasi kasus dugaan pembunuhan turis Korea di Thailand. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Publik dibuat ngeri mendapati kasus dugaan pembunuhan seorang turis Korea Selatan di Thailand. Mayat pria berusia 34 tahun ini ditemukan tersemen di dalam tong plastik di waduk di Pattaya, Sabtu, 11 Mei 2024.

Melansir Korea Joongang Daily, Rabu, 15 Mei 2024, otoritas kepolisian setempat telah diperintahkan memeriksa tiga tersangka, yang masih buron, atas dugaan penculikan dan pembunuhan turis Korea bermarga Roh tersebut. Semula, ia dilaporkan hilang di Bangkok pada 7 Mei 2024, menurut Kedutaan Besar Korea di Thailand pada media lokal, Minggu, 12 Mei 2024.

Menurut laporan media Thailand, Roh memasuki Negeri Gajah Putih untuk liburan pada 30 April 2024. Ibunya menerima panggilan telepon dengan nada "mengancam" pada 7 Mei 2024. Penelepon meminta uang tebusan sebesar tiga juta baht  (sekitar Rp1,3 miliar).

Pemeras tersebut dilaporkan mengatakan pada ibunya bahwa Roh telah menyebabkan kerugian besar pada mereka dengan "membuang obat-obatan." Ia pun menyuruh memberi uang tebusan atau putranya akan "kehilangan nyawanya."

Para penculik dilaporkan mengancam akan memutilasi Roh dan menjual organ tubuhnya di pasar gelap jika uangnya tidak dibayarkan paling lambat pada 8 Mei 2024. Sang ibu segera melaporkan situasi tersebut ke Kedutaan Besar Korea di Thailand, yang kemudian meminta kerja sama dari polisi setempat.

Roh dilaporkan memiliki seorang istri asal Thailand yang mengatakan ia terakhir kali bertemu Roh pada 2 Mei 2024 di sebuah pub di kawasan Royal City Avenue, Bangkok, lapor The Pattaya News. Polisi dilaporkan memeriksa rekaman CCTV dan menemukan Roh dipapah dua pria ke dalam mobil sewaan menuju Pattaya sekitar pukul 2 pagi pada 3 Mei 2024. 

Kronologi Dugaan Pembunuhan

Ilustrasi pembunuhan lansia (Istimewa)
Ilustrasi kasus dugaan pembunuhan turis Korea di Thailand. (Istimewa)

Para penculik disebut mengganti kendaraan ke truk pickup sewaan, lalu menuju ke akomodasi, yang juga mereka sewa, di dekat Waduk Mabprachan di Pattaya. Pada 4 Mei malam, truk tersebut dilaporkan terlihat keluar dari penginapan dengan penutup kain hitam dan benda hitam di bagian belakang.

Rekaman CCTV menunjukkan para pria tersebut membawa kendaraan tersebut untuk membeli tong plastik dan tali di toko terdekat. Polisi kemudian menelusuri jejak truk tersebut hingga ke tempat parkir di dekat Waduk Mabprachan.

Para penculik diduga meninggalkan tong yang menampung tubuh Roh di dalam air. Polisi mengirim penyelam ke dalam waduk dan akhirnya menemukan mayat Roh di dalam tong berisi semen.

Pihak berwenang setempat sedang melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Polisi Thailand mengidentifikasi tiga tersangka, yang diyakini warga Korea Selatan. Salah satu dari mereka melarikan diri dari Thailand pada Kamis, 9 Mei 2024, sementara dua lainnya masih dilacak. 

 

Membantah Tuduhan

Ilustrasi Pembunuhan (Istimewa)
Ilustrasi kasus dugaan pembunuhan turis Korea di Thailand. (Istimewa)

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea mengatakan, kedutaan besar negara itu di Thailand telah memberi bantuan konsuler yang diperlukan sejak mengetahui insiden tersebut. Kedutaan juga memberi dukungan pada keluarga korban dan meminta penyelidikan cepat, serta menyeluruh dari polisi setempat.

Dalam perkembangan kasusnya, seorang tersangka kasus dugaan penculikan dan pembunuhan itu ditangkap polisi di Jeolla Utara, Korea Selatan, kata Badan Kepolisian Provinsi Gyeongnam pada Senin, 13 Mei 2024. Orang yang ditangkap bermarga Lee, seorang pria berusia 20-an yang diduga sebagai satu dari tiga tersangka.

Polisi menangkapnya di kediamannya di Jeolla Utara pada Minggu malam, 12 Mei 2024, sekitar pukul 19.46, waktu setempat. Penangkapan dilakukan setelah mengetahui bahwa ia telah kembali ke Korea dari Thailand pada Kamis, 9 Mei 2024.

Ia kemudian dibawa ke Kantor Polisi Provinsi Gyeongnam di Gyeongsang Selatan setelah penangkapan. Lee saat ini menyangkal keterlibatannya dalam kejahatan tersebut, dengan mengatakan ia hanya tinggal bersama dua tersangka lain, tapi tidak berkolusi dengan mereka.

Penangkapan Tersangka

Ilustrasi Garis Polisi atau Police Line. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)
Ilustrasi kasus dugaan pembunuhan turis Korea di Thailand. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Menurut laporan JoongAng Ilbo pada Senin, 13 Mei 2024, dua tersangka lain: Lee dan Kim, masing-masing melarikan diri ke Kamboja dan Myanmar. Media Thailand melaporkan awal pekan ini bahwa jenazah tersebut tidak memiliki satu jari pun. Artinya, 10 jari korban diamputasi.

Stasiun televisi pemerintah Thailand, PBS, mengatakan hal ini bisa jadi merupakan "tanda penyiksaan" atau "manipulasi yang disengaja untuk membingungkan identitas korban. Pihak berwenang menyatakan, "Rinciannya tidak dapat dibagikan karena penyelidikan masih berlangsung."

Di berita terbaru, seorang pria berusia 20-an, salah satu dari tiga tersangka, ditangkap polisi di Phnom Penh, Kamboja, kata Badan Kepolisian Nasional Korea Selatan, Selasa, 14 Mei 2024. Mereka melacaknya setelah menerima informasi intelijen bahwa seorang pria Korea yang mirip dengan tersangka terlihat di dekat daerah tersebut pada Senin, 13 Mei 2024 sekitar pukul 9 malam.

Tersangka saat ini ditahan di kantor polisi Kamboja. Badan Kepolisian Nasional Korea berencana bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja dan Thailand untuk membahas ekstradisinya. Setelah diekstradisi, ia akan dibawa ke Badan Kepolisian Provinsi Gyeongnam untuk diperiksa.

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya