Hugo BOSS Buka Vila Mewah di Bali, Kapan Tamu Non-VIP Bisa Mulai Reservasi?

Vila mewah Hugo BOSS di Bali itu sudah pernah diinapi Luna Maya, Angga Yunanda, dan sejumlah tamu VIP lainnya. Untuk pengunjung biasa, simak waktu reservasi-nya.

oleh Rusmia Nely diperbarui 24 Mei 2024, 07:01 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2024, 07:01 WIB
Hugo BOSS Buka Vila Mewah di Bali, Ingin Coba Menginap?
BOSS House Bali, vila mewah di Badung, Bali. (dok. Hugo BOSS).

Liputan6.com, Jakarta - Merek pakaian ternama Hugo BOSS mengumumkan bahwa mereka telah membuka vila mewah di Bali. Vila yang terletak di Badung, Bali tersebut didekorasi sesuai dengan gaya hidup yang ingin ditampilkan oleh Hugo BOSS yang klasik dan berkelas.

BOSS House Bali pertama kali dibangun oleh arsitek Alexis Dornier kemudian diambil alih BOSS pada 17 April 2024. Vila tersebut dirancang dengan mencampurkan estetika Bali yang tradisional dengan gaya rumah modern yang kontemporer. Dengan enam buah kamar tidur, BOSS House Bali menghadirkan pemandangan pedesaan yang hijau dan dilengkapi sebuah kolam renang dengan seluncuran air melingkar dari balkon kamar atas yang bisa dinaiki oleh orang dewasa.

Vila mewah ini juga menyediakan berbagai santapan gourmet dan kelas memasak hingga workshop kesehatan, spa, dan paket petualangan outdoor. Di tahap awal, vila yang pernah diinapi Angga Yunanda, Ibrahim Risyad, Luna Maya, Maxime Bouttier, hingga Refal Hady tersebut hanya untuk para pelanggan VIP Hugo BOSS, media, dan key tastemakers undangan dari Hugo BOSS.

Namun, pengunjung umum tetap bisa menikmati keindahan vila tersebut nantinya ketika reservasi umum dibuka pada 16 Juni--31 Agustus 2024. Ada cara lain jika kamu tak sabar melihat keindahan vila tersebut, yakni dengan mengunjunginya secara virtual lewat laman Hugo BOSS.

"Di BOSS, kami berkomitmen untuk membina hubungan dengan audiens kami melalui perpaduan gaya, teknologi, dan inovasi," sebut Nadia Kokni, selaku Senior Vice President Global Marketing and Brand Communications di Hugo BOSS dalam keterangan rilis yang diterima oleh Tim Lifestyle Liputan6.com.

Laman tersebut diluncurkan sebagai rangkaian dari digitalisasi katalog yang dilakukan oleh Hugo BOSS. Dalam tayangan virtual, para audiens bahkan bisa melihat secara langsung koleksi-koleksi pakaian musim terbaru dari jenama asal Jerman tersebut.

 

Hugo BOSS Virtual Berikan Sensasi Belanja dengan Katalog Virtual Canggih

Smartwatch
The Touch, smartwatch terbaru dari Hugo Boss (sumber: androidpolice.com)

Dalam merayakan peluncuran koleksi Spring/Summer 2024, Hugo BOSS tidak hanya menawarkan tur virtual mengelilingi BOSS House Bali, namun juga memberikan sensasi belanja dengan katalog virtual. Calon pembeli pun bisa merasakan secara langsung koleksi-koleksi terbaru BOSS lebih dekat.

"Kami ingin dekat dengan konsumen, memastikan bahwa kami selalu mengikutiperkembangan ritel modern yang senantiasa berubah untuk menjaga relevansi. Salah satunya adalah dengan meningkatkan pengalaman berbelanja yangmengganggu norma, menggabungkan esensi etos merek kami dengan kemajuan digital mutakhir," tambah Kokni.

Produk-produk BOSS yang sudah dikurasi secara virtual bisa dilihat oleh audiens hanya lewat satu klik saja. Dalam tur virtual ini, pengunjung bisa memasuki area vila dan menjelajahi showroom yang menampilkan serangkaian jenis pakaian, mulai dari pakaian wanita, pria, alas kaki, pakaian renang, kacamata, aksesori, parfum, hiburan, hingga perlengkapan tidur bermerek BOSS.

"Pengunjung juga bisa melihat secara detail setiap produk dan menambahkannya ke dalam keranjang belanja virtual mereka."

Ragam Variasi Akomodasi Wisata, dari Hotel hingga Glamping

Ilustrasi Hotel
Ilustrasi penginapan. (dok. pexels.com/PIxabay)

Kegiatan berwisata sangat erat kaitannya dengan akomodasi. Seiring berjalannya waktu, ada beragam variasi akomodasi wisata yang disuguhkan, mulai dari hotel hingga glamorous camping (glamping).

Dikutip dari kanal Lifestyle Liputan6.com, Rabu (22/05/2024), pengamat pariwisata sekaligus akademisi Robert Alexander Moningka mengungkapkan bahwa hotel menjadi akomodasi yang paling umum. Hotel pun memiliki dua karakteristik, yakni hotel untuk bisnis dan leisure.

"Leisure sifatnya biasanya disebut resort dan di pantai, rata-rata paling banyak di Bali dan benar-benar buat rekreasi. Sedangkan ciri khas utama hotel itu di tengah kota," kata Robert saat dihubungi Tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 15 Desember 2023.

Bob, begitu ia akrab disapa, menyampaikan ada pula vila atau pondok, yakni resepsionis dan bangunan menginap tidak berada di satu gedung. "Dari ukuran satu kamar sampai multikamar, buat honeymooners atau keluarga yang perlu 1--3 kamar. Kalau vila lebih banyak lagi buat keluarga besar," tambahnya.

"Sekarang lagi tren itu bed and breakfast (BnB), ini ada yang bilang homestay, serupa tapi tak sama," katanya.

BnB kata Bob, karakter akomodasi ini berasal dari Amerika Serikat. Konsepnya, orang hanya bermalam dan mendapat breakfast atau makan pagi saja.

Homestay hingga Glamping

Ilustrasi glamping
Ilustrasi glamping (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Ada pula hostel, yang dikatakan Bob memiliki karakteristik sendiri. "Kalau hostel harus bawa seprai sendiri, sarung bantal, dan handuk sendiri karena sifatnya (menginap) 8--10 dengan orang-orang berbeda, ada kesepakatan di antara mereka. Gaya seperti itu di luar negeri biasa, di Indonesia ada, tapi pasti risih," terangnya.

"Di hostel itu biasanya backpacker, akhirnya muncul yang lebih modern lagi capsule hotel, itu sebenarnya tujuannya bukan buat wisata, tapi dari tradisi Jepang. Di sana orang kerja keras luar biasa, bos belum pulang, dia enggak boleh pulang sehingga muncul capsule hotel, untuk menginap karena besok pagi harus ke kantor lagi," tambahnya.

Tak ketinggalan, akomodasi wisata glamping yang dikatakan Bob awalnya populer ketika Putri Diana menginap di Amanwana, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 1993. Seperti namanya, glamping menghadirkan tenda dan di dalamnya berfasilitas bak di hotel bintang lima.

"Tendanya bukan yang harga murah dan lepas pasang, tapi permanen. Sebenarnya glamping adalah atapnya saja yang bahan tenda di dalamnya fasilitasnya hotel bintang lima," lanjut Bob.

Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata
Infografis Risiko Bencana di Daerah Wisata. (Dok: Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya