Kiat Memilih Ikan Layak Konsumsi Berdasarkan Tempat Membelinya

Paling baik adalah ikan yang masih hidup, namun memang tidak mudah ditemukan, apalagi untuk jenis ikan laut. Pilih ikan dari sumber terpercaya dan jika tidak bisa menemukan ikan hidup, pilihlah ikan beku.

oleh Rusmia Nely diperbarui 25 Jun 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi ikan kakap merah
Ilustrasi ikan kakap merah. (Photo by scottgardner on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - - Ikan menjadi salah satu sumber protein hewani yang mudah untuk didapatkan, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia. Hewan laut ini bisa ditemukan di pasar tradisional, supermarket, hingga yang sudah jadi hidangan di restoran dan warung.

Namun, dari mana kita bisa tahu bahwa ikan yang kita beli dan makan berasal dari sumber yang baik dan masih layak dikonsumsi? Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan untuk memastikan bahwa ikan yang kita akan beli layak dan berasal dari sumber tepercaya.

"Sebagai pembeli, supaya dapat ikan sehat pastikan dahulu kita membeli dari mana. Beli ikan dari sumber tepercaya. Jangan sampai kita dapat ikan dari tempat yang menggunakan praktik-praktik yang tidak baik misalnya, pemberian pakannya dari limbah atau kotoran, atau mungkin ikannya menggunakan antibiotik yang sudah dilarang," sebut Elsa Vinietta, Head of Aquaculture Platform and AI eFishery saat ditemui di acara Media Gathering di kawasan Jakarta Selatan, Kamis, 13 Juni 2024.

eFishery yang bergerak dalam bidang pemberdayaan petani ikan tambak merupakan perusahaan start-up yang sudah berdiri selama 11 tahun dan memiliki mitra petani tambak hampir di seluruh kawasan di Indonesia. Perusahaan itu menciptakan ekosistem yang membantu petani ikan tambak untuk mengembangkan bisnis mereka serta membantu merevolusi sistem tambak ikan tradisional menggunakan teknologi yang lebih modern.

Elsa juga menyebutkan bahwa jenis ikan yang paling segar tentunya adalah ikan yang masih hidup, dalam ini konteksnya jika kita memilih ikan tambak. Semakin dekat jalurnya atau chain ke petani atau nelayan, maka kemungkinan ikan yang akan kita dapatkan akan semakin segar, sebut Elsa. 

"Kalau bisa pastikan sumbernya itu bersih. Sama seperti ikan laut, kalau kita belinya yang dari pesisir itu lebih terkontaminasi, jadi pastikan dahulu sumbernya di mana," tambah Elsa.

Selalu Perhatikan Fisik Ikan Sebelum Membeli

Ilustrasi ikan beku
Ilustrasi ikan beku (Sumber: Freepik/freepik)

Kesegaran ikan yang kita dapatkan di pasar tradisional biasanya bisa dilihat dari kondisi fisiknya. Elsa menyarankan pembeli untuk jeli melihat fisik ikan sebelum membelinya, terutama jika ikan tersebut bukan ikan beku atau frozen.

"Itu bisa dilihat dari ciri-ciri fisiknya, dari warnanya, baunya, ada lalat tidak. Itu akan bisa kita lihat," katanya.

Ikan yang dijual di supermarket biasanya adalah ikan beku. Jenis ikan ini biasanya semakin bagus jika sudah dibekukan jauh sebelum datang ke supermarket. Paling baik membeli ikan yang dari awal sudah beku ketika dikirimkan.

Ini tidak hanya berlaku ke ikan, namun juga udang. Udang tambak di supermarket biasanya juga sudah dibekukan sebelum sampai.

Jika pilihannya adalah udang di pasar tradisional, pastikan kalau fisik udang masih segar dan tidak berlendir. Meski mustahil menemukan ikan laut yang masih hidup di pasar tradisional yang jauh dari laut, kiat-kiat di atas bisa jadi rujukan untuk mencegah kita mengonsumsi makanan laut yang sudah tidak bagus.

Lele dan Ikan Mas Masih Jadi Primadona Pasar Tradisional

Ilustrasi ikan lele (Image by DEZALB from Pixabay)
Ilustrasi ikan lele (Image by DEZALB from Pixabay)

Soal jenis ikan apa yang paling banyak dicari, Elsa mengaku bahwa tiap segmen pembeli punya favoritnya masing-masing. Berdasarkan data ikan dari petani yang ditarik dan dijual kembali oleh eFishery, pasar tradisional paling banyak mencari jenis ikan lele dan ikan mas. Dua jenis ikan ini biasanya dijual dalam bentuk masih hidup.

Untuk segmen supermarket, biasanya mereka mencari ikan untuk dibekukan. Ikan-ikan yang jadi favorit supermarket biasanya adalah gurame, nila, dan patin. Beberapa dari ikan tersebut juga diolah kembali menjadi fillet untuk dijual kepada segmen yang lebih luas. Sedangkan,  segmen hotel dan restoran premium paling banyak mencari jenis ikan gurame untuk diolah kembali menjadi hidangan.

Di level petani tambak, eFishery mencatat bahwa jenis ikan tambak yang paling banyak dibudidayakan adalah ikan mas dan nila. Hewan air lain yang juga banyak dibudidayakan adalah udang.

"Untuk saat ini, pembudidaya kita paling banyak itu ikan mas, ikan nila, lele, dan udang," tutup Elsa.

eFishery Luncurkan Program Kabayan

Cara Memilih Ikan yang Bagus untuk Konsumsi Berdasarkan Tempat Membelinya
Tim eFishery dalam acara Media Gathering eFishery di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (13/06/2024). (dok. Liputan6.com/Rusmia Nely)

eFishery juga mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan program "Kabayan" (Kasih, Bayar Nanti) yang bisa diakses oleh mitra petani tambak lewat aplikasi eFisheryku. Program ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh eFishery dalam hal finansial.

Jenis pinjaman yang ditawarkan adalah pinjaman produktif berupa pakan, alat, hingga vitamin untuk ikan. Jadi, petani tidak diberikan uang secara langsung, melainkan kebutuhan mereka sebagai petani tambak. Menariknya, pinjaman ini bisa dibayarkan setelah panen atau diganti dengan hasil panen ikan.

Cara ini diharapkan bisa mencegah petani terjerat dari pinjaman tengkulak yang berbunga tinggi. eFishery juga sudah bermitra dengan lembaga simpan-pinjam yang sudah berizin OJK, seperti Kredivo, Amartha, dan Qazwa.

Selain program pinjaman, eFishery juga meluncurkan fasilitas pelayanan konsultasi berbasis AI dengan nama "Mas Ahya" (Ahli Budidaya). Fasilitas ini diharap bisa membantuk petani tambak dalam perawatan ikan mereka. Mas Ahya juga terintegrasi dengan produk filter air keluaran eFishery "Katara"  dan alat pemberi pakan otomatis eFeeder. 

Fasilitas Mas Ahya ini diluncurkan di aplikasi eFisheryku dan bisa diakses oleh para mitra petani tambak. Selain memberikan konsultasi, Mas Ahya juga bisa memberikan data-data seperti waktu panen, besaran ikan yang sedang dibudidayakan, hingga rekomendasi pakan yang sesuai.

 

Bahaya Sampah Plastik di Laut
Infografis bahaya sampah plastik di laut. (dok. TKN PSL)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya