Calon Penumpang Pesawat Nekat Lucuti Pakaiannya di Bandara Filipina Usai Dimintai Imigrasi Bayar Perpanjangan Visa

Seorang wanita penumpang pesawat asal Vietnam marah dan melepaskan seluruh pakaiannya usai diminta membayar biaya overstay visa.

oleh Rusmia Nely diperbarui 15 Jun 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 12:15 WIB
Penumpang Pesawat
Ilustrasi Penumpang yang berada di maskapai penerbangan Delta.(Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah momen mengejutkan terjadi ketika seorang wanita penumpang pesawat yang marah berjalan telanjang melewati keamanan bandara. Dikutip dari news.com.au, Kamis, 13 Juni 2024, turis asal Vietnam bernama Nguyen Thuytrang (34) tersebut baru saja  menyelesaikan liburannya di Filipina ketika pihak imigrasi diduga meminta pembayaran untuk perpanjangan visa pada Sabtu, 8 Juni 2024

Wanita yang marah tersebut menolak untuk membayar lalu pergi ke toilet wanita di Bandara Internasional Ninoy Aquino yang terkenal punya pelayanan buruk di Manila, ibu kota negara kepulauan tersebut. Mengejutkannya, Nguyen muncul beberapa menit kemudian tanpa pakaian apa pun dan berjalan dengan tenang melewati gerbang keamanan lalu menyelonong melewati pemindai tubuh.

Sebuah rekaman menunjukkan turis tersebut berjalan melewati petugas keamanan menuju konter imigrasi keberangkatan, diikuti oleh staf bandara yang kebingungan, tidak yakin bagaimana cara menghentikannya.

Michael Ronald de Guzman dari polisi bandara Terminal 3 Bandara Internasional Ninoy Aquino mengatakan kepada wartawan, "Kami bertanya-tanya dan kami mengetahui bahwa wanita tersebut pergi ke imigrasi dan diduga ditolak.

"Dia dijadwalkan terbang ke Saigon (Kota Ho Chi Minh) tetapi visanya bermasalah. Lalu, dia langsung pergi ke toilet umum saat keberangkatan, dan dia keluar dari sana tanpa mengenakan pakaian apa pun. Kami tidak tahu mengapa dia melakukan itu," sebut de Guzman.

Keamanan bandara berhasil menghentikan wanita tersebut dan memberikan pakaian, makanan, dan minuman untuk menenangkannya. Perempuan tersebut dilaporkan tidak melukai penumpang lain atau menyebabkan keterlambatan antrean.

Kesulitan karena Ada Masalah Bahasa

Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup pasca-teror di Resorts World Manila. (Wikimedia)
Bandara Internasional Ninoy Aquino ditutup pasca-teror di Resorts World Manila. (Wikimedia)

Jenderal Manuel Sequitin, Asisten Manajer Umum Keamanan dan Layanan Darurat, mengatakan bahwa turis tersebut kesal karena dia tidak bisa berkomunikasi dengan petugas bandara yang berbahasa Tagalog dan ia juga tak pandai berbahasa Inggris dengan baik.

"Dia tampak sedikit kesal karena dia tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Tagalog dan dia tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Dia hanya tahu bahasa Vietnam, jadi kami berkomunikasi dengannya melalui aplikasi Google Terjemahan," sebut Sequitin.

Setelah Nguyen diberikan pakaian, makanan, dan minuman, ia dilaporkan dalam keadaan yang baik-baik saja. Wanita berambut panjang tersebut lalu menjalani pemeriksaan kesehatan di klinik sebelum akhirnya diizinkan naik pesawat ke Hanoi, Vietnam, pada keesokan paginya, 9 Juni 2024, setelah ia melunasi biaya visanya yang overstay.

Aplikasi bagasi asal Amerika Serikat, Bounce, mencantumkan Bandara Internasional Ninoy Aquino yang dikelola oleh pemerintah sebagai bandara terburuk di dunia untuk pelancong kelas bisnis tahun 2022. 

Selebgram Jual Visa Haji Ilegal

Qatar Airways Jadi Maskapai Pertama yang Terapkan Aturan Vaksinasi Covid-19 Penuh
Qatar Airways, jadi penerbangan pertama yang terbang dengan seluruh penumpang yang telah divaksinasi. (Dok. Instagram @qatarairways/ https://instagram.com/qatarairways?igshid=7a02xz04hdvj/ Dinda Rizky)

Dalam kasus berbeda, Konsul Jenderal RI Jeddah Yusron B. Ambary membenarkan seorang pegiat media sosial atau selebgram asal Indonesia ditahan pihak keamanan Kerajaan Arab Saudi karena diduga mempromosikan dan menjual visa haji ilegal. "Yang bersangkutan sudah ditahan oleh petugas keamanan," ujar Yusron di Jeddah, Arab Saudi, Jumat 7 Juni 2024.

Yusron mengatakan, terdapat jemaah yang diduga menjadi korban dari selebgram tersebut. Saat ini, pihak KJRI tengah menelusuri keberadaan mereka di Makkah.

Dari hasil penyelidikan awal, jemaah yang menjadi korban hanya memiliki visa ziarah. Ia khawatir jemaah tersebut tersangkut kasus hukum karena menggunakan visa ziarah untuk berhaji, apalagi saat ini otoritas keamanan Arab Saudi rutin menggelar razia-razia di sejumlah lokasi. Mereka yang ketahuan hendak berhaji tanpa tasreh resmi (visa haji) langsung diamankan.

Razia juga digelar di dunia maya. Akun-akun media sosial yang menjual visa haji tanpa antre juga menjadi sasaran. Pegiat media sosial atau siapapun yang ketahuan jualan paket haji tidak resmi, bakal langsung diamankan.

"Mereka (jemaah) tidak ada yang mengurus saat ini. Pihak Arab Saudi sudah merazia akun-akun media sosial yang menjual visa haji tanpa antre. Arab Saudi akan membasmi haji tanpa prosedural dengan serius," ujarnya.

Banyak Kasus Haji Ilegal

Sebanyak 24 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia selama prosesi ibadah di Mina. Sebagian besar jemaah wafat di tenda-tenda Mina, sementara sisanya di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Sebanyak 24 jemaah haji Indonesia dilaporkan meninggal dunia selama prosesi ibadah di Mina. Sebagian besar jemaah wafat di tenda-tenda Mina, sementara sisanya di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Jika menyelam di media sosial seperti Instagram, X (twitter) maupun Tiktok banyak ditemukan pengguna yang mempromosikan visa haji tanpa antre. Visa tersebut tergolong ilegal.

Sementara, kuota haji dan visa diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Menurut Yusron, pengguna akun media sosial itu ada yang menetap di Indonesia dan luar negeri. Selain atas nama travel, juga terdapat nama perorangan.

"Ada yang tinggal di Arab Saudi, ada yang tinggal di Indonesia. Banyak perorangan juga. Tapi, kami lebih pada menangani korban di Arab Saudi. Termasuk yang sekarang bermasalah itu, kami sedang menelusuri keberadaan mereka," kata dia.

Sebelumnya, 37 warga Makassar diamankan oleh petugas (Askar) Arab Saudi karena menjadi calon haji ilegal. Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar, Ikbal Ismail mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Kemenag RI dan pihak kedutaan di Arab Saudi.

Dia menjelaskan 37 warga Makassar yang ditangkap di Madinah, masuk melalui Doha, Qatar, kemudian mereka naik bus ke Riyadh, Arab Saudi. Ikbal menyatakan dalam perjalanan menuju Madinah, Askar Saudi Arabia menahan jamaah tersebut sambil memeriksa semua kelengkapan dokumen administrasi, termasuk visa haji.

Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Sederet Aturan Koper Pintar Masuk Kabin Pesawat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya