Prediksi Tren Dunia Kecantikan sampai 2027, dari Beyond Wellness hingga Masifnya Penggunaan AI

Menurut Kilala Tilaar, beyond wellness akan menjadi tren di dunia kecantikan untuk satu hingga tiga tahun ke depan. Hal ini dipengaruhi oleh generasi milenial, generasi Z, dan Alpha yang sangat peduli terhadap masalah kesehatan mental.

oleh Henry diperbarui 14 Jun 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2024, 11:00 WIB
Produk Kecantikan yang Menyeimbangkan Penampilan dengan Perasaan Nyaman Bakal Jadi Tren sampai 2017
Produk Kecantikan yang Menyeimbangkan Penampilan dengan Perasaan Nyaman Bakal Jadi Tren sampai 2017.  (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Tren dan perkembangan dunia kecantikan yang sangat cepat, membuat produsen atau pemangku kepentingan harus selalu berinovasi. Perkembangan ini paling banyak dipicu oleh perubahan perilaku konsumen terutama, generasi Z dan Alpha, serta isu-isu global seperti perubahan iklim, keberlanjutan, pemanasan global, hingga perkembangan teknologi.

Hal itu diungkapkan Dr. Kilala Tilaar, CEO Martha Tilaar Group, sebagai keynote speaker dalam acara “Future Beauty Talks: Beyond Wellness yang diadakan oleh PT Cedefindo. Pada kesempatan ini, Kilala Tilaar mengulas dan memberikan insight mengenai perkembangan tren dunia kecantikan. Menurut Kilala, beyond wellness akan menjadi tren kecantikan untuk satu hingga tiga tahun ke depan.

Hal ini dipengaruhi oleh generasi milennial, generasi Z, dan Alpha yang sangat peduli terhadap masalah kesehatan mental. Konsekuensinya, mereka mencari produk-produk yang bisa meningkatkan kualitas hidup tidak hanya secara fisik, tapi juga secara mental dan spiritual.

"Mereka ini sangat concern dengan penampilan dan perasaan nyaman, (tapi) mereka ingin merasa tenang baik secara fisik maupun mental. Jadi, produk yang mereka pakai harus bisa membuat mereka merasa lebih nyaman dan itu jadi moodboster buat menjalani aktivitas," ungkap Kilala dalam acara di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juni 2024.

Pria yang akrab disapa Kiki ini menambahkan, salah satu masalah yang sering dikeluhkan Gen-Z dan Alpha adalah sulit tidur atau insomnia yang dapat menganggu kesehatan fisik dan mental. Situasi itu ditanggapi dengan cepat oleh industri kecantikan dengan menghadirkan beragam produk inovatif yang diformulasikan secara khusus dan sarat dengan bahan-bahan ampuh, serta teknologi terkini.

Aroma Wewangian dan AI

kencan pertama
Ilustrasi orang mengenakan parfum agar wangi. (Foto: Unsplash/Tron Le)

Menurut Kilala, produsen kecantikan di Eropa dan Amerika sudah banyak yang menghadirkan produk-produk tersebut dalam bentuk foam, gel, krim, suplemen, hingga permen. Selain produk kecantikan, wewangian mood booster juga akan menjadi tren setidaknya dalam tiga tahun ke depan. Tren ini didorong oleh semangat Gen-Z untuk terus mengekspresikan diri dengan menemukan aroma signature dan bagaimana wewangian berperan dalam membantu orang untuk terlihat dan merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

"Aroma wewangian yang akan banyak dicari adalah wewangian yang menenangkan, bikin happy, dan meningkatkan mood. Mereka juga mencari dan menyukai wewangian alami yang terinspirasi dari antara lain wangi pelangi, tumbuhan atau wangi tanah basah setelah turun hujan," terangnya.

Tren lainnya yang juga akan menonjol di beberapa tahun ke depan adalah penggunaan AI (artificial intelligence). Beberapa brand kecantikan besar telah mengintegrasikan AI dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara personalized antara lain rutinitas perawatan kulit yang dipersonalisasi, identifikasi masalah kulit, dan rambut, serta produk yang lebih personal.

Penggunaan AI yang terus berkembang ini akan terus bermanfaat bagi konsumen dalam menemukan produk perawatan yang tepat. Terlebih lagi pasar teknologi kecantikan terus berkembang pesat. 

Update dan Relevan dengan Tren Global

tilaar
CEO Martha Tilaar Group, Kilala Tilaar. (Faizal Fanani/Liputan6.com)

Menurut Statista (platform online yang mengkhususkan diri dalam pengumpulan dan visualisasi data), hal ini diperkirakan akan terus meningkat selama lima tahun ke depan, bahkan mencapai nilai sekitar 8,93 miliar dolar AS pada 2026. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat akan tersedia banyak aplikasi untuk mengenali kebutuhan kulit personal, beragam device canggih yang bisa dipakai untuk memperbaiki kondisi kulit, ataupun solusi-solusi berbasis kekuatan AI untuk menganalisa atau mendeteksi permasalahan kulit.

Kilala berharap Future Beauty Talks kali ini dapat menginspirasi beautypreneur agar tetap update dan relevan dengan tren global saat ini. Kehadiran PT Cedefindo juga diharapkan bisa memperkuat industri kecantikan lokal dengan membantu para beautypreneur menciptakan produk-produk berkualitas yang sesuai dengan tren dan relevan dengan zaman.

Untuk menciptakan produk yang sesuai dengan hasrat, keinginan, dan kebutuhan Gen-Z dan Alpha, serta mengikuti tren, Martha Tilaar Group melalui PT Cedefindo berkomitmen menyediakan layanan yang baik untuk pelaku industri kecantikan baik nasional maupun internasional.  PT Cedefindo merupakan anak usaha Martha Tilaar Group yang spesialisasinya adalah memproduksi dan mengemas produk makeup, decorative, personal care, parfum, aerosol, dan produk herbal.

Mengurangi Ketergantungan pada Bahan Baku Impor

2 Serum Wajah Baru dari Sariayu yang Bikin Wajah Auto Glowing Bebas Kusam
Sariayu Martha Tilaar rilis dua serum terbaru yang efektif bikin kulit wajah cerah dan glowing. (Dok/Fimela.com/Hilda Irach).

PT Cedefindo saat ini memiliki 650 klien baik multinational, independent brand, maupun local brand. Perusahaan ini juga sudah memiliki sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO GMP 22716, Sistem Jaminan Halal (SJH) Grade A.

Mereka juga telah menerapkan Ethical Trading Initiative (ETI) base code dan menjaga pelaksanaannya melalui audit SMETA. Didukung dengan manufacturing berstandar internasional, ekspor produksi dari PT Cedefindo telah merambah ke 11 negara di Asia Pasifik dan Amerika Latin.

Produk-produk yang dibuat di PT Cedefindo telah melalui uji efikasi dan safety, baik di Martha Tilaar Innovation Centre (MTIC) maupun laboratorium independen terakreditasi. MTIC juga telah mengembangkan dan memproduksi bahan aktif alami, yaitu Plantasens Berto yang menggunakan hasil sumber daya alam Indonesia, baik untuk kebutuhan internal maupun untuk ekspor.

Ini adalah upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor karena hampir 35 persen bahan baku yang digunakan untuk produksi kosmetik di dalam negeri merupakan bahan baku impor. Untuk ekspor, pendistribusiannya dibantu oleh Clariant, salah satu perusahaan global yang menyuplai ingredient terbesar di dunia.

 

Infografis 4 Tren Kecantikan 2024
Infografis 4 Tren Kecantikan 2024.  (Liputan.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya