Liputan6.com, Jakarta - Malaysia didapuk sebagai negara paling dicintai turis di Asia. Negeri Jiran mengalahkan tujuan wisata populer lain, seperti Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia. Peringat ini merujuk studi yang dilakukan Insider Monkey, sebuah situs web keuangan berbasis di New Jersey, Amerika Serikat (AS).
Melansir The Sun, Jumat (14/6/2024), mereka memasukkan 20 negara Asia dalam penelitian untuk melihat negara mana yang jadi destinasi wisata paling disukai. Malaysia menduduki peringkat pertama dengan skor tinggi 0,701, mencatat peringkat tinggi pada seluruh metrik yang ditetapkan dalam penelitian.
Baca Juga
Kriterianya, yakni disegani, tingkat kunjungan, keramahan, keanekaragaman, dan demokrasi. Berdasarkan metrik yang diberikan, Malaysia memperoleh skor tinggi, yaitu delapan pada peringkat disegani, sedangkan pada peringkat kunjungan, negara tersebut mendapat skor lima dan dua pada peringkat keramahan.
Advertisement
Malaysia masing-masing mendapat peringkat 14 dan enam dalam peringkat keberagaman dan demokrasi. "Selain itu, ini adalah negara kelima yang paling banyak dikunjungi di Asia, menyambut lebih dari 10 juta wisatawan pada 2022," kata studi tersebut.
Negara yang masuk lima besar adalah Taiwan di peringkat kedua, Singapura di peringkat ketiga, Jepang di peringkat keempat, dan Uni Emirat Arab (UEA) di peringkat kelima. Negara lain yang termasuk dalam penelitian ini adalah Oman (20), India (19), Hong Kong (18), Sri Lanka (17), Bahrain (16), Yordania (15), Nepal (14), Vietnam (13), Indonesia (12), Thailand (11), Arab Saudi (10), Turkiye (9), Israel (8), Filipina (7), dan Korea Selatan (6).
Â
Kunjungan Turis Asing di Asia Tenggara
Menurut Insider Monkey, pemeringkatan 20 negara tersebut didasarkan pada lima kategori sebelumnya, yaitu 15 negara paling disegani di Asia, 15 negara paling ramah di Asia, 20 negara paling banyak dikunjungi di Asia, 20 negara paling beragam di Asia, dan 20 negara paling demokratis di Asia. "Hal ini diamati ketika suatu negara diberi peringkat pada setiap metrik, dan negara tersebut diberi skor sesuai bobot masing-masing metrik," tambah studi tersebut.
Tahun lalu, Malaysia memimpin jumlah kunjungan turis asing terbanyak di Asia Tenggara. Negeri Jiran menerima 26,1 juta turis asing antara Januari dan November 2023, menurut data yang dikumpulkan kementerian pariwisata negara-negara kawasan.
Melansir VN Express, 20 Desember 2023, Thailand berada di urutan kedua dengan 24,6 juta wisatawan pada periode yang sama. Posisinya diikuti Singapura dengan 12,4 juta wisatawan dan Vietnam dengan 11,2 juta turis asing. Sementara itu, Indonesia, Filipina, dan Kamboja mencatat kurang dari 10 juta kedatangan wisatawan mancanegara dengan interval waktu yang berbeda.
Advertisement
Kebijakan Imigrasi yang Fleksibel
Pada akhir November 2023, Filipina mencatat hanya 4,6 juta wisatawan asing, sementara Indonesia dan Kamboja masing-masing menyambut 9,5 juta dan 4,4 juta sampai Oktober 2023. Tahun lalu, negara-negara Asia Tenggara berlomba menarik wisatawan asing dengan kebijakan imigrasi yang fleksibel.
Mulai 1 Desember 2023, Malaysia memberlakukan aturan bebas visa selama 30 hari bagi warga negara China daratan dan India, serupa dengan yang dilakukan Thailand. Menteri Pariwisata, Seni, dan Kebudayaan Malaysia Datuk Seri Tiong King Sing berharap kedatangan wisatawan akan terus meningkat menyusul penerapan kebijakan itu, The Star melaporkan.
Pada 2019, Malaysia mencatat 26,1 juta pengunjung internasional, sebelum turun sebesar 83,4 persen jadi 4,33 juta pada 2020, tahun ketika wabah COVID-19 pertama kali muncul. Tahun berikutnya, jumlahnya anjlok jadi hanya 130 ribu sebelum kembali meningkat jadi 10,1 juta pada 2022.
Tahun lalu, Indonesia mengalami penurunan di peringkat destinasi wisata terpopuler di Asia Tenggara, turun ke posisi kelima. Pada 2022, Indonesia berada di urutan keempat, posisi yang ditempati Vietnam tahun lalu.
Melansir VnExpress, 27 Februari 2024, Malaysia jadi negara tujuan wisata paling populer di Asia Tenggara, menggeser Thailand yang kali ini harus puas di peringkat kedua. Sementara itu, posisi ketiga ditempati Singapura.
Mengapa Jumlah Kunjungan Wisman Indonesia Lebih Sedikit?
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, alasan Indonesia kalah jumlah kunjungan wisman dari Vietnam maupun negara ASEAN lain, yakni karena ada beberapa negara yang menerapkan bebas visa kunjungan.
"Kita juga melihat negara-negara, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia jor-joran dari segi membebaskan visa kunjungan. India sekarang sudah membebaskan visa kunjungan bagi masyarakat kita," terangnya, dilansir dari Antara, 26 Februari 2024.
Menurutnya, saat ini Indonesia belum bisa memberi keleluasaan pembebasan visa kunjungan bagi para turis asing dikarenakan masih menggunakan asas resiprositas. "Sementara kita kan asasnya resiprocity, sampai sekarang kita belum memberi secara resiprokal karena masih dalam kajian yang sudah kita ajukan lebih dari tiga bulan lalu," ucapnya.
Sandi menuturkan, alasan lain yang membuat Indonesia kalah dalam kunjungan wisman, yakni adanya keterbatasan dalam interkonektivitas. Ia mengatakan, pihaknya sudah memprediksi hal ini sedari awal, karena jumlah interkonektivitas Indonesia sudah mencapai 80 persen tanpa adanya penambahan penerbangan dan ketersediaan kursi.
Advertisement