Bandara Hong Kong Tidak Lagi Wajibkan Pelancong Keluarkan Barang Elektronik dan Cairan Saat Pemeriksaan Keamanan

Sistem keamanan baru di Bandara Hong Kong membuat fasilitas itu diklaim yang pertama di dunia yang menggunakan teknologi tersebut.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Jun 2024, 07:19 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2024, 07:18 WIB
Hong Kong
Bandara Internasional Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Efektif mulai Selasa, 2 Juli 2024, Bandara Internasional Hong Kong memperkenalkan sistem pemeriksaan keamanan baru. Ini memungkinkan pelancong tetap menyimpan perangkat elektronik dan cairan di tas mereka saat menjalani pemeriksaan keamanan.

Menggunakan teknologi sinar-X 3D dan 360 derajat berbasis CT terbaru, melansirTime Out, Jumat, 28 Juni 2024, penumpang tidak perlu lagi mengeluarkan laptop, ponsel, perangkat gim, serta cairan, aerosol, dan gel untuk pemeriksaan seperti yang disyaratkan dalam peraturan sistem pemindaian 2D saat ini.

Pemeriksaan manual menggunakan pemindai genggam yang harus dilakukan penumpang jika gagal melewati detektor logam juga akan segera diganti pemindai seluruh tubuh baru. Ini diklaim memiliki kemampuan pencitraan canggih yang dapat menemukan lokasi barang tersembunyi, sekaligus mengurangi kontak fisik antar penumpang dan staf bandara.

Sistem pemeriksaan keamanan baru ini, yang dilengkapi 50 saluran pemindaian bagasi dan 32 pemindai seluruh tubuh, akan diperkenalkan di Terminal 1 Bandara Hong Kong secara bertahap. Gelombang pertama mesin baru akan digunakan di empat dari 35 jalur keamanan mulai Juli 2024.

Menurut direktur eksekutif operasi bandara, Steven Yiu, teknologi baru ini berarti peningkatan rata-rata keluaran dan efisiensi operasional sekitar 20 persen. Sistem baru ini juga mencakup fungsi-fungsi lain yang diklaim memperlancar proses pemeriksaan keamanan.

Di antaranya, termasuk resirkulasi baki secara otomatis, sterilisasi baki internal, dan peringatan otomatis bagi penumpang ketika mendeteksi barang yang tidak terkumpul di dalam baki. Jika tujuan Otoritas Bandara Hong Kong menerapkan peningkatan senilai 800 juta dolar AS di Terminal 1 pada tahun ini terwujud, itu akan jadi bandara pertama di dunia yang sepenuhnya mengadopsi sistem pemeriksaan keamanan pintar, kata Yiu.

Waspadai Penyebaran Virus B

Ilustrasi monyet
Ilustrasi monyet (Dok. Unsplash)

Pada Apil 2024, Pemerintah Hong Kong memerintahkan masyarakat tidak berinteraksi dengan monyet, baik berkontak atau memberi makan. Peringatan itu disampaikan setelah seorang warga yang diserang seekor monyet dinyatakan positif terjangkit virus B, yakni kasus langka yang disebabkan virus herpes simiae.

China Daily melaporkan itu adalah kasus virus B yang menjangkiti manusia pertama yang tercatat Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) Departemen Kesehatan Hong Kong. Menurut otoritas, transmisi antar-manusia sangat jarang terjadi.

Pasien diidentifikasi sebagai laki-laki berusia 37 tahun yang berkontak dengan monyet liar dan terluka kareena hewan itu saat mengunjungi Taman Kam Shan Country pada akhir Februari 2024. Pasien kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Yan Chai pada 21 Maret 2024 dengan kondisi demam dan kesadaran menurun.

Saat itu, ia dilaporkan dalam perawatan intensif karena kondisinya kritis. Spesimen cairan serebrospinal pria tersebut dinyatakan positif virus B oleh laboratorium CHP pada 3 April 2024. Virus B secara alami dibawa melalui air liur, urin, dan kotoran kera, sejenis monyet liar yang umum ditemukan di Hong Kong.

 

Jangan Bertindak Provokatif

Hong Kong
Yau Ma Tei Fruit Market di West Kowloon Cultural District, Kowloon, Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Kasus-kasus seperti itu terutama disebabkan gigitan atau cakaran monyet, kata CHP. Mereka menambahkan bahwa virus tersebut dapat ditularkan dari manusia ke manusia meski penularan sangat jarang terjadi. Orang yang terinfeksi pada awalnya mungkin menunjukkan gejala mirip flu yang dapat berkembang jadi infeksi pada sistem saraf pusat.

"Saat bertemu monyet, masyarakat harus menghindari makan di depan monyet, dan menghindari kontak mata langsung dengan monyet agar tidak dianggap sebagai perilaku provokatif," kata juru bicara Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi (AFCD) dalam sebuah pernyataan.

Ketika monyet mendekat, seseorang harus memperlambat langkahnya dan menahan diri untuk tidak mendekati atau menyentuh mereka, kata juru bicara tersebut. Jika seseorang bersentuhan dengan monyet atau kotorannya, ia harus segera mencuci tangan hingga bersih dengan sabun dan air. "Jika terjadi gigitan atau cakaran monyet, pertolongan medis harus segera dicari."

AFCD menyatakan bahwa wilayah larangan memberi makan hewan liar telah diperluas hingga mencakup seluruh kota. Siapa pun yang memberi makan hewan liar di mana pun di Hong Kong tanpa izin khusus akan dituntut dan dikenakan denda maksimum sebesar 10 ribu dolar Hong Kong jika terbukti bersalah.

Suhu Tertinggi Tercatat di Hong Kong

Hong Kong
M+, museum di West Kowloon Cultural District, Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Seperti kota-kota lain di dunia, Hong Kong juga telah mencatat suhu pemecah rekor. Suhu setempat pada 24 Maret 2024, mencapai rekor tertinggi selama bulan Maret dalam 140 tahun, menurut observatorium kota tersebut. Suhu maksimal yang diukur di Observatorium adalah 31,5 derajat celcius, suhu terpanas yang dilaporkan selama bulan Maret sejak pencatatan dimulai pada 1884.

Melansir Economic Times, 26 Maret 2024, pada Kamis, 21 Maret 2024, observatorium memperingatkan bahwa Hong Kong diperkirakan akan mengalami suhu rata-rata di atas normal tahun ini, "dengan kemungkinan besar mencapai 10 suhu terpanas yang pernah tercatat." Perubahan iklim telah menyebabkan panas yang menyengat, serta meningkatnya frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem di seluruh dunia.

Hong Kong mengalami rekor musim panas terpanas tahun lalu, diukur dengan suhu rata-rata 29,7 derajat celcius antara bulan Juni dan Agustus, kata observatorium tersebut dalam laporan bulan Januari 2024. Sepanjang 12 bulan sepanjang 2023, suhu tercatat lebih hangat dari biasanya.

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya