Viral Ibu Kos Usir Penghuni Diduga Mengidap Hoarding Disorder, Apa Itu?

Tidak hanya kotor, bau dari kamar kos diduga pengidap hoarding disorder disebut sampai membuat mual.

oleh Asnida Riani diperbarui 17 Jul 2024, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 14:00 WIB
Ibu Kos
Viral ibu kos usir penghuni diduga mengidap hoarding disorder. (dok. tangkapan layar X @bacottetangga__/https://x.com/bacottetangga__/status/1812824689108308278)

Liputan6.com, Jakarta - "Baunya udah bikin mual. Harus maskeran," begitulah salah satu keterangan yang dibubuhkan dalam sebuah konten "Grebeg Kamar Kos" yang viral di media sosial. Di rekaman itu, terlihat seorang perempuan diduga ibu kos menyatroni salah satu kamar yang disewakannya.

Di rekaman yang dibagikan akun X, dulunya Twitter, @bacottetangga__, Senin, 15 Juli 2024, aksi itu dimulai dengan si perempuan mengetok pintu kamar kos yang dimaksud. "Cukup lama ngetok pintunya," sebut keterangan di video.

Setelah pintu dibuka, ibu kos disebut "tidak ada marah-marah, karena langsung syok." Dijelaskan pula bahwa ibu kos menghindari keributan karena kos berada di lingkungan perkampungan, sehingga khawatir memancing warga sekitar.

"Berusaha tenang padahal nahan nangis dan emosi jiwa!!" sambung keterangan klip. Ia kemudian meminta penjaga kos untuk mengecek kondisi di dalam kamar. "Dia (penjaga kos) bahkan bingung jalannya karena ketutup sampah semua."

Bagian bawah lemari disebut rusak. Rekaman itu berakhir dengan ibu kos meminta si penyewa membersihkan kamarnya dan memintanya angkat kaki keesokan harinya.

Warganet menyerbu konten tersebut dengan salah satunya menanggapi, "Hoarding disorder. Mending dilarikan ke RSJ tu yang ngekost." "Antara emang jorok atau hoarding disorder," sebut pengguna berbeda.

Namun ada yang menimpali, "Hadeehhh jangan asal diagnosa, ada beberapa gangguan mental yang menyebabkan kurangnya kebersihan ruangan/tempat tinggal. bukan cuman hoarding doang 😩😩." "Pernah nemu beginian. Yg pasti tiap keluar kamar orangnya wangi," sahut yang lain.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Hoarding Disorder?

Ibu Kos
Viral ibu kos usir penghuni diduga mengidap hoarding disorder. (dok. tangkapan layar X @bacottetangga__/https://x.com/bacottetangga__/status/1812824689108308278)

Sementara kondisi pasti si penghuni kos belum diketahui, penyakit hoarding disorder santer disebutkan. Jadi, apa itu? Melansir Mayo Clinic, Rabu (17/7/2024), ini merupakan kondisi seseorang yang kesulitan dalam membuang atau berpisah dengan harta benda karena merasa perlu menyimpannya.

Kelainan penimbunan berkisar dari ringan hingga berat. Dalam beberapa kasus, penimbunan mungkin tidak berdampak banyak pada kehidupan seseorang, sementara dalam kasus lain, hal itu sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari.

Gejala pertama hoarding disorder sering kali muncul pada masa remaja hingga dewasa awal. Seiring bertambahnya usia, ia mungkin terus menyimpan barang-barang yang mungkin tidak pernah digunakan. Pada usia paruh baya, dampaknya bisa sangat berat karena gejalanya jadi lebih parah dan semakin sulit diobati.

Hoarding disorder berkembang secara bertahap seiring berjalannya waktu dan cenderung jadi perilaku pribadi. Pengidapnya mungkin menghindari keluarga, teman, atau pekerja perbaikan di rumah. Bila sampai demikian, kekacauan di ruang pribadinya bisa jadi sudah akut.

 

 


Apa Penyebab Hoarding Disorder?

kamar berantakan
Ilustrasi hoarding disorder. (dok. Instagram @obeya_girl/https://www.instagram.com/p/Cp4PjgdrsNb/Dyra Daniera)

Tidak jelas apa yang menyebabkan hoarding disorder. Genetika, fungsi otak, dan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan sedang dipelajari sebagai kemungkinan penyebabnya. Orang dengan gangguan hoarding mungkin tidak menganggapnya sebagai masalah, jadi mengajak mereka untuk mengambil bagian dalam pengobatan bisa jadi suatu tantangan.

Banyak orang dengan hoarding disorder memiliki gaya perilaku yang mencakup kesulitan dalam mengambil keputusan. Mereka juga biasanya punya masalah dalam memfokuskan perhatian, pengorganisasian, serta pemecahan masalah.

Sementara itu, beberapa orang mengalami gangguan penimbunan setelah mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dan sulit mereka atasi. Ini termasuk kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan harta benda dalam kebakaran.

Gangguan penimbunan berbeda dengan kebiasaan mengoleksi. Orang yang memiliki koleksi, seperti perangko atau model mobil, dengan cermat mencari barang tertentu, mengaturnya, dan memajang koleksinya. Koleksinya bisa banyak, tapi biasanya tidak berantakan.

Kendati mendapati satu atau lebih gejala hoarding disorder, penting bagi Anda untuk tidak mendiagnosis sendiri. Konsultasikan dengan ahli untuk mendapat pemahaman menyeluruh.


Kasus Serupa Sebelumnya

Viral Kamar Kos Cewek Penuh Sampah, Penampakannya Seperti Gudang
Viral Kamar Kos Cewek Penuh Sampah. (Sumber: TikTok/@nurambar00)

Sayangnya, kamar kos penuh sampah bukanlah kasus baru. Pemandangan serupa sempat viral di TikTok pada 2021 dan 2022, rangkum kanal Hot Liputan6.com, 17 Oktober 2022. Saat itu, penampakan kamar kos cewek penuh sampah tersebut disebut lebih mirip gudang.

Sampah bungkus makanan hingga botol bekas memenuhi kamar sehingga mengeluarkan aroma tidak sedap. Saking berantakan dan penuh sampah di setiap sudutnnya, tidak diketahui bagaimana cara si penyewa kos tersebut tidur. Tidak hanya kamarnya saja, kamar mandinya juga penuh sampah. 

Dalam keterangan unggahan, si pemilik akun menuliskan, penghuni kamar adalah sosok pendiam dan jarang berbaur dengan tetangga kamar yang lain. "Bener bener kotor banget. nggk tau dia tidur dmn sampe toilet pun penuh," tulis si pemilik akun.

Keberadaan si penyewa tidak diketahui, ibu kos akhirnya turun tangan membersihkan kamar penuh sampah tersebut. Tidak sendiri, ada beberapa orang terlihat turut membantu pemilik kos tersebut. Saking berantakan, barang milik pribadi dan sampah menyatu dan sulit dipilah.

INFOGRAFIS JOURNAL_Mengenal Apa Itu Cancel Culture (liputan6.com/Abdillah)
INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya