3 Maskapai Bakal Buka Rute Penerbangan Baru ke Indonesia, Diharapkan Boyong Wisman dari Korea Selatan dan Malaysia

Rute penerbangan baru dari tiga maskapai ini tidak hanya ke Jakarta dan Bali, namun juga sejumlah kota di Sumatra.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Jul 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2024, 06:30 WIB
Jeju Air
Pesawat Jeju Air. (dok. Instagram @jejuair_official/https://www.instagram.com/p/CzdYTDXpbEY/)

Liputan6.com, Jakarta - Transportasi udara dinilai sangat penting untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, menurut Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya. Ia menyebut, 70 persen turis asing masuk ke Negeri Khatulistiwa lewat jalur udara.

Mendukung itu, Nia menjabarkan, ada tiga maskapai yang bakal membuka rute penerbangan baru ke berbagai wilayah di Indonesia, tidak hanya Jakarta dan Bali yang telah jadi gerbang utama masuknya wisatawan asing. "Pertama, ada Jeju Air yang akan membuka penerbangan dari Incheon (Korea Selatan) ke Denpasar," katanya saat weekly press briefing secara hybrid, Senin, 22 Juli 2024.

Rute itu akan beroperasi mulai 27 Oktober 2024 dan dijadwalkan terbang tujuh kali seminggu dengan kapasitas 180 kursi per hari. Nia memastikan bahwa penerbangan menuju Bali "100 persen" memboyong wisman.

"Lalu," Nia menambahkan. "Ada Batik Air Malaysia yang akan membuka penerbangan ke empat kota (di Indonesia) dari origin Kuala Lumpur. Ini bisa dimanfaatkan turis Malaysia, selain negara-negara lain, karena Kuala Lumpur merupakan hub yang menghubungkan banyak penerbangan lain dari seluruh dunia."

Tujuannya, yakni Surabaya yang akan beroperasi mulai 1 Agustus 2024, dan dijadwalkan dua kali sehari dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan. Kemudian, dari Kuala Lumpur ke Lombok, juga dijadwalkan mulai 1 Agustus 2024, yang akan terbang empat kali seminggu dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan.

"Ketiga, ada Kuala Lumpur-Padang," sebut Nia. "Padang merupakan destinasi belanja orang-orang Malaysia karena terkenal dengan bordir, songket, dan produk-produk kerajinan tangan lainnya. Penerbangan ke Padang akan direncanakan mulai 10 Agustus 2024, dijadwalkan tujuh kali dalam seminggu, dengan kapasitas 150 penumpang setiap penerbangan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penerbangan Baru Lainnya ke Indonesia

Batik Air
Pesawat maskapai Batik Air (dok. Instagram @batikair/https://www.instagram.com/p/CHg9ERDlYyl)

Tidak ketinggakan, Batik Air Malaysia akan terbang dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru mulai 10 Agustus 2024 dan dijadwalkan tujuh kali seminggu, dengan kapasitas 150 penumpang di setiap penerbangan. Maskapai ketiga yang akan membuka rute penerbangan baru ke Indonesia adalah Super Air Jet.

Nia berkata, "Super Air Jet akan terbang mulai 3 Agustus 2024 dari Kuala Lumpur ke Aceh, menggunakan Airbus 320, dijadwalkan tujuh kali seminggu, dengan kapasitas 180 penumpang di setiap penerbangan. Dulu tuh ada joke, kalau mau berobat, orang sekitar sana (Aceh) suka ke Malaysia, tapi orang Malaysia kalau mau bertobat, datang ke Aceh, karena atraksinya menarik dan ada pembelajaran luar biasa di Museum Tsunami."

Museum Tsunami, menurutnya, benar-benar menghadirkan storytelling yang kuat. "Mengingatkan kita semua pada kejadian yang menunjukkan bagimana (dahsyatnya) kekuatan Yang Maha Kuasa," imbuhnya.

Di kesempatan yang sama, Nia membeberkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait kunjungan wisman ke Indonesia pada Januari sampai Mei 2024. "(Tercatat) 5,24 juta kunjungan atau tumbuh sekitar 23,78 persen," sebut dia.


Kejar Target Batas Atas Kunjungan Wisman

Bandara I Gusti Ngurah Rai Tambah Penerbangan Domestik, Batik Air Buka Rute Balikpapan
Bandara I Gusti Ngurah Rai Tambah Penerbangan Domestik, Batik Air Buka Rute Balikpapan (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Nia mengungkap, "(Angka) ini kelihatannya positif, bagus, tapi kita harus lihat, 5,24 itu berapa persen dari target yang ditetapkan di dalam rencana jangka menengah kita. (Kita) lihat dari target bawah, yaitu 9,5 juta, karena range-nya itu 9,5 sampai 14,3 juta kunjungan di tahun ini untuk wisman."

"5,24 itu artinya kita sudah mencapai 55,2 persen dari target bawah," ia menambahkan. "Ini rasanya sudah bisa bernafas legala, insya Allah. Tujuh bulan ke depan, bisalah kita (mencapai) target bawah."

"Tapi, tentu tidak cukup di situ. Kita ingin mencapai yang tertinggi, yaitu 14,3 juta, dan ini masih sekitar 36,67 persen dari target atas, sehingga ini masih jadi tantangan, PR besar, yang perlu kolaborasi. Terima kasih, ternyata penerbangan akan menambahkan aksesnya."

"Jadi kelihatan sekali betapa penerbangan itu memegang peranan penting di dalam memberi konektivitas terhadap sebuah destinasi," menurut Nia.

Sementara itu, mahalnya harga tiket pesawat domestik masih jadi masalah. Upaya menurunkannya, termasuk yang dilakukan Kemenparekraf, belum berbuah hasil signifikan.


Masalah Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemenparekraf mengklaim bahwa sudah ada pembahasan dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Investasi (KemenkoMarves) soal tiket pesawat domestik yang mahal. Nia mengatakan, kendati masalah ini telah jadi fokus pemerintah, jalan keluarnya tidak semudah yang dibayangkan.

Itu bahkan cukup pelik karena berkaitan dengan kepentingan berbagai kementerian. "Ini kan ada masalah bahan bakar avtur yang harganya sangat mahal, ini bagiannya Kementerian ESDM, lalu ada soal pajak yang tentunya jadi wewenang Kementerian Keuangan, jadi memang kompleks masalahnya. Tapi, kami selalu berusaha buat mencari penyelesaiannya," kata Nia dalam weekly press briefing, 15 Juli 2024.

"Di dalam rapat pembahasan tiket yang dipimpin Kemenko Marves, Kemenparekraf selalu hadir di dalam pembahasan yang melibatkan berbagai kementerian," tambahnya. Kemenparekraf, lanjut Nia, selalu mendukung perjalanan wisata, termasuk melalui jalur udara.

Pihaknya juga mendukung maskapai nasional dan multinasional membuka rute-rute baru ke sejumlah destinasi lewat promosi di beberapa platform. "Kami selalu mempromosikan jika ada rute penerbangan-penerbangan yang baru karena untuk kami, ketika ada flight baru atau penambahan frekuensi, ini akan mempermudah dan bisa lebih menekan kenaikan harga tiket (pesawat)," jelas Nia.

Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga
Infografis Pemicu Tiket Pesawat Mahal & Taktik Turunkan Harga (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya