Apakah Konsumsi Bawang Putih Menyebabkan Asam Lambung Naik?

Secara general, bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan. Tapi bila Anda punya refluks asam yang pada akhirnya membuat asam lambung naik, jangan mengonsumsinya secara sembarangan.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Agu 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi Bawang Putih
Ilustrasi bawang putih. (dok. Unsplash.com/Anshu A @anshu18)

Liputan6.com, Jakarta - Secara general, bawang putih memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun, dokter umumnya tidak menganjurkan konsumsinya jika Anda punya refluks asam, yang pada akhirnya membuat asam lambung naik. Kendati, tidak semua orang memiliki pemicu makanan yang sama. 

Jika tertarik menambahkan bawang putih ke dalam makanan Anda, Anda harus berbicara dengan dokter tentang kekhawatiran yang mungkin Anda miliki. Mereka dapat membicarakan tentang potensi risiko dan membantu Anda menentukan apakah ini merupakan pemicu refluks asam Anda.

Melansir Healthline, Rabu, 31 Juli 2024, kebanyakan orang dapat mengonsumsi bawang putih tanpa mengalami efek samping apapun. Terlepas dari apakah Anda mengalami refluks asam, konsumsi bawang putih memiliki sejumlah efek samping ringan, seperti:

  • Mulas
  • Sakit perut
  • Bau mulut dan badan

Karena konsumsi bawang putih dikaitkan dengan mulas, itu dianggap dapat meningkatkan kemungkinan mulas pada orang dengan refluks asam. Anda lebih mungkin mengalami efek samping, terutama mulas, jika mengonsumsi bawang putih mentah. Asupan suplemen berbahan bawang putih, terutama dalam dosis tinggi, dapat menyebabkan mual, pusing, dan muka memerah.

Suplemen bawang putih juga dapat mengencerkan darah Anda, jadi sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan warfarin atau aspirin. Anda juga harus menghindari mengonsumsi suplemen bawang putih sebelum atau setelah operasi.

Secara tradisional, refluks asam diobati dengan obat-obatan yang dijual bebas guna menghalangi naiknya asam lambung atau mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung. Istilah refluks asam dan GERD memang acap kali digunakan beriringan, namun sebenarnya memiliki arti yang berbeda.

 

Kurangi Gejala Asam Lambung Naik

Gejala Asam Lambung
Ilustrasi gejala asam lambung. Credit: freepik.com

Melansir Healthline, 22 Juli 2024, refluks asam mengacu pada gejala yang muncul sesekali, sedangkan GERD didefinisikan sebagai refluks asam yang berulang secara kronis. Hal ini dapat terjadi jika sfingter esofagus bagian bawah melemah atau tidak berfungsi, sehingga memungkinkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.

Minuman tertentu mungkin tidak menyebabkan gejala naiknya asam lambung, sementara ada juga yang membantu meringankan gejala yang Anda alami. Berikut beberapa minuman untuk membantu mengurangi gejala asam lambung naik.

1. Teh herbal

Teh herbal dapat membantu melancarkan pencernaan dan meredakan masalah perut, seperti gas dan mual. Beberapa herbal yang umum digunakan untuk meredakan gejala GERD, yakni chamomile, akar manis, jahe, dan akar marshmallow.

Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa formula herbal yang mengandung licorice deglisirrhizinated secara konsisten meredakan gejala GERD lebih baik daripada antasida biasa. Sementara, teh jahe bersifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual, menurut penelitian pada 2019.

Penyajian yang disarankan, yakni satu sendok teh herbal kering per satu cangkir air panas. Rendam daun atau bunga dalam keadaan tertutup selama 5–10 menit. Jika menggunakan akar, diamkan selama 10-20 menit. Untuk hasil terbaik, Anda bisa minum 2–4 gelas per hari.

2. Jus Buah

Jus wortel (Sumber: freepik.com)
Jus wortel (Sumber: freepik.com)

Beberapa jus buah, seperti jeruk dan apel, bisa sangat asam dan menyebabkan gejala naiknya asam lambung. Namun, jus yang kurang asam cenderung tidak memicu gejala GERD.

Jus dengan keasaman lebih rendah meliputi jus wortel, jus lidah buaya, jus kubis, serta minuman yang dibuat dengan bahan kurang asam, seperti bit, semangka, bayam, mentimun, atau pir. Di sisi lain, smoothie juga jadi cara populer untuk memasukkan lebih banyak vitamin dan mineral ke dalam makanan Anda.

Ini juga merupakan pilihan yang enak untuk penderita GERD. Saat membuat smoothie, cobalah memasukkan buah-buahan dengan tingkat keasaman rendah yang sama dengan yang digunakan dalam jus ramah refluks, seperti pir atau semangka.

Selain itu, coba tambahkan sayuran hijau, seperti bayam atau kangkung, untuk menambah nutrisi dan mengurangi risiko refluks. Anda juga bisa mencoba resep smoothie sederhana yang menggunakan bayam dan susu nabati. Anda bahkan mungkin mempertimbangkan membekukan potongan alpukat untuk digunakan saat membuat smoothie dalam keadaan darurat.

3. Air Mineral

Ilustrasi air kelapa
Ilustrasi air kelapa. (Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash)

PH sebagian besar air bersifat netral, atau 7,0, yang berarti hanya sedikit berisiko meningkatkan pH lambung. Di sisi lain, air dapat membantu pencernaan dan motilitas makanan dari lambung hingga usus kecil yang akhirnya dapat membantu mengurangi gejala refluks asam.

Sebuah studi pada 2019 menemukan bahwa minum air alkali yang dielektrolisis dapat membantu gejala gastrointestinal seperti refluks asam. Air ini memiliki pH yang dimodifikasi, yang dapat membantu menetralkan asam lambung.

Meski jarang terjadi, terlalu banyak air dapat mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks asam. Seorang dokter atau ahli diet terdaftar dapat membantu Anda menentukan kebutuhan hidrasi jika memiliki kekhawatiran terkait konsumsi air harian.

4. Air Kelapa

Air kelapa tanpa tambahan gula atau pemanis lain bisa jadi pilihan bagus bagi penderita refluks asam maupun GERD. Minuman ini merupakan sumber elektrolit yang baik, seperti potasium. Ini juga meningkatkan keseimbangan pH dalam tubuh, yang sangat penting untuk menjaga kadar refluks asam.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya