Inspirasi 6 Gaya Kebaya Menpar Widiyanti Putri Wardhana, Ada yang Kompak dengan Titiek Soeharto

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana jadi salah satu figur yang cukup aktif berbagi ragam tampilan di media sosial, bahkan sebelum jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Di antaranya, perempuan berusia 53 tahun ini acap kali memperlihatkan gayanya berkebaya.

All out, Widiyanti biasanya memakai busana perempuan Indonesia itu dengan komponen yang membuat tampilannya kian formal. Ini termasuk bawahan kain batik, sanggul klasik, serta aksesori pendukung, seperti bros maupun sepasang anting dan kalung.

Ia bahkan pernah berjalan di landasan pacu untuk memeragakan koleksi busana desainer Oscar Lawalata. Dari sekian banyak, berikut enam tampilan Menpar Widi berkebaya, merujuk unggahan di akun Instagram-nya.

1. Tampil chic dengan kebaya hitam

Di peringatan Hari Kebaya Nasional yang perdana dirayakan pada 24 Juli 2024, Widi berbagi tampilan chic dengan kebaya brokat hitam. Itu dipadukan dengan bawahan batik, juga bernuansa gelap, sementara ia memakai selendang batik dengan motif klasik berhias warna cokelat yang membuatnya menonjol di antara shade hitam.

Melengkapi penampilan, Widi menata rambutnya dalam sanggul besar, memperlihatkan aksesori berupa sepasang anting dan kalung yang cukup besar. Ia juga terlihat memakai cincin, sedangkan wajahnya dipulas dalam rose makeup yang memberi kesan segar.

Selaras dengan tampilan yang memberi kesan elegan, perempuan yang acap kali berbagi momen kebersamaan dengan Titiek Soeharto ini memperlihatkan manikur simpel, dengan aksen putih di ujung kuku jari tangannya. "Selamat Hari Kebaya Nasional ~ 24 Juli 2024," tulisnya sebagai keterangan unggahan.

Di foto berbeda, Widi sempat memperlihatkan tampilan dirinya memakai kebaya Bali. Ia terlihat mengenakan kebaya brokat putih berpadu selandang oranye mencolok, serta songket senada.

Kali ini, rambutnya ditata dalam sanggul rendah, namun tetap rapi. Ia memakai anting emas yang cukup besar, sementara lipstiknya bernuansa coral, disesuaikan dengan warna selendangnya.

3. Dipadankan dengan bros besar

Masih dengan sanggul rendah, Menpar Widi pernah tampil dengan kebaya brokat modern bernuansa abu muda. Sebagai pernyataan gaya, atasan itu dipadukan dengan bros cukup besar.

Ia terlihat menyampirkan kain batik yang dibuka lebar di bahu kanannya, dipadankan dengan bawahan kain batik serupa. Tanpa kalung, ia mengandalkan sepasang anting kecil sebagai aksesori pelengkap. Widi juga membawa kipas serasi dan menenteng tas kecil hijau mint.

Makeup-nya masih bernuansa coral menyegarkan, namun tidak terlalu mencolok. Pengusaha itu tidak menuliskan keterangan apapun untuk unggahan yang dimaksud. 

Widiyanti memamerkan gaya kompak berkebaya dengan Titiek Soeharto. Keduanya memilih tampil terkoordinasi, namun tidak sama persis.

Di foto, Titiek tampil anggun dengan kebaya brokat merah panjang, yang siluetnya serupa kebaya labuh, yang dipadukan dengan pemakaian bros dan kain batik sebagai bawahan. Di sisinya, Widi tampil serupa dengan kebaya hijau dalam sulaman terkesan lebih modern, namun juga memadukannya dengan bros dan kain batik.

Keduanya kompak menata rambut mereka dalam sanggul klasik dan memulas makeup yang hanya memberi warna cukup mencolok di bagian bibir. "Selamat Ulang Tahun Ibu @titieksoeharto," tulis Widiyanti di unggahan pada 14 April 2024.

5. Kebaya velvet berwarna mencolok

Ada satu foto yang membuktikan bahwa Widi tidak hanya bermain aman di pilihan kebayanya. Pasalnya, ia sempat memakai kebaya velvet dalam warna hijau neon mencolok yang dilengkapi detail bordir bunga yang rumit. Atasan itu dipadankan kain batik warna gelap, membuatnya menarik perhatian dengan sempurna.

Tahun lalu, Widi jadi salah satu figur yang berjalan di landasan pacu presentasi fesyen "Wanita Nusantara" yang menandai 25 tahun desainer Oscar Lawalata berkarya. Ia memakai kebaya motif dalam potongan longgar berpadu kain batik serasi.

Sementara itu, saat serah terima jabatan pada Senin, 21 Oktober 2024, Menpar Widi menyatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia memiliki tantangan besar, terutama dalam penguatan potensi pariwisata di dalam negeri. Pemisahan bidang pariwisata dan ekraf jadi dua kementerian disebutnya tetap memberi peluang untuk bersinergi dan berkolaborasi.

"Karena kedua sektor ini memiliki tujuan bersama untuk mengangkat potensi keindahan alam, kekayaan seni dan budaya, serta industri kreatif yang kita miliki," ujar Widi.

Ia pun mengungkap sederet prioritasnya dalam enam bulan ke depan. Pertama adalah menyerap aspirasi transformasi pariwisata dengan pihak-pihak terkait. Lalu, penerapan Tourism 5.0 yang wujudnya berupa pemasaran calender of event berbasis digital dan AI travel system.

Berikutnya terkait perumusan grand strategy dalam penggunaan Indonesia Quality Tourism Fund untuk diversifikasi atraksi Nusantara dan event berskala internasional. "Juga, merancang kerja sama dengan instansi kelas dunia untuk transfer of knowledge menggunakan sekolah unggulan pariwisata kelas dunia," ujar dia.