Cerita Turis Terjebak di Mobil Selama Hampir 10 Jam Akibat Banjir Bandang Spanyol

Kendati terjebak di mobil hampir 10 jam akibat banjir bandang di Valencia, Spanyol, pasangan turis ini menyebut diri mereka "beruntung."

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Nov 2024, 03:18 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 03:00 WIB
Tersapu Banjir Bandang di Spanyol, Puluhan Mobil Tertumpuk Tutupi Ruas Jalan
Tidak hanya menyapu ratusan mobil dan rumah, banjir bandang juga menyebabkan jalur transportasi dan sejumlah infrastruktur di wilayah tersebut lumpuh. (Jose Jordan/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Turis, yang merupakan pasangan suami istri asal Inggris, mengaku terjebak di dalam mobil mereka selama hampir 10 jam karena banjir bandang yang melanda Valencia, Spanyol. Selama retret yoga, Vitalij Farafonov dan istrinya diperintahkan polisi untuk keluar dari jalan tol, Rabu, 30 Oktober 2024, sekitar pukul 8 malam, waktu setempat.

Melansir Express, Kamis, 31 Oktober 2024, Farafonov menggambarkan kejadian mengerikan yang ia lihat di kota Spanyol tersebut. Ia mengatakan pada Sky News, "Itu sangat kacau, karena kami menghitung ada sembilan atau 10 truk terbalik di jalan tol sepanjang delapan kilometer. Kami belum pernah melihat yang seperti ini."

Ia menambahkan bahwa ia dan istrinya terjebak "di jalan pedesaan di antara kebun jeruk yang indah." "Kami akhirnya dapat melihat lampu biru yang berkedip-kedip sehingga orang-orang tahu di mana kami berada," kata Farafonov. "Seperti yang saya katakan, kami adalah orang-orang yang beruntung."

Pasangan ini memiliki empat orang anak yang selamat dari banjir karena mereka berada di Barcelona bersama kerabat. Keluarga ini berasal dari Midlands dan kini tinggal di Luksemburg.

Hujan deras membanjiri kota-kota dan jalan-jalan di Spanyol, menyeret mobil-mobil di jalan dan membuat kereta api berkecepatan tinggi tergelincir. Hampir 300 penumpang berada di dalam kereta ketika kereta tergelincir di dekat Malaga, tapi pihak berwenang mengatakan tidak ada yang terluka.

Sementara itu, tim penyelamat menyisir ladang-ladang dan mobil-mobil yang terdampar pada Kamis untuk mencari mereka yang masih hilang dalam banjir. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 95 orang dengan kekhawatiran jumlah korban tewas akan meningkat, lapor The National News.

 

Banjir Terburuk di Spanyol

Tersapu Banjir Bandang di Spanyol, Puluhan Mobil Tertumpuk Tutupi Ruas Jalan
Para pejalan kaki berdiri di samping mobil-mobil yang tertimbun setelah banjir yang mematikan di Sedavi, selatan Valencia, Spanyol timur, pada tanggal 30 Oktober 2024. (Jose Jordan/AFP)

Banjir terburuk di Spanyol dalam beberapa dekade, yang disebabkan hujan badai yang dimulai pada Selasa, 29 Oktober 2024, dan berlanjut hingga Rabu, membuat kota-kota terendam banjir lumpur, dengan mobil-mobil terbalik berserakan di jalan-jalan. Pemerintah Spanyol mengumumkan tiga hari berkabung mulai Kamis.

Sekitar seribu tentara bergabung dengan polisi dan petugas pemadam kebakaran dalam pencarian jenazah korban di wilayah Valencia. Jumlah korban akan meningkat karena "ada banyak orang hilang," Menteri Kebijakan Teritorial Spanyol, Angel Victor Torres, mengatakan pada Rabu.

Intensitas hujan yang seharusnya turun selama setahun mengguyur Valencia hanya dalam hitungan jam. Layanan cuaca nasional Spanyol mengatakan hujan turun lebih banyak di sana dalam delapan jam dibandingkan 20 bulan sebelumnya.

Mereka menyebut banjir itu "luar biasa." Pihak berwenang mengatakan, Paiporta, di pinggiran kota, telah hancur dan menewaskan sekitar 40 orang, termasuk seorang ibu dan bayi yang hanyut oleh air bah. Tim penyelamat telah berupaya mengeluarkan korban dari atap dengan helikopter, sementara yang lain telah menyelisir rumah-rumah dengan air setinggi leher.

 

Tujuan Wisata yang Terkenal

Banjir Bandang Terjang Spanyol, 92 Orang Tewas
Warga berjalan di samping tumpukan mobil di sebuah jalan yang tertutup lumpur setelah banjir di kawasan De La Torre, Valencia, Spanyol timur, pada tanggal 30 Oktober 2024. (Ruben FENOLLOSA/AFP)

Pada Kamis dini hari, listrik dan air minum belum tersedia bagi puluhan ribu rumah, sedangkan banyak jalan diblokir ratusan mobil dan truk yang hanyut. Layanan darurat melakukan 200 penyelamatan di darat dan 70 evakuasi udara pada Rabu, kata Kepala Pemerintah Daerah Valencia, Carlos Mazon.

Layanan darurat Valencia mengumumkan jumlah korban sementara, seraya menambahkan bahwa jenazah masih dalam proses evakuasi. Dua orang meninggal di Castilla-La Mancha yang berdekatan dan korban lainnya dilaporkan di Andalusia di selatan, kata para pejabat.

Terletak di selatan Barcelona di pesisir Mediterania, Valencia adalah tujuan wisata yang terkenal dengan pantainya, kebun jeruk, dan sebagai asal muasal hidangan nasi, paella. Wilayah ini memiliki ngarai dan dasar sungai kecil yang hampir sepanjang tahun kering sepenuhnya, tapi cepat terisi air saat hujan.

Banyak dari sungai-sungai tersebut melewati daerah berpenduduk. "Seluruh Spanyol menangis bersama kalian semua … Kami tidak akan meninggalkan kalian," Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan pada mereka yang terdampak banjir dan keluarga mereka.

 

Upaya Pemulihan

Banjir Bandang Terjang Spanyol, 92 Orang Tewas
Badai hujan yang terjadi sejak Selasa hingga Rabu 29-30 Oktober 2024 menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Spanyol selatan dan timur, membentang dari Malaga hingga Valencia. (OSCAR DEL POZO/AFP)

Bencana tersebut tidak dapat dianggap berakhir dan "kami akan mengerahkan semua sumber daya yang diperlukan selama diperlukan agar kita dapat pulih dari tragedi ini," kata Sanchez. Raja Felipe VI mengatakan ia "hancur" mendapati bencana tersebut dan menyampaikan "belasungkawa yang tulus" pada keluarga korban.

Kerusakan jaringan telepon dan jalan yang banjir menghambat upaya menjangkau masyarakat terdampak, tapi akses tim penyelamat ke semua pusat kota telah pulih pada Rabu malam, kata Mazon. Sekitar 155 ribu rumah tidak memiliki listrik di wilayah Valencia karena badai tersebut, kata perusahaan energi Iberdrola.

Uni Eropa mengaktifkan sistem satelit Copernicus untuk membantu mengoordinasikan tim penyelamat Spanyol, kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels. Blok tersebut juga telah menawarkan menggunakan mekanisme perlindungan sipilnya untuk mengirim bala bantuan lebih lanjut, katanya.

Pejabat di wilayah Valencia mengumumkan para korban ditampung di akomodasi sementara seperti stasiun pemadam kebakaran. Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa cuaca ekstrem, seperti badai yang melanda Valencia, jadi lebih intens, berlangsung lebih lama, dan terjadi lebih sering sebagai akibat dari perubahan iklim yang disebabkan manusia.

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim
Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya