Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry pernah mengakui keinginan meninggalkan keluarga Kerajaan Inggris, jauh sebelum bertemu dengan istrinya, Meghan Markle. Rhiannon Mills, seorang koresponden kerajaan, mengingat percakapan mendalam dengan Duke of Sussex selama kunjungan ke Selandia Baru pada 2015.
Mengutip The Sun, Jumat, 29Â November 2024, percakapan ini terjadi setelah kelahiran Putri Charlotte, anak kedua Pangeran William dan Kate Middleton. Saat itu, pasangan tersebut juga pindah ke Norfolk.
Advertisement
Baca Juga
Pangeran Harry dan Meghan Markle Tidak Diundang ke Acara Natal Keluarga Kerajaan Inggris, Terakhir Hadir 6 Tahun Lalu
Pangeran Harry dan Meghan Markle Konfirmasi Agenda Solo Terpisah Jelang Perilisan Serial Dokumenter Baru
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Di acara The Sun's Royal Exclusive Show, Mills menggambarkan bagaimana Harry secara terbuka berbicara tentang keinginannya keluar dari kehidupan kerajaan. "Saya bertanya padanya apakah dia pernah berpikir untuk pindah," kata Mills. "Dia menjawab, 'Ya, saya ingin sekali. Saya ingin pindah. Tapi saya tidak bisa karena apa yang harus saya lakukan untuk mendukung Ratu.'"
Advertisement
Menurut Mills, keinginan Duke mencari kebebasan dan kehidupan lebih mandiri telah ada jauh sebelum ia bertemu Meghan, yang kemudian jadi mitra dalam perjalanan mereka meninggalkan kehidupan kerajaan sejak 2020.
Mills menambahkan bahwa percakapan tersebut sangat membekas dalam ingatannya. "Itu adalah obrolan yang sangat jujur dan tidak difilmkan," aku dia.
Koresponden kerajaan itu menyambung, "Setiap kali ada yang mengatakan bahwa semua ini kesalahan Meghan, saya selalu teringat percakapan itu. Harry memang sudah memiliki keinginan 'melompat.'Â Meghan Markle hanya datang dan berkata, 'Pegang tanganku dan kita akan melompat bersama.'"
Â
Curhatan Pangeran Harry untuk Memiliki Keluarga
Selain itu, Harry juga berbicara tentang keinginan memiliki anak. Mills mengatakan,"Saya bertanya apakah dia ingin punya anak. Dia menjawab dengan kalimat yang membuat tim komunikasinya menahan napas, 'Saya ingin punya anak sekarang, tapi ada proses yang harus dilalui.'"
Harry dan Meghan akhirnya menikah di sebuah upacara megah di Kastil Windsor pada Mei 2018, tiga tahun setelah mereka diperkenalkan oleh seorang teman. Pasangan ini pindah ke Frogmore Cottage dan menyambut anak pertama mereka, Pangeran Archie, pada Mei 2019.
Pada Januari 2020, mereka mengejutkan dunia dengan mengumumkan pengunduran diri sebagai bangsawan senior. Setelah pengunduran diri, Harry dan Meghan memutuskan memulai hidup baru di California pada Juni 2020, meninggalkan kehidupan kerajaan dan tempat tinggal resmi di Inggris.
Di kabar terbaru, Duke dan Duchess of Sussex dilaporkan tidak akan bergabung dengan keluarga Kerajaan Inggris untuk merayakan Natal di Sandringham tahun ini. Seorang sumber mengatakan pada People, dikutip Sabtu, 30 November 2024, Pangeran Harry dan Meghan Markle belum menerima undangan untuk acara kumpul-kumpul Natal kerajaan tahun ini.
Advertisement
Tidak Rayakan Natal Bersama Keluarga Kerajaan
Pasangan Sussex, yang diperkirakan akan menghabiskan liburan Natal dan Tahun Baru di Amerika Serikat (AS), belum pernah ikut merayakan Natal bersama keluarga Kerajaan Inggris sejak 2018, tahun mereka menikah. Keduanya juga tidak diundang ke Trooping the Colour pada Juni lalu.
Itu merupakan perayaan ulang tahun publik Raja Charles, yang diadakan sebulan setelah Harry dan ayahnya tidak bertemu ketika Duke of Sussex berada di Inggris untuk merayakan ulang tahun ke-10 Invictus Games. Saat itu, juru bicara Harry mengaitkan itu dengan "jadwal padat" Raja.
Pangeran William, Kate Middleton, dan ketiga anak mereka: Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, dipastikan akan menghabiskan Natal di Sandringham. Namun, Istana Buckingham dan Istana Kensington menolak berkomentar mengenai daftar tamu Natal 2024.
Ketegangan hubungan Harry dan keluarga kerajaan telah berlangsung selama bertahun-tahun. Satu titik kritis hubungan mereka adalah pertikaian mengenai keamanan keluarga Sussex, menurut beberapa sumber, awal tahun ini.
Khawatir Masalah Keamanan
Mereka yang dekat dengan Pangeran Harry menyatakan bahwa keinginan membahas masalah tersebut dengan Raja Charles III jadi alasan tidak adanya pertemuan pada Mei lalu. Sebuah sumber istana menyebut, gagasan bahwa keamanan Harry berada di tangan Raja adalah "sepenuhnya salah."
Raja Charles dan Pangeran Harry bertemu pada Februari 2024, segera setelah Raja mengumumkan diagnosis kankernya secara terbuka. Namun sejak itu, komunikasi telah memburuk, dengan mereka yang dekat dengan Harry mengatakan bahwa Raja tidak lagi menjawab panggilan telepon putranya dan tidak menanggapi surat-suratnya.
"Dia 'tidak tersedia saat ini,'" seorang teman Harry memberi tahu People, awal tahun ini. "Teleponnya tidak dijawab. Dia telah mencoba menghubungi Raja untuk menanyakan kesehatannya, tapi panggilan teleponnya tidak dijawab."
Sementara itu, Harry tetap sangat khawatir akan keselamatan Meghan dan anak-anak mereka: Pangeran Archie dan Putri Lilibet. Ia telah berulang kali meminta bantuan ayahnya, kata seorang sumber.
"Harry ketakutan dan merasa satu-satunya orang yang dapat melakukan apapun tentang hal itu adalah ayahnya," kata seorang sumber kerajaan. "Harry bertekad melindungi keluarganya dengan segala cara."
Advertisement