Sebelum Dipecat, Shin Tae Yong Sudah Pesan Jas Buat Dampingi Timnas Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta - Pemecatan Shin Tae Yong alais STY masih terus menjadi perbincangan publik. Pelatih asal Korea Selatan itu dipecat secara mendadak sehingga membuat banyak penggemarnya maupun anggota tim nasional (timnas) Indonesia terkejut.

Pasalnya, Shin Tae Yong terakhir kali mendapat perpanjangan kontrak hingga 2027 mendatang oleh PSSI pada Juni 2024. Sebelum diberhentikan mendadak, STY disebut sudah menyiapkan jas untuk pertandingan tandang Australia vs Indonesia di lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025.

Hal ini terlihat dalam unggahan desainer Jonathan Wong melalui akun Instagram miliknya, @jonathanwongso pada Senin, 6 Januari 2024. Pada video yang diunggah Jonathan, Shin Tae Yong tengah diukur badannya untuk pembuatan jas. Ia datang bersama timnya, termasuk Jeje sang penerjemah.

"Thank you for everything, coach," tulis Jonathan dalam keterangan unggahannya. Di hari yang sama, beredar berita pemecatan STY sebagai pelatih timnas Indonesia.

Video Shin Tae Yong langsung menuai beragam respons dari warganet. Sebagian besar masih belum move on dengan pemberhentian ayah dua anak itu. Sampai berita ini ditulis, unggahan tersebut sudah disukai lebih dari 101 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 1.100 komentar

"Apa ini jas buat nanti ke Australia kah? ya Allah berarti emang dadakan ya pemecatannya, kenapa harus se sakit ini?" komentar seorang warganet.

"Jasnya pun belum dipakai untuk away ke Australia," tulis warganet lain.

"Ya Allah tambah kudu mewek liat postingan ini," sahut yang lain.

"Coach tolong maafin negara yg gak adil ini ya😭😭," kata pengguna yang lain.

"Ga enak yaa di tinggal pas lagi sayang sayangnyaa😭😭😭😭," sebut warganet yang lain.

"Ga pernah sebaper ini sama orang Korea, coach Terima kasih, dan kami mengucapkan maaf," ujar warganet lainnya.

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengatakan PSSI telah membayar kompensasi pemecatan pelatih timnas Indonesia itu yang mencapai puluhan miliar rupiah.

"Dari sisi finansial, puluhan miliar rupiah yang harus kami bayar (untuk kompensasi)...(kewajiban) itu pun harus diambil," kata Arya pada awa media, dikutip dari Antara, Rabu (8/1/2024).

Arya menegaskan pemecatan mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut tak ada kaitannya dengan mafia bola seperti disebutkan dalam sejumlah berita. Menurut Arya, jika pemecatan ini ada sangkut pautnya dengan mafia bola, PSSI mustahil mengambil keputusan memecat STY dan membayar kompensasi bernilai puluhan miliar rupiah tersebut.

Arya mengatakan PSSI mengambil langkah ini demi Merah Putih sekaligus penyesuaian terhadap karakter para pemain yang mayoritas dihuni pemain diaspora dari Eropa. Alasan tersebut salah satunya menjadi dasar keputusan PSSI mencari pelatih yang mempunyai kepemimpinan di ruang ganti dan memahami karakter skuat Garuda yang notabene tumbuh di Eropa.

"Konsekuensi kami mengambil pemain-pemain diaspora yang makin lama level makin tinggi...Jadi butuh yang namanya pemimpin pelatih. Nah didampingi oleh asisten pelatih yang kuat secara teknis. Ini pun sudah dicari oleh Pak Erick (Thohir, Ketua Umum PSSI)," kata Arya.

Nama mantan penyerang timnas Belanda, Patrick Kluivert, muncul ke permukaan ruang diskusi setelah pakar transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, melalui akun X pribadinya, mencuit bahwa pria berusia 48 tahun itu bakal melatih tim Garuda.

Arya Sinulingga juga menanggapi kemarahan putra STY, Shin Jae-won, usia ayahnya dipecat dari jabatan pelatih Timnas Indonesia.Shin Jae-won, sempat marah-marah di media sosial. Dia menganggap langkah federasi salah besar dan menilai PSSI bakal menyesal telah menyudahi kerja sama dengan sang ayah.

"Dia (Shin Tae-yong) sudah membawa Indonesia sampai ke tahap ini, dan ini cara kalian memperlakukan dia? Bagus PSSI, kalian akan menyesali keputusan," tulis Shin Jae-won melalui akun Instagram shin_jaewon77 pada Senin, siang WIB. "Mari kita lihat sejauh mana kalian bisa melau tanpa dia. Dia (STY) sudah memberikan semuanya untuk menempatkan Timnas Indonesia sampai sejauh ini."

"Saya punya banyak cerita tentang bagaimana PSSI telah memperlakukan ayah selama lima tahun, tetapi saya akan tetap dia," katanya lagi. 

Arya Sinulingga pun menyebut wajar jika sang anak kecewa terhadap pemecatan ayahnya."Saya rasa sebagai anak, harus kita hargai. Wajar (kecewa) begitu," tutur Arya. Meski begitu, dia menegaskan federasi sepak bola Indonesia sudah memberi pelayanan terbaik serta fasilitas yang diperlukan oleh STY selama melatih tim nasional.

"Dia (Shin Tae-yong) minta pelatih untuk penyerang, itu pun dikasih. Beliau minta banyak hal, kami kasih. Saya rasa pelatih Shin Tae-yong juga tahu apa yang kami lakukan. Kompensasi (pemutusan kontrak) yang kami berikan juga sesuai dengan kontraknya," ungkap Arya.