Liputan6.com, Jakarta - Semangat berlari sambil berbagi kembali digaungkan lewat ajang 99+9 KM Charity Run sebagai pre-event Nivea Hijab Run 2025 yang puncaknya akan berlangsung pada 23 Februari 2025. Memanfaatkan momentum World Hijab Day yang jatuh pada Sabtu, 1 Februari 2025, sembilan perempuan pelari yang seluruhnya berhijab berlari estafet untuk mewujudkan misi membantu para perempuan petani di Nusa Tenggara Barat.
Adita Irawati, perempuan yang kini dikenal sebagai juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, didapuk sebagai pelari pertama. Titik start-nya dimulai dari Pintu 7 GBK Senayan pada Sabtu sore, sekitar pukul 15.30 WIB. "Perasaannya tentu deg-degan karena jarang-jarang lari sore Sabtu gini di jalanan Jakarta," sahutnya dalam jumpa pers di Jakarta.
Baca Juga
Ia yang sudah menekuni lari sejak 15 tahun lalu mempersiapkan segalanya dengan teliti, terutama fisik dan mental, demi kelancaran misi bersama. Meski begitu, ia mengaku tak terlalu khawatir karena didukung tim yang selalu berjaga di sepanjang rute yang dilalui. Terlebih, Jakarta sore yang mendung saat itu dinilainya sebagai cuaca yang ideal baginya untuk berlari.Â
Advertisement
Selain Adita, ada delapan perempuan pelari lainnya yang diajak serta. Mereka adalah Aisyah Jati Putri, Anggia Jelita, Arlette Suzy Setiawan, Chia Harijanto, Faradinita, Irine Maharani, Sekarsari Suyono, dan Vidya Hutagalung. Masing-masing sudah membagi peran agar bisa sampai di titik finish, yakni Keraton Kaibon, Serang, Banten, pada Minggu (2/2/2025) pagi.
"Kami datang dari latar belakang berbeda-beda. Tapi, tujuan kami satu. Para perempuan berhijab bisa memberikan dukungan ke perempuan lain. Mudah-mudahan dapat memberi dampak positif ke Indonesia Timur," ucap Adita.
Â
Rumah Pengeringan Bertenaga Surya
Seperti disebutkan di awal, misi yang diemban sembilan perempuan pelari tersebut adalah membantu para perempuan petani di Nusa Tenggara Barat. Untuk mewujudkannya, Nivea menggandeng Rumah SukkhaCitta Foundation yang sejak 2022 telah menjalankan program pemberdayaan petani perempuan di Indonesia Timur.
Anggita Riestiyani, Board of Trustees Rumah SukkhaCitta Foundation, menjelaskan program tersebut dilaksanakn menggunakan pendekatan pertanian regeneratif. Tujuannya, mengubah cara petani bercocok tanam selama ini dari yang sangat tergantung pada pupuk kimia beralih menggunakan bahan-bahan organik. Cara itu, kata Anggota, berhasil mengembalikan kesuburan tanah karena sebelumnya kurang produktif lantaran jenuh penggunaan pupuk urea.
Langkah berikutnya, mereka berencana mendirikan solar drying house alias rumah pengeringan bertenaga matahari. Uang donasi dari Nivea lewat program lari amal senilai Rp299.999.999 lah yang dijadikan modalnya.
"Dengan begitu, hasil pertanian akan lebih efektif dan efisien, serta bisa beradaptasi dengan perubahan iklim. Soalnya di sana itu tingkat kekeringannya tinggi, kelembabannya juga tinggi. Solar drying house ini akan membuat hasil pertanian lebih baik sehingga kesejahteraan petani juga lebih baik," ucap Anggita.
Advertisement
Cetak Rekor MURI
Berlian Dewirani, Head of Digital & Media NIVEA, menjelaskan pihaknya tak sembarangan menentukan para pelari yang terlibat. Mereka menggandeng NusantaraRun, komunitas pelari, untuk mengkurasi profil-profil yang tepat untuk event tersebut.
"Profil ke sembilan runner ini juga istimewa. Setiap mereka punya story yang memotivasi why they run. Ada yang cancer survivor, ada yang KDRT survivor. Lari it's the way they heal the issues," ujar Berlian.
Lewat ajang tersebut, pihaknya juga ingin mencetak rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bertajuk 'Lari Estafet oleh Perempuan Mengenakan Hijab Menempuh Jarak Terjauh'. "Ini belum pernah yang berlari estafet sejauh itu sebelumnya," kata dia lagi.
Lewat program tersebut, pihaknya juga ingin memotivasi para perempuan berhijab lain untuk terus aktif bergerak. Menurut Berlian, banyak perempuan berhijab yang takut atau khawatir berolahraga, khususnya berlari di ruang publik, karena banyak faktor, termasuk tidak percaya diri dengan tubuhnya atau pandangan negatif dari masyarakat sekitar.
Memotivasi Perempuan Berhijab Aktif Bergerak
"Nivea Hijab Run ini kita dedikasikan buat para hijaber karena kita sangat dukung hijaber untuk tetap aktif dan melangkah penuh keyakinan. Saat ini, kita punya produk inovatif yang didesain khusus untuk para hijaber. Deo hijab aktif yang bisa lawan 99,99 persen bakteri penyebab bau badan karena kita ingin banget wanita berhijab tetap aktif, tetap pede," sambung Berlian.
Sementara, acara puncak Nivea Hijab Run 2025 akan berlangsung pada Minggu, 23 Februari 2025. Mereka menargetkan ajang itu diikuti 999 perempuan berhijab dengan proses pendaftaran dibuka hingga ajang digelar nanti dengan tiket Rp199 ribu. Uang pendaftaran yang terkumpul tersebut nantinya juga akan didonasikan untuk para perempuan petani.Â
Acara itu akan berlangsung di Mall Bintaro Jaya Xchange dengan kategori fun run 5K. Tidak hanya untuk memotivasi perempuan berhijab untuk terus aktif bergerak, program itu diharapkan bisa mempromosikan gaya hidup sehat.
"Kami ingin menginspirasi perempuan untuk terus melangkah dengan penuh keyakinan dan membuktikan bahwa hijab tidak menghalangi perempuan untuk berprestasi dalam segala bidang, termasuk olahraga," kata Presiden Direktur Beiersdorf Indonesia, Mohamed Mehdi Ben Messaoud.
Advertisement