Tren Kecantikan Terbaru Short Midface ala Korea, Apakah Itu?

Selebritas Korea mempopulerkan tren kecantikan baru yang mengutamakan Short Midface.Tren ini memicu diskusi hangat di kalangan warganet tentang pentingnya individualitas dalam standar kecantikan.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Feb 2025, 14:09 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 14:05 WIB
Jennie BLACKPINK dan Yuna ITZY dikenal memiliki ciri khas Short Midface
Jennie BLACKPINK dan Yuna ITZY dikenal memiliki ciri khas Short Midface. (Dok: IG https://www.instagram.com/jennierubyjane/)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam perkembangan dunia kecantikan, Korea Selatan kembali memimpin dengan memperkenalkan tren baru. Kali ini, standar kecantikan yang menjadi perbincangan adalah "short midface". Tren ini, yang dipopulerkan oleh selebritas papan atas, telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap kecantikan wajah.

Mengutip dari laman Koreaboo, Jumat (14/2/2025), short midface mengacu pada area dari bawah mata hingga di atas bibir yang lebih pendek. Ini mengacu pada hidung dan filtrum yang lebih pendek, yang dianggap menciptakan tampilan yang lebih muda dan imut.

Selebritas seperti Jennie BLACKPINK dan Yuna ITZY dikenal memiliki ciri khas ini, dan kecantikan mereka telah membantu mempopulerkan tren tersebut.

Di sisi lain, selebritas dengan wajah tengah yang lebih panjang, seperti Taeyeon dari Girls' Generation dan SinB dari VIVIZ, dianggap memiliki proporsi yang berbeda. Meskipun mereka tetap diakui akan kecantikannya, tren baru ini menggeser perhatian ke arah tampilan wajah yang berbeda.

Tren ini telah melahirkan berbagai tutorial tata rias yang bertujuan membantu orang mencapai tampilan wajah tengah pendek. Beberapa teknik yang populer termasuk mengaplikasikan perona pipi di atas pangkal hidung, melakukan overlip pada bibir atas, dan menggambar aegyosal untuk menambah efek imut di bawah mata.

Tutorial-tutorial ini menjadi sangat populer di media sosial, dengan banyak orang mencoba mengikuti langkah-langkah tersebut untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Namun, tren kecantikan ini juga menimbulkan diskusi di kalangan warganet. 

 

Detail Panjang Wajah Dianggap Tak Perlu

Taeyon `Girls Generation`
Taeyon `Girls Generation` (Soompi)... Selengkapnya

Beberapa orang merasa bahwa terlalu memperhatikan detail seperti panjang wajah tengah adalah hal yang tidak perlu. Mereka berpendapat bahwa fokus pada standar kecantikan yang sempit dapat mengurangi individualitas dan mendorong obsesi yang tidak sehat terhadap penampilan.

Komentar seperti, "Ini adalah penyakit." kemudian, "Orang perlu tahu bahwa sebenarnya, tidak ada yang benar-benar memperhatikan Anda," dan "Hiduplah dengan sedikit individualitas," mencerminkan pandangan bahwa masyarakat seharusnya lebih menerima keragaman dalam penampilan.

Meskipun ada keraguan, tren wajah tengah pendek tetap mendapatkan dukungan dari banyak penggemar kecantikan yang terinspirasi oleh idola mereka. Ini menunjukkan bahwa selebritas memiliki pengaruh besar dalam membentuk standar kecantikan, dan tren ini mungkin akan terus berkembang seiring waktu. 

Di tengah perdebatan ini, penting untuk diingat bahwa kecantikan adalah konsep yang subjektif dan beragam. Setiap individu memiliki keunikan yang tidak bisa diukur hanya dari panjang atau pendeknya wajah tengah. Tren seperti ini seharusnya dilihat sebagai inspirasi, bukan sebagai standar yang harus diikuti oleh semua orang.

Tren Kecantikan 2025 Lebih Simpel

Tren Kecantikan 2025: Perawatan DNA Salmon di Klinik Kecantikan Diprediksi Makin Diminati
DNA Salmon Glass Skin Restoration. ©ERHA Ultimate... Selengkapnya

Terkadang, tren kecantikan tidak sesimpel alis yang dicabut atau kuku merah ceri. Sebaliknya, tren tersebut muncul di tingkat industri, mengubah cara konsumen berpikir tentang rutinitas kecantikan, sikap terhadap produk kecantikan, bahkan cara mereka berbelanja.

Melansir Business Insider, Kamis, 31 Oktober 2024, sebuah studi yang diterbitkan McKinsey pada September 2024 melaporkan bahwa penjualan produk kecantikan di seluruh dunia mencapai 446 miliar dolar AS (sekitar Rp7 kuadriliun) tahun lalu. Angka ini diprediksi akan tumbuh sebesar enam persen setiap tahun hingga 2028.

Karena itu, melihat tren melalui sudut pandang yang lebih luas mungkin jadi kunci untuk mendorong industri kecantikan ke tingkat lebih tinggi. Business Insider berbincang dengan para pendiri perusahaan kecantikan Babba Rivera, Candace Mitchell, dan Colleen Rothschild di Create & Cultivate Offsite di New York pada awal Oktober 2024 untuk mengulik tren kecantikan 2025.

Rivera merupakan  pendiri dan CEO Ceremonia, merek perawatan rambut yang berakar pada warisan Latinnya. Didirikan pada Oktober 2020, merek tersebut menjadi salah satu lini perawatan rambut wanita Latin pertama yang dipasarkan Sephora pada 2022 dan 2023, WWD melaporkan perusahaan tersebut mengumpulkan 10 juta dolar AS untuk mendukung peluncurannya di lebih dari 500 toko pengecer tersebut.

Produk Kecantikan Dipersonalisasi

Standar kecantikan Indonesia menekankan kulit cerah dan sehat, wajah ramping, serta perawatan inklusif untuk pria dan wanita. Kulit bercahaya alami kini menjadi prioritas utama dalam tren kecantikan. (Ilustrasi by AI)
Standar kecantikan Indonesia menekankan kulit cerah dan sehat, wajah ramping, serta perawatan inklusif untuk pria dan wanita. Kulit bercahaya alami kini menjadi prioritas utama dalam tren kecantikan. (Ilustrasi by AI)... Selengkapnya

Mitchell juga berkecimpung di industri perawatan rambut sebagai pendiri dan CEO perusahaan teknologi kecantikan Myavana. Perusahaan yang didirikan pada 2012 dan kini dilaporkan bernilai 50 juta dolar AS ini menggunakan algoritma untuk membuat rekomendasi produk yang dipersonalisasi.

Sementara itu, Colleen Rothschild, yang mendirikan Colleen Rothschild Beauty pada 2014, mewakili pemikiran suputar perawatan kulit, tata rias, dan perawatan rambut. Rothschild mengatakan bahwa meski ia senang mengikuti tren untuk industri lain, seperti mode atau dekorasi rumah, perawatan kulit adalah sesuatu yang sama sekali berbeda.

"Kita berbicara tentang sesuatu yang harus Anda ikuti secara konsisten, dan menurut saya, konsistensi akan menghasilkan rasa percaya diri," kata Rothschild. Maka itu, alih-alih menumpuk pemakaian produk sebelum tidur, ia merekomendasikan untuk tetap menggunakan produk-produk dasar.

"Bagi saya, ini tentang bahan-bahan yang sudah teruji dan benar," kata Rothschild, mengutip asam hialuronat, asam glikolat, asam mandelic, dan vitamin E, seraya menambahkan bahwa mencoba terlalu banyak produk yang berbeda dapat mengiritasi kulit.

Infografis 10 urutan makeup dalam merias wajah
Infografis 10 urutan makeup dalam merias wajah. (Dok: Liputan6.com/abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya