Liputan6.com, Jakarta - Tren clean beauty nyatanya terus berkembang. Praktiknya tetap mengacu pada produk perawatan kulit yang diformulasikan tanpa bahan-bahan yang dianggap berbahaya bagi manusia maupun lingkungan, namun dengan pendekatan berbeda.
Sales and Marketing Manager Sensatia, Kunti Puspita Sari, mengatakan bahwa tahun ini, tren clean beauty condong pada skinimalism. "Ini menekankan pada kesederhanaan dalam penggunaan skincare. Jadi, pakai lebih sedikit produk tanpa mengesampingkan efikasinya," kata dia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2025.
Tidak semata menyederhanakan runitas perawatan, skinimalism juga berarti mengurangi limbah, serta mendorong para pelanggan lebih sadar dan bijaksana dalam belanja skincare. Maka itu, Kunti merekomendasikan untuk kembali ke basic skincare.
Advertisement
"Cukup facial wash, toner, dan moisturizer," ungkapnya. Tidak ketinggalan, tabir surya tetap harus masuk dalam rutinitas perawatan kulit di pagi hari. Tren ini, kata Kunti, sejalan dengan riset pasar di Indonesia.
Menurut data YCP Solidiance, 86 persen pelanggan aktif memeriksa kandungan bahan-bahan dalam produk. Kemudian, 80 persen responden mengedepankan keamanan produk yang dipakai, sementara 60 persen pelanggan di Indonesia lebih memilih jenama lokal.
"Preferensi mereka mengarah pada produk berkelanjutan dan mengandung bahan-bahan tidak berbahaya," ungkapnya. Maka itu, di 25 tahun perjalanan Sensatia, jenama kencantikan asal Bali ini menegaskan tiga pilar mereka: clean ingredients, clean environment, dan clean business, di samping memperkenalkan branding mereka jadi hanya Sensatia dari semula Sensatia Botanicals.
Clean Ingredients
Clean ingredients, menurut Kunti, sudah dipakai Sensatia sejak berdiri pada 2000. Mereka menggunakan bahan-bahan alami yang terinspirasi dari tradisi kebugaran dan bahan-bahan lokal di Bali. "Alih-alih bahan alami, kami mengubah penyebutannya jadi clean ingredients," kata dia.
"Orang semakin aware dengan produk (kecantikan) berbahan alami. Banyak brand mengklaim pakai bahan alami, tapi tidak bisa mempertanggungjawabkan bahan-bahan lain yang sebenarnya ada dalam produk mereka. Jadi, kami mau buat perbedaan di situ dengan clean ingredients."
Hingga kini, Sensatia telah mengantongi tiga sertifikat. Pertama, serifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan bahwa setiap produk telah terjamin kualitas dan keamanannya sesuai regulasi di Indonesia. Kemudian, sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP).
Merek itu mengklaim sebagai perusahaan perawatan kulit pertama di Bali yang memperoleh sertifikasi GMP dari ASEAN Cosmetic Directive, yang "memastikan kontrol kualitas yang ketat terhadap semua bahan yang digunakan." Terakhir, produk Sensatia sudah tersertifikasi halal.
Advertisement
Lingkungan sampai Bisnis
Pilar selanjutnya adalah clean environment. Sensatia menyebut telah mendaur ulang lebih dari 65 ribu botol pada 2024 melalui program daur ulang. Merek menyediakan waste station di gerai-gerai mereka dan mengajak konsumen membawa kembali botol kosong untuk didaur ulang.
"Kami harus melihat data kembali untuk mengetahui persis 65 ribu botol yang sudah didaur ulang itu berapa persen dari total kemasan yang sudah kami produksi. Tapi bila dilihat secara grafik, perkembangannya positif dari tahun ke tahun. Kami sangat mengapresiasi para pelanggan yang sudah mau ikut terlibat dalam inisiasi ini," ujar Kunti.
Botol-botol kemasan pascakonsumsi ini salah satunya didaur ulang jadi bahan "botol baru." Kemudian, panel surya berkontribusi terhadap sekitar 70 persen konsumsi energi di fasilitas produksi Sensatia di Karangasem, Bali.
"Untuk mewujudkan clean business, Sensatia menjalankan program profit-sharing yang memberikan bagian dari keuntungan perusahaan pada seluruh karyawan. Ini merupakan bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dan komitmen kami terhadap kesejahteraan tim," sebut Kunti, menambahkan bahwa 60 persen tim Sensatia berasal dari Karangasem.
Jangan Malas Baca Kandungan Bahan
Memahami konsumen yang semakin kritis, Kunti mengatakan, pihaknya mengedepankan transparansi. "Kami terus mengomunikasikan kandingan bahan-bahan suatu produk, baik di kemasan maupun website kami," sebutnya.
Budaya "tidak asal check out" didukung penuh oleh model yang dikenal melalui gaya hidup berkelanjutan, sekaligus founder Sustainbabes, Veronika Krasnasari. "Ketika beli sebuah produk, aku terbiasa baca ingredients. Pastinya mau yang no paraben, no SLS, no oxybenzone, dan no animal testing. Bagiku, vegan (skincare) juga penting," ujar dia di kesempatan yang sama.
Dalam keterangannya, CEO dan Founder Sensatia, Michael Lorenti, berkata, "Bagi Sensatia, clean beauty bukan sekadar tren, melainkan prinsip yang mendasari setiap keputusan kami. Ini berarti penggunaan bahan-bahan alami yang aman dan teruji, upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan, serta praktik bisnis yang adil dan transparan."
Sebagai bagian dari transformasi mereka, Sensatia secara bertahap akan memperbarui tampilan gerai fisik di seluruh Indonesia dengan identitas visual dan konsep baru. Ini juga dilakukan demi memberi pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen.
Advertisement
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5451545/original/054247400_1766308068-Cek_Fakta_Tidak_Benar_Ini_Link_Pendaftaran_-_2025-12-21T153642.463.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3364380/original/059972500_1612095530-PENGUNGSI_GEMPA_SULBAR_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3074155/original/047876200_1583926231-20200311-SPT-2020-4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3311268/original/096069800_1606732858-20201130-Bantuan-Subsidi-Upah-BPJS-Termin-2-Tahap-6-Cair-Pekan-Ini-4.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,645,0)/kly-media-production/medias/5195280/original/051304100_1745336468-IMG_5993.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,285,0)/kly-media-production/medias/5195278/original/041532500_1745336434-IMG_5982.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,45,285,0)/kly-media-production/medias/5195281/original/060659100_1745336483-IMG_5991.jpg)
:strip_icc():watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/5195282/original/048058100_1745336504-IMG_5992.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3519397/original/039300500_1627052765-210724_Sampah_Produk_Kecantikan_P.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446038/original/003387300_1765871568-Lagidiskon__desktop-mobile__356x469_-_Button_Share.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436514/original/029918400_1765176856-pexels-ken-tomita-127057-389818.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/1429293/original/037383000_1481114577-20161207--Laptop-Acer-Seharga-20-Juta-Jakarta-Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5436096/original/000714800_1765162370-pexels-photo-1740919.webp)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4800209/original/049531900_1712900090-shutterstock_2286683503.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442113/original/056839600_1765528039-Ilustrasi_smartphone__tablet__dan_laptop.png)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5441514/original/073297500_1765510798-Depositphotos_547538726_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429431/original/070225500_1764586417-pexels-yankrukov-9072212.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5434294/original/022663100_1764921813-Depositphotos_209735730_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424660/original/045643900_1764150556-IMG-20251126-WA0006.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429377/original/065579200_1764583822-pexels-shkrabaanthony-5264912.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5428662/original/071057300_1764557835-Depositphotos_170438662_L.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5426355/original/026522800_1764302989-Depositphotos_189719384_L.jpg)