Liputan6.com, Depok: Sejak desember tahun lalu, Masjid Dian Al Mahri atau yang dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas, menjadi ikon baru Kota Depok, Jawa Barat. Masjid di Jalan Raya Meruyung, Cinere yang didirikan Yayasan Dian Al Mahri ini pembangunannya dimulai pada April 1999. Tempat ibadah seluas 8.000 meter persegi yang berdiri di atas lahan seluas 70 hektare ini dihiasi dengan lima kubah dan enam menara.
Selain itu, masjid indah berarsitektur Timur Tengah tersebut dibangun dengan material terbaik. Pada bagian interior, lantai dan tiang kolom dilapisi marmer dan granit asal Italia. Sementara karpet khusus didatangkan dari Turki dan lampu gantung kristal diimpor langsung dari Austria.
Yang lebih istimewa, pada bagian eksterior khususnya kubah yang terdiri atas satu kubah utama dan empat kubah kecil, semua dilapis dengan emas 22 karat. Agar terlindung dari terpaan cuaca, lapisan emas itu dilapisi lagi dengan kristal mozaik.
Selain Dian Al Mahri, saat ini di dunia terdapat beberapa masjid berkubah emas. Antara lain Masjid Sultan Omar Ali Saifudin di Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam), Masjid Suneri di Lahore (Pakistan), dan Masjid Al Askari milik kaum Syiah di Samarra (Irak). Sayang, kubah masjid ini hancur akibat serangan bom Februari tahun lalu. Masjid Dian Al Mahri sendiri, selain sebagai tempat ibadah kini juga menjadi lokasi objek wisata [baca: Masjid Dian Al Mahri Menjadi Obyek Wisata].(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)