Liputan6.com, Jakarta: Aksi kejar-kejaran antara pengemudi sebuah kendaraan dengan polisi di ruas jalan tol dalam kota Jakarta berlangsung tegang, Jumat (18/7). Petugas Patroli Jalan Raya Kepolisian Daerah Metro Jaya harus bekerja keras menghentikan laju sebuah kendaraan yang mampu beberapa kali berkelit dari kejaran.
Ketika diminta untuk menepi, hal itu justru dijadikan si pengemudi sebagai kesempatan untuk kembali berupaya melarikan diri. Namun, langkahnya terhenti setelah sejumlah kendaraan lain turut membantu polisi. Pasalnya, aksi nekat ini juga membahayakan kendaraan lain, sehingga tak heran bila ada pengguna jalan tol yang kesal.
Perdebatan kemudian berlangsung panas. Ketika petugas meminta surat tanda nomor kendaraan dan surat izin mengemudi, pengemudi dan penumpangnya yang seorang wanita menolak. Wibawa polisi pun diuji.
Menurut polisi, langkah penghentian kendaraan ini berawal dari kecurigaan terhadap barang yang dibawa. Sedangkan si wanita yang menjadi pemilik mobil mengaku menolak berhenti karena trauma diperas polisi di jalan raya.
Inilah potret dari penilaian masyarakat terhadap kepolisian. Penelitian yang dilakukan Transparency International menunjukkan hal yang sama, kepolisian dinilai sebagai institusi yang paling getol meminta uang suap.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)