Liputan6, Mamuju: Puluhan nelayan di Mamuju, Sulawesi Barat, dua bulan ini kehilangan sumber nafkah. Pasalnya, rumpon untuk menjaring ikan milik mereka dibongkar oleh aparat pemerintah. Menurut para nelayan, pembongkaran dilakukan karena rumpon mereka dinilai mengganggu kegiatan eksplorasi pertambangan migas milik sebuah perusahaan asing.
"Namun, kami tidak mendapatkan ganti rugi sepeser pun," kata Muhammad Tahir, salah seorang nelayan di Desa Kasiwa, Mamuju.
Kini, perahu-perahu tradisional milik para nelayan hanya ditambatkan di pinggir pantai. Mereka juga tidak berani mencari pekerjaan baru, karena mereka umumnya hanya lulusan sekolah dasar dan tidak memiliki keterampilan lain di luar bernelayan.
"Hidup kami jadi morat-marit," keluh Muhammad Tahir. Dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia terpaksa harus mengutang.
"Suami saya sudah tidak bisa mencari nafkah. Parahnya, harga kebutuhan juga terus membumbung tinggi," kata Sumiati, istri seorang nelayan di desa tersebut.(SHA/Edy Junaedi)
"Namun, kami tidak mendapatkan ganti rugi sepeser pun," kata Muhammad Tahir, salah seorang nelayan di Desa Kasiwa, Mamuju.
Kini, perahu-perahu tradisional milik para nelayan hanya ditambatkan di pinggir pantai. Mereka juga tidak berani mencari pekerjaan baru, karena mereka umumnya hanya lulusan sekolah dasar dan tidak memiliki keterampilan lain di luar bernelayan.
"Hidup kami jadi morat-marit," keluh Muhammad Tahir. Dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia terpaksa harus mengutang.
"Suami saya sudah tidak bisa mencari nafkah. Parahnya, harga kebutuhan juga terus membumbung tinggi," kata Sumiati, istri seorang nelayan di desa tersebut.(SHA/Edy Junaedi)