Suara PAN Pecah Soal Pelengseran Boediono, Faisal Basri: Saya Sedih

"Sedih, itu saja. Jangan menambah kesedihan saya. PAN itu partai yang juga saya bangun dulu," ujar Faisal Basri.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 02 Mar 2014, 20:03 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2014, 20:03 WIB
faisal-basri-150212b.jpg

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah elite Partai Amanat Nasional (PAN) berbeda suara terkait wacana pelengseran Wakil Presiden Boediono. Melihat kondisi di dalam partai yang dulu dia dirikan itu, mantan Sekjen PAN Faisal Basri mengaku sedih.

"Sedih, itu saja. Jangan menambah kesedihan saya. PAN itu partai yang juga saya bangun dulu," ujar Faisal Basri dalam diskusi bertajuk 'Ada Apa di Balik Bailout Bank Century atau Mutiara' di Menteng, Jakarta, Minggu (2/3/2014).

Faisal Basri juga tak mau berkomentar banyak saat ditanya apakah perbedaan pendapat itu merupakan cermin lemahnya kepemimpinan Hatta Rajasa di PAN. "Hatta Rajasa itu pengganti saya. Tak mau saya komentari, saya sedih," jelas dia.

PAN merupakan bagian koalisi dengan pemerintah. Selain itu, Hatta yang menjabat Menteri Koordinator Perekonomian juga merupakan besan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Wacana pemakzulan dimunculkan oleh anggota Timwas Century Fraksi PAN Chandra Tirta Wijaya. Menurutnya, langkah itu perlu diambil karena Boediono telah 2 kali tak memenuhi panggilan Timwas Century untuk diminta keterangannya.

Boediono menolak hadir karena beralasan kasus itu sudah masuk ranah hukum dan terus diproses KPK. Atas wacana tersebut,  Ketua DPR Marzuki Alie mengingatkan bahwa Rapat Paripurna DPR sendiri tahun lalu telah menetapkan menyerahkan masalah Century pada ranah hukum bukan politik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya