Ingkar Janji, Perusahaan Galian C di Palu Dirusak Warga

Dinilai ingkar janji, kantor PT SAG serta peralatan kerja dirusak warga. Warga berharap penyerapan tenaga kerja lokal diutamakan.

oleh M Taufan SP Bustan diperbarui 03 Mar 2014, 14:31 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2014, 14:31 WIB
100622edemo-tambang.jpg

Liputan6.com, Palu - Fasilitas tambang galian C milik PT Sinar Alam Gemilang (SAG) di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah, dirusak warga, Senin (3/3/2014) sekitar pukul 08.30 Wita. Fasilitas yang dirusak itu berupa 3 dump truck, 1 mobil pick up, 1 eskavator, 1 bangunan pos satpam, dan 2 bangunan mesin operator mesin yang rusak parah.

Robi selaku koordinator aksi menyatakan, perusakan yang dilakukan warga Kelurahan Watusampu yang tergabung dalam Masyarakat Watusampu Untuk Keadilan (MWUK) merupakan buntut dari eksploitasi yang dilakukan PT SAG yang diduga melanggar perjanjian. Menurut dia, seharusnya PT SAG kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat Watusampu setelah perusahaan itu sempat berhenti beroperasi beberapa waktu lalu.

"Awalnya perusahaan berjanji akan melakukan sosialisasi sebelum lakukan eksploitasi, tapi nyatanya mereka mengingkari janji dan langsung beroperasi. Makanya warga kesal dan lakukan demo hingga berujung pengrusakan," terang Robi kepada Liputan6.com di lokasi.
 
Selain itu, keberadaan tambang galian C juga tidak pernah memberikan keadilan terhadap warga Watusampu. Menurut Robi, berbagai dampak yang muncul telah dirasakan oleh warga.

Mulai dari debu yang menyebabkan warga mengidap penyakit gangguan saluran pernapasan hingga muntah darah, juga kerusakan bentangan alam seperti banjir. Tidak hanya itu, ketidak adilan juga dirasakan oleh warga berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja.

"Perusahaan harusnya memprioritaskan tenaga kerja lokal minimal 80 persen dari Watusampu. Tapi kenyataannya PT SAG hingga saat ini tidak peduli dengan tenaga kerja dari kalangan warga Watusampu," jelasnya.

Untuk itu, dia berharap PT SAG memenuhi segala tuntutan warga untuk segera melakukan sosialisasi kembali dan menyerap 80 persen tenaga kerja dari kalangan warga lokal.

"Jika tuntutan kami tidak diindahkan oleh pihak perusahaan, maka massa yang akan datang lebih banyak lagi dari aksi hari ini," pungkas Robi.

Sementara itu, pihak PT SAG yang hendak dimintai keterangan tidak berada di lokasi. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Di lokasi juga belum ada petugas kepolisian memberikan pengamanan.  (Raden Trimutia Hatta)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya