Liputan6.com, Jakarta Louisa Indrawati kini menjadi motivator. Kisah wanita kelahiran Kediri, 27 Mei 1974, itu menginspirasi banyak orang, terutama para wanita.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (5/3/2014), Louisa memiliki fisik yang tidak sempurna. Ia memiliki tubuh berukuran mini. Kondisi Louisa bukan karena keturunan. Namun, saat mengandung Louisa, ibunya terjatuh sehingga membuat tubuhnya tak berkembang sempurna.
Kekurangan fisik tak menghentikan langkah sulung dari 7 bersaudara itu. Ia berhasil tamat kuliah dan menjadi seorang programmer komputer. Louisa lalu menikah dengan Handoyo Prasetya pada Oktober 2004 dan langsung dinyatakan hamil 2 bulan setelahnya.
Dokter pun terkejut dengan kehamilan Louisa. Bahkan, dokter sempat memintanya untuk aborsi demi keselamatannya. Namun Louisa tetap ingin melahirkan anaknya. Untuk mempertahankan janin, serangkaian tindakan medis dijalani oleh Louisa, termasuk suntik pematangan paru. Kehamilan Louisa pun disebut sebagai kehamilan ajaib.
Kelahiran Maria Gabriella Handoyo diusia kandungan 6 bulan 10 hari mendapat sorotan dari berbagai pihak. Betapa tidak, Louisa yang hanya memiliki tinggi 74 cm, berhasil melahirkan bayi sehat dengan panjang 41 cm dan berat 1,65 kg.
Meski harus dibius total saat melahirkan, Louisa melahirkan dengan normal dan mendapat rekor Muri sebagai Ibu terpendek di Indonesia.
Setelah melahirkan, melampaui keterbatasannya, Louisa berusaha menjadi ibu yang selalu hadir untuk sang bayi. Louisa juga berhasil memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati.
Â
Maria Rosa, Putri angkat yang dirawatnya sejak belum menikah juga setia menolong. Saat memandikan Gabriella, Louisa dibantu oleh Maria. Begitupun dalam melakukan banyak hal. Maria dengan setia menolong ibu angkatnya itu.
Gabriella tumbuh menjadi anak yang sehat dan berprestasi di sekolah. Ia mungkin tak menyangka, tapi kelahirannya ke dunia adalah simbol perjuangan seorang ibu yang rela melewati tantangan apapun bagi sang buah hati.
Louisa Indrawati berharap, wanita di seluruh Indonesia akan selalu mengutamakan keluarga dibandingkan kepentingan lain. Karena keberhasilan keluarga adalah buah dari kesuksesan wanita di baliknya. (Yus Ariyanto)
Baca Juga
Â
Advertisement
Baca Juga:
[VIDEO] Susanti, `Alumni` Panti Jadi Juragan BridalÂ