Liputan6.com, Bali - Mercedes Corby akhirnya menemui media di depan rumahnya di Gang Lotring, Kuta, Bali, untuk wawancara klarifikasi. Hal ini dilakukan karena ia tak ingin kasus wawancara khusus dengan televisi Channel 7 asal Australia terus memicu kontroversi serta mengancam status bebas bersyarat adiknya, Schapelle Corby.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (7/3/2014), kakak perempuan Shcapelle itu menyatakan, wawancara khusus yang ditayangkan awal Februari lalu tidak dimaksudkan untuk menyinggung pemerintah Indonesia.
Pada wawancara tersebut Mercedes antara lain mengatakan bahwa adiknya dijebak. Ia juga mengatakan ganja seberat 4,1 kilogram yang disita dari tangan Schapelle saat itu berasal dari petugas Indonesia sendiri.
Pernyataan tersebut sontak menuai tanggapan Kementerian Hukum dan HAM yang akan mempertimbangkan mencabut pembebasan bersyarat Ratu Mariyuana itu. Tanggapan ini sempat membuat Schapelle Corby stres dan berupaya bunuh diri.
Setelah lama bungkam, pihak keluarga akhirnya muncul untuk minta maaf kepada pemerintah Indonesia. Berikut permohonan maaf yang disampaikan Marcedes Corby untuk Pemerintah Indonesia:
"Saya minta maaf jika kata-kata saya dirasakan tidak menghormati Indonesia. Tidak ada sedikitpun niat saya untuk berbuat demikian. Kami sekeluarga berterima kasih karena Shapelle bisa mendapat pembebasan bersyarat dan untuk itu kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia". (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Tuding Asal Ganja dari Indonesia, Keluarga Corby Minta Maaf
Kakak Corby Diwawancara TV Australia
Advertisement
[VIDEO] Pemerintah Diminta Bersikap Terkait Wawancara Kakak Corby
Â