Kendala PT JM Tak Kunjung Bangun Monorel

Sejak groundbreaking pada 16 Oktober 2013 lalu, proyek monorel tak kunjung dikerjakan. Apa kendalanya?

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 18 Mar 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2014, 16:00 WIB
aksi-mahasiswa-atut-4-131217c.jpg
Dalam aksinya Mahasiswa yang tergabung dalam Gebrak juga memanjat tiang pancang monorel yang ada di depan gedung KPK (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek monorel belum juga sampai pada tahap pengerjaan pembangunan fisik. Sejak groundbreaking pada 16 Oktober 2013 lalu, sudah 6 bulan moda transportasi tersebut tertunda.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun mengungkapkan alasan terkendalanya pembangunan proyek yang idenya dimulai sejak 2004 itu. Yang paling utama ialah terkait perencanaan bisnis (bussines plan) dari PT Jakarta Monorail (JM) yang tak juga selesai pengkajiannya.

"Bussines plan yang jumlah penumpang udah diturunin jadi 150 ribuan orang, itu oke. Makanya sekarang PT JM mau ganti dan nutupin (pembiayaan itu) pakai properti. JM, di atas semua stasiun monorel mau bangun properti. Minta 200 ribu meter persegi, mau ngambil di mana?" ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Maka, ketika ada penawaran terkait pembangunan properti itu, pihaknya melalu Dinas Tata Ruang langsung meminta waktu sepekan guna mengkaji kelayakan rencana tersebut. Mulai dari sisi hukum, sisi desain bangun, hingga pembiayaan.

"Pesen Pak Gub kalau dihitung tidak masuk akal, bakalan macet lagi. Buat apa kita kasih izin. Kita baru akan berikan izin kalau sudah benar-benar pasti tidak macet," imbuh Ahok.

Selain itu, PT JM juga meminta lahan seluar 4,5 hektare untuk Depo Monorel di Taman Tomang, depan Mal Taman Anggrek. Padahal taman tersebut hanya seluas 3 hektare. "Mau pakai tanah siapa? Mau lintangin tol juga. Jadi banyak sekali masalah monorel ini," ujarnya.

Sementara, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Endang Widjajanti pun mengakui pengkajian bussines plan proyek monorel dari PT JM masih merupakan kendala utama. Pasalnya, 2 kali pemaparan bussiness plan monorel itu tak kunjung diterima Pemprov DKI. Mulai dari tiang, investasi, jumlah penumpang, dan terakhir perihal properti.

"Kita masih mempelajari business plan-nya. Ini kan bukan hal yang kecil, karena kita berikatan, Pemprov harus mempertimbangkan segala kemungkinan. Masih banyak banget yang dihitung. Ketika ada business plan, kita harus melihat keseluruhan, disesuaikan dengan perjanjian kerjasama," jelasnya.

Ketika ditanya apa perkembangan nyata dari proyek monorel, Endang mengatakan baru sebatas pengkajian bussiness plan. "Progress nya hanya kajian dari bisnis plan, mematangkan intinya," tandas Endang. (Elin Yunita Kristanti).

Baca juga:

Seskab Pastikan Tak Ada Perpres Monorel untuk Adhi Karya

Jokowi Ganti Monorel dengan Metro Kapsul?

Adhi Karya Belum Direstui Jadi Badan Penyelenggara Kereta Api

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya