Liputan6.com, Jakarta - ASEAN dan Jepang mendorong keterlibatan kaum muda untuk berkolaborasi mengembangkan solusi serta mengambil tindakan terhadap isu-isu sosial melalui pemberdayaan ekonomi.
ASEAN Foundation bersama Japan External Trade Organization (JETRO) dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI) menggelar pertemuan pre-event summit selama dua hari di Jakarta pada 18-19 Oktober 2023.
Baca Juga
Para pemimpin bisnis Generasi Z (Gen-Z) dari negara-negara ASEAN, Jepang, dan Timor Leste hadir dalam pertemuan pre-event summit yang digelar di Digital Innovation and Sustainable Economy Centre di kantor the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Sental Senayan II lantai 6, Jalan Asia Afrika Senayan Jakarta.
Advertisement
Ketua Dewan Pembina ASEAN Foundation dan Wakil Tetap Kerajaan Kamboja untuk ASEAN Duta Besar Heng Sarith menjelaskan, pertemuan tersebut membahas isu-isu sosial masyarakat di masing-masing negara dan langkah-langkah solutif berbasis ekonomi yang bisa diambil.
Menurut dia, pertemuan pre-event summit ini diselenggarakan bersama-sama oleh AEM-METI Economic and Industrial Cooperation Committee (AMEICC) dan PoliPoli Inc dengan dukungan ASEAN Foundation dan ERIA, dan merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang serta persiapan menuju KTT Generasi Z yang akan berlangsung di Karuizawa, Prefektur Nagano Jepang pada Desember 2023.
Adapun ASEAN-Japan Generation Z Business Leaders’ Summit Pre-event mengusung tema 'Strengthening Multilateral Partnerships through Empowering Young Entrepreneurs to Achieve Economic Growth' akan dihadiri oleh para pemimpin Generasi Z dari berbagai latar belakang dan bisnis sektor. Negara-negara ASEAN dan Jepang termasuk Timor Leste telah mengirimkan perwakilannya dan selama dua hari dan para pemimpin Generasi Z ini diharapkan dapat bertukar pikiran, berdiskusi, dan berkolaborasi untuk masa depan ASEAN-Jepang yang ingin mereka dukung.
Heng Sarith dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menempatkan anak muda di poros hubungan dan pembangunan ASEAN dan Jepang. Dia menuturkan, membangun hubungan yang lebih besar dan kuat di antara para pemangku kepentingan di kawasan ASEAN-Jepang sangat penting.
"Dan kami percaya bahwa para pemimpin Gen-Z adalah bagian darinya. Pertemuan puncak ini dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat kolaborasi yang menjunjung rasa kebersamaan, saling menghormati dan memahami tradisi dan nilai-nilai masing-masing di antara pemimpin Gen-Z, serta membangun jaringan pebisnis muda ASEAN-Jepang," ujar Heng Sarith melalui keterangan tertulis, Senin (31/10/2023).
Kembangkan Tim Building Gen Z
Heng Sarith mengatakan, pertemuan pre-event summit ini juga dimanfaatkan untuk mengembangkan team building untuk persiapan partisipasi di KTT Generasi Z bulan Desember mendatang di Karuizawa untuk membuat dampak positif yang lebih besar.
"Program-program di pertemuan pre-event summit ini disiapkan untuk meningkatkan kapasitas pemimpin Gen-Z sebagai pendukung dan agen dalam meningkatkan kemitraan dan kolaborasi Jepang dan peran mereka sebagai pengusaha Gen-Z untuk mendukung pembangunan ekonomi antara ASEAN dan Jepang," kata dia.
Program tersebut, lanjt Heng, antara lain kegiatan ceramah, diskusi kelompok, panel yang dipimpin pakar, kunjungan lapangan ke beberapa perusahaan, kegiatan tim, membangun jejaring, pertukaran budaya, dan berdiskusi terhadap proposal bersama berupa rekomendasi kebijakan atau pernyataan kepada para pemimpin yang akan disampaikan di KTT Generasi Z Karuizawa.
Selama pertemuan pre-event summit berlangsung, panel diskusi membahas topik tematik yang saling terkait dengan pembangunan sosial ekonomi yang berdampak dan berkelanjutan, untuk menghasilkan keluaran (output) sebagai rekomendasi kebijakan atau pernyataan kunci yang akan disampaikan di KTT Generasi Z.
Seluruh keluaran dari pertemuan pre-event summit ini semakin lengkap dengan terbangunnya jejaring pebisnis Gen-Z ASEAN-Jepang melalui ASEAN-Japan Gen Z Leaders Community. Komunitas ini berperan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi kerja sama multilateral yang telah dimulai sejak pertemuan berlangsung.
"Nilai tambah yang tidak kalah penting dari pertemuan puncak ini adalah jejaring tempat para peserta mengasah potensi kemitraan bisnis, ekonomi, atau intelektual. Dengan keragaman latar belakang peserta, mulai dari pengalaman kuat di bisnis, kekuatan jaringan untuk menjembatani pengusaha muda dan perusahaan besar bahkan pemerintah, menjadi masukan strategis yang akan menyulutkan potensi kerjasama dan kolaborasi antara para pemimpin Gen Z sebagai tindak lanjut dari acara ini. Ini adalah semangat dari program ini," pungkas Heng.
Advertisement
Ikut Partisipasi
Para pemimpin Gen-Z yang berpartisipasi, tidak terbatas pada pendiri perusahaan rintisan dan wirausahawan sosial yang telah mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan atau dampak yang berarti bagi masyarakat, pengusaha potensial dengan prestasi akademik atau profesional yang signifikan, pemimpin Gen-Z di perusahaan besar, dan pemimpin Gen-Z di sektor publik dan akademisi.
ASEAN Foundation berkomitmen untuk memberdayakan kelompok anak muda yang beragam dan inklusif, termasuk perwakilan yang setara lintas gender, disabilitas, dan komunitas yang kurang terlayani dengan latar belakang bahasa dan budaya yang beragam.
Sementara itu, menjelang KTT di Jepang, Direktur Eksekutif JETRO Iroshi Ishikawa mengatakan, para pemimpin generasi Z yang berkumpul dalam pertemuan itu adalah harapan masa depan ASEAN dan Jepang yang dapat menjawab tantangan-tantangan sosial mengatasi tantangan sosial dengan teknologi inovatif, hubungan yang saling mempercayai, dan kepemimpinan yang hebat.
"Kami percaya pre-event summit hari ini membangun dasar yang kuat untuk mengantarkan hasil yang nyata pada KTT di Karuizawa, Jepang," tutur Iroshi.