Liputan6.com, Yogyakarta - Duka mendalam menyelimuti keluarga Sri Hartanto, pensiunan dari PT KAI yang menjadi korban kecelakaan KA Malabar di rumah duka kawasan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (5/4/2014), istri korban, Lilis, terlihat masih shock. Ratusan kerabat dan warga pun terus mendatangi rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa termasuk sejumlah petugas PT KAI.
Duka juga dirasakan oleh keluarga Kharis Budi Cahyono di Ponorogo, Jawa Timur. Kharis merupakan lulusan S1 Pondok Pesantren (Ponpes) Darusalam, Gontor.
Kharis berangkat dari Ponorogo menuju Bandung pada Rabu 2 April 2014 lalu, untuk mengikuti seminar di Bandung. Nahas dalam perjalanan pulang kereta api yang ditumpanginya mengalami kecelakaan.
Hingga siang tadi, proses evakuasi KA Malabar masih terus dilakukan. Namun petugas kesulitan mengangkat bangkai kereta, karena kondisi tanah yang labil dan masih mungkin terjadi longsor.
Lokomotif dan gerbong pertama yang berada di dasar jurang, juga masih belum bisa diangkat. Meskipun alat berat telah didatangkan.
Anjloknya KA Malabar di kawasan Tasikmalaya, Jawa Barat itu membuat sejumlah perjalanan kereta api di jalur selatan menjadi terlambat. Perjalanan kereta ekonomi dari Jakarta ke Yogyakarta yang biasa ditempuh 9 jam kini menjadi lebih 15 jam.
Keterlambatan perjalanan mulai terasa saat masuk kawasan Cirebon. Kereta api berjalan lambat menunggu pengosongan jalur untuk digunakan kereta api lain melintas. (Tanti Yulianingsih)
Lihat Juga:
[VIDEO] Pasca Kecelakaan KA Malabar, KA Telat 4 Jam
Advertisement
[VIDEO] Evakuasi Korban Selamat Terakhir KA Malabar
KA Malabar Terguling, 3 Perjalanan di Kiaracondong Terlambat