Liputan6.com, Jakarta - Pengerjaan proyek Monorel bertambah rumit. Hal itu dinilai Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berdasarkan semakin banyaknya permintaan dari PT Jakarta Monorail (PT JM) selaku pengembang sekaligus investor Monorel.
"Soal monorail, mesti kita kaji lebih dalam lagi. Itu sangat bergeser-geser. PT Jakarta Monorail itu pembicaraannya berubah terus," ujarnya di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Ketika pembahasan mengenai perencanaan bisnis (Business Plan) monorel yang baru, PT JM mencantumkan jumlah estimasi penumpang yang melebihi kapasitas monorel. Setelah diturunkan jumlahnya, pihak JM lalu meminta pembangunan properti di stasiun-stasiun monorel. Permintaan itu pun kemudian dikaji Pemprov DKI.
Belum selesai masalah properti, lanjut pria yang karib disapa Ahok itu, PT JM kembali mengajukan permintaan pembangunan tiang di tengah jalan untuk stasiun monorel, padahal harus menopang 3 lantai bangunan di atasnya. Ahok pun mempertanyakan biaya pembangunan pondasi untuk tiang tersebut. Bila pondasi tiang saja harus menghabiskan dana besar, maka dapat berimbas pada mahalnya tarif sewa properti di stasiun monorel nantinya.
"Mau jual permata di situ? Yang naik monorail apa mau belanja begitu mahal? Terus dia (JM) mengatakan, ini kan urusan dia, duit dia. Ya kalau di tanah kamu, urusan kamu. Saya nggak mau pusing. Ini kan halaman kita (Pemprov DKI). Kalau mangkrak, bagaimana?" tegas Ahok.
Tak hanya itu, PT JM menurutnya juga secara lisan kepada Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Sarwo Handayani, meminta lahan di Tanah Abang untuk stasitun atau Depo monorel. Kemudian, PT JM juga menginginkan kerja sama dengan sistem BOT (build, operate, and transfer) atau penyerahan aset monorel kepada pemerintah selama 50 tahun, padahal peraturannya hanya maksimal 30 tahun.
"Itu kajian terlalu banyak. Lalu dia ngomong kasih kita Tanah Abang saja deh, kita beres deh. Nah, ini geser lagi nih. Kalau kita kasih Tanah Abang lagi dasarnya apa?" tegas Ahok.
PT JM Terlalu Banyak Minta, Ahok Kaji Ulang Proyek Monorel
"Soal monorail, mesti kita kaji lebih dalam lagi. PT Jakarta Monorail itu pembicaraannya berubah terus," ujar Ahok.
diperbarui 29 Apr 2014, 14:28 WIBDiterbitkan 29 Apr 2014, 14:28 WIB
Jokowi berharap, monorel dapat segera meluncur di 2 rute di Jakarta, yakni Taman Anggrek-Kampung Melayu (blue line) dan rute Sudirman-Dukuh Atas hingga Pejompongan (green line).(Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Federasi Sepak Bola Kamboja Selidiki Dugaan dalam Pengaturan Skor Melawan Singapura di Piala AFF 2024, Sebut Ada Keterlibatan Pemain
Cara Menghilangkan Lapisan Lilin di Apel Agar Lebih Aman Dikonsumsi
Modal Gombal Berdalih Curhat, Sopir Angkot di Bandung Barat Cabuli Siswi SMP
Analisa Kekuatan Timnas Filipina di Piala AFF 2024: Pemain Senior dan Banyak yang Bermain di Luar Negeri, Timnas Indonesia Harus Waspada
Amar Bank Tebar Dividen Interim Rp 25,22 Miliar, Catat Jadwalnya
Ciri Tipes Mulai Membaik: Panduan Lengkap Pemulihan dari Demam Tifoid
Anies Baswedan Jalin Komunikasi Intens dengan Pramono-Rano dan PDIP, Jubir: Hubungan Semakin Baik
Ciri WA Diblokir Sementara: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jay Idzes Jadi Pemain Indonesia Pertama yang Cetak Gol di Serie A, Erick Thohir Akui Merasa Bangga
Ciri-Ciri Penyakit Ginjal: Kenali Tanda Awal dan Cara Pencegahannya
8 Artis Ini Cerai Sebelum Dikaruniai Anak, Ada yang Diselingkuhi
Cara Mudah Masak Sehat Tanpa Banyak Minyak, Dijamin Lebih Hemat