Diduga Lalai Anggota Tewas, Kasubden Brimob Biak Diganti

Pergantian ini diduga terkait perkelahian berujung kematian antara seorang anggota Brimob Biak dan 1 anggota Paskhas TNI AU.

oleh Katharina Janur diperbarui 01 Mei 2014, 03:23 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2014, 03:23 WIB
Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Penembakan AKBP Pamuji
3 Dari 4 saksi adalah anggota polisi yang berada saat kejadian berlangsung. 1 Saksi lainnya adalah anggota polisi lepas piket.

Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mengganti Kasubden IV Detasemen C Pelopor Brimob Biak AKP John Salmon Sabra dengan pejabat baru, yakni AKP Abner Ap yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Telekomunikasi pada Satuan Brimob Polda Papua.

Pergantian pimpinan Brimob di Biak tersebut diduga terkait adanya insiden perkelahian antara seorang anggota Detasemen C Pelopor Brimob Biak Briptu AS dan satu anggota TNI AU dari Batalyon Paskhas 468 Sarotama Biak, Pratu Wardeni. Insiden ini berujung meninggalnya Pratu Wardeni dengan luka tembak di bagian kepala.

Kasat Brimob Polda Papua AKBP Mathius D. Fakhiri mengatakan, pergantian ini adalah tindakan tegas yang telah diambil oleh pimpinan Polri. Pergantian tersebut juga telah menjadi hasil evaluasi secara menyeluruh, pasca-insiden yang terjadi antara anggota Brimob dan anggota Paskhas, beberapa waktu lalu.

"Perkelahian antara anggota Brimob dan anggota Paskhas yang terjadi di lokasi pasar malam Biak pada Minggu 27 April lalu adalah murni masalah pribadi dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan satuan. Pelaku yang diduga Briptu AS saat ini sedang ditangani Polda Papua dan nantinya akan diproses juga di pengadilan umum," jelas Mathius ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (30/4/2014).

Minggu 27 April Pratu Wardeni, anggota Batalyon Paskhas 468/Sarotama, Biak ditemukan tewas dengan luka tembak pada bagian kepalanya di pasar malam yang berada di Kompleks Mandiri, Distrik Biak Kota, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Korban ditemukan tergeletak bersimbah darah sekitar pukul 03.00 WIT.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menyebutkan tewasnya anggota TNI AU tersebut diduga lantaran korban berkelahi setelah terjadi salah paham dengan anggota Brimob Biak.

"Kasus ini bermula dari pasar malam dua hari yang lalu, diduga keduanya dipengaruhi oleh minuman keras dan ada perkelahian antara keduanya. Masalah tersebut sebenarnya telah dibicarakan oleh para pimpinan kedua belah pihak, yakni Kapolres Biak AKBP Esterlina Sroyer maupun Komandan Brimob di Biak dengan rekan TNI AU.

"Permasalahan pun sebenarnya telah selesai. Namun, keduanya kembali bertemu di pasar malam dan kembali bertengkar, hingga mengakibatkan tewasnya Wardeni," jelasnya belum lama ini.

Pasar malam di Kompleks Mandiri, Kota Biak sudah ada lebih dari satu tahun lamanya. Pasar ini berdiri dengan maksud untuk mencari tambahan modal bagi Persatuan Sepak Bola Biak Numfor. Izin beroperasi pasar ini bahkan dikeluarkan oleh bupati setempat. Pada kepemimpinan bupati yang baru dilantik, pasar ini kembali mendapat izin untuk terus beroperasi dan dengan tujuan yang sama untuk persepakbolaan Biak Numfor. (Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya