Liputan6.com, Yogyakarta - Tersedia nasi bungkus dalam aksi May Day atau Hari Buruh di Yogyakarta. Gratis. Aksi ini dilakukan oleh gerakan Food Not Bombs di kawasan Titik Nol KM Yogyakarta.
Anggota Food Not Bombs Pardjo kepada Liputan6.com mengatakan, aksi bagi nasi bungkus ini ditujukan kepada para kaum buruh yang berdemo di wilayah Malioboro. Ia sudah menyiapkan 100 nasi bungkus untuk dibagikan kepada para demonstran.
"Silakan saja ambil. Gratis kok. Ini bentuk kepedulian buruh juga manusia yang mencari makan," kata Pardjo, Kamis (1/5/2014).
Seharusnya, lanjut dia, perusahaan mengerti mencari makan adalah hak setiap manusia. Ia berharap agar kesejahteraan buruh lebih terjamin. Aksi bagi-bagi nasi bungkus ini hanya sebagian langkah kecil Food Not Bombs membantu kesejahteraan para buruh.
"Nasi bungkus kan makanan yang dicari para buruh. Kita sediakan ini untuk mendukung mereka mendapatkan haknya. Bahwa setiap manusia berhak mendapatkan kesejahteraan melalui makanan ini," ujarnya.
Malioboro Macet
Malioboro menjadi tempat aksi massa buruh dan lembaga yang peduli buruh untuk menggelar aksi May Day. Ruas jalan menuju Malioboro macet. Beberapa ruas jalan dialihkan ke jalan lain. Dari pintu masuk Malioboro, pengendara dialihkan menuju simpang Kleringan. Sebagian dialihkan ke Jalan Pasar Kembang.
Sementara yang di sebelah selatan Malioboro, arus yang menuju titik Nol KM dialihkan. Pengendara dari arah barat dialihkan ke Jalan Bayangkara. Sementara dari arah timur simpang empat Titik Nol KM, kendaraan dialihkan ke Jalan Mataram atau ke Jalan Brigjend Katamso.
Mulai dari Jalan Abu Bakar Ali ujung Malioboro hingga simpang empat Titik Nol KM dipenuhi demonstran. Ujung Malioboro dipenuhi massa dari UGM dan massa buruh di Gedung DPRD DIY. Polisi berjaga-jaga di sepanjang jalan Malioboro hingga Titik Nol KM.
Sementara di Titik Nol KM, Mahasiswa dari Aliansi Rakyat Indonesia Tertindas (Arit) memenuhi tengah peremptan. Humas Arit Jimnasil memgatakan aksi peduli buruh ini meminta agar buruh diberikan upah layak.
"Kita minta pemerintah peduli dengan buruh dengan memberikan upah yang layak. Mana cukup buruh di Yogya digaji Rp 1,1 juta," kata Jimnasil di lokasi.
Massa Arit menggotong keranda yang bertujuan telah matinya hati pemerintah dalam memperhatikan buruh. "Keranda ini nanti kita bakar. Tadi ada beberapa ban yang dirampas aparat. Ini bukti pemerintah tidak peduli dengan buruh," ujar Jimnasil.
Buruh Yogya Dapat Nasi Bungkus Food Not Bombs
"Silakan saja ambil. Gratis kok. Ini bentuk kepedulian buruh juga manusia yang mencari makan," kata Pardjo.
Diperbarui 01 Mei 2014, 14:28 WIBDiterbitkan 01 Mei 2014, 14:28 WIB
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Syarat Wajib dan Rukun Puasa Ramadhan 2025, Yuk Maksimalkan Ibadah Menuju Hari Kemenangan
Dampak Positif dan Negatif Minum Kopi Setiap Hari bagi Kesehatan Tubuh
Ciri Planet Jupiter: Karakteristik Unik Raksasa Gas Terbesar di Tata Surya
Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul di Mata, Penting Diketahui
Cara Mencegah Stroke yang Praktis Dilakukan, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini
Mudah Dipraktikkan, Ini Kebiasaan Sederhana yang Efektif untuk Menurunkan Gula Darah
7 Tips Jaga Kesehatan Saat Masuki Usia Senja, Termasuk Ikut Komunitas Hobi
Memahami Tujuan Hortatory Exposition dan Cara Membuatnya yang Efektif
Pegawai BKN Mulai Kerja WFA, Pengaruh ke Layanan ASN?
Arti Warna Hijau dalam Kepribadian, Memahami Karakter Pencinta Nuansa Alam
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah pada Sesi I, Saham NINE Melonjak 9,8 Persen
Simak 4 Tips Penting Pembayaran Non-Tunai Aman dan Menguntungkan