Keluarga: Penganiayaan Renggo Bermula dari Pisang Goreng

Saat istirahat, Renggo tidak sengaja menyenggol kaka kelasnya, SY, hingga pisang goreng yang dibawanya terjatuh.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 04 Mei 2014, 23:26 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2014, 23:26 WIB
Bareskirm Limpahkan Kasus Penganiayaan PRT Bogor ke Polda Jabar
Pelimpahan laporan PRT tersebut dimaksudkan agar proses penanganan kasus ini lebih cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Meninggalnya bocah berumur 11 tahun, Renggo Khadafi, yang diduga akibat penganiayaan kakak kelasnya SY menambah daftar kasus kekerasan anak. Bahayanya, pemicunya sering kali berawal dari masalah sepele. Hal itu juga yang terjadi pada kasus bocah Kelas V SDN 09 Makasar Pagi itu.

Kakak Renggo, Yesi Puspadewi mengatakan, peristiwa itu terjadi Senin 28 April lalu. Menurut pengakuan Renggo, kala itu Renggo sedang berjalan di halaman sekolah saat waktu istirahat. Renggo tidak sengaja menyenggol SY hingga pisang goreng yang dibawanya terjatuh.

Pada saat itu, lanjut Yesi, Renggo langsung meminta maaf dan mengganti pisang goreng seharga Rp 1.000 dengan uang yang sama kepada SY. Tapi, itu belum cukup bagi bocah berumur 13 tahun itu. Dibantu rekannya, SY lalu mengikuti Renggo sampai ke kelas V.

"Sampai di kelas, adik saya dipanggil ke dalam kelas. Begitu adik saya nengok, langsung dipukul mukanya, perutnya, sama pantatnya. Sampai jatuh," kata Yesi di kediamanya, RT 03 RW 07 Halim Perdanakusuma, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (4/5/2014).

Usai mendapat penganiayaan, kata Yesi, adiknya belum merasakan langsung luka penganiayaan tersebut. Siang itu Renggo masih bisa mengikuti pelajaran kelas. Bahkan, sorenya pun masih bisa bermain seperti biasanya. Dua hari kemudian, baru sang adik mengeluhkan luka penganiayaan itu.

"Awalnya dia nggak mau cerita kenapa. Tapi kita paksa akhirnya mau cerita. Saya juga kaget. Saya langsung bawa berobat," ungkap perempuan berumur 31 tahun itu.

Renggo dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, pada Sabtu 3 Mei lalu. Ia sempat muntah darah sampai kejang-kejang di rumah sakit. Akhirnya, bocah Kelas V SDN 09 Makasar Pagi itu menghembuskan nafas terkahir Minggu siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Polisi kemudian melakukan pembongkaran makam Renggo setelah mendapat persetujuan keluarga pada Minggu malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Pembongkaran ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya. Jasad Renggo lalu dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna keperluan otopsi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya